Mengenal FAM (Fibroadenoma Mammae), Salah Satu Penyakit yang Mengintai Wanita.

Girls, pernah mengalami kondisi dimana ada benjolan di payudara kamu? Jangan panik dulu, ya. Jangan terburu-buru beranggapan itu pertanda kanker. Bisa jadi itu adalah FAM. FAM atau fibroadenoma mammae adalah salah satu tumor jinak pada payudara. Meskipun jinak, tetap saja perlu dilakukan pengobatan agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan sewaktu melakukan aktivitas sehari-hari. Untuk info lebih lanjut, cekidot!

1. Gejala yang ditimbulkan karena FAM

ilustrasinya, guys

ilustrasinya, guys via https://bukusakudokter.org

FAM (fibroadenoma mammae) berbentuk bulat dengan batas tegas dan memiliki konsistensi kenyal dengan permukaan yang halus, serta ukurannya dapat membesar pada masa kehamilan. FAM biasanya gampang bergeser ketika disentuh. Jadi kadang nggak terdekteksi sewaktu diperiksa manual.

Selain itu, benjolan FAM juga tidak terasa sakit. Namun, bukan berarti kamu bisa berleha-leha, girls! Segera konsultasikan kesehatan kamu kalau terbukti mengalami benjolan pada payudaramu. Oh iya, FAM ini kebanyakan dialami oleh wanita berusia 15-35 tahun.

2. Penyebabnya adalah…

hormon

hormon via http://alamy.com

Penyebab utama FAM belum diketahui secara pasti. Namun, banyak ahli seringkali mengaitkannya dengan aktivitas hormon reproduksi yang ada di dalam tubuh. Ada pula yang menyatakan bahwa FAM terjadi akibat kelebihan hormon estrogen. Hal itu karena biasanya ukuran FAM meningkat saat menstruasi atau pada saat hamil yang mana pada saat itu hormon estrogen dalam tubuh juga meningkat.

3. Macam-macam FAM

Dilansir dari alodokter.com, adapun macam-macam FAM adalah sebagai berikut.


  1. Fibroadenoma kompleks. Pada jenis ini terjadi pertumbuhan sel yang cepat. Fibroadenoma kompleks didiagnosis menurut analisis jaringan dengan mikroskop (biopsi).

  2. Fibroadenoma juvenile. Jenis ini merupakan fibroadenoma yang paling banyak diderita oleh wanita berusia 10-18 tahun. Fibroadenoma juvenile dapat membesar, namun seiring waktu akan menyusut bahkan menghilang.

  3. Fibroadenoma besar. Jenis ini dapat membesar hingga berukuran 5 centimeter dan harus diangkat karena dapat menekan jaringan payudara sekitarnya.

  4. Tumor phyllodes. Jenis ini biasanya bersifat jinak, namun dapat juga berubah menjadi ganas. Dokter akan menyarankan tumor ini untuk diangkat.

Ternyata banyak, ya, girls?!

4. Penanganan kasus FAM

FAM dapat diatasi dengan cara operasi atau pembedahan untuk membuang benjolan dari payudara (lumpektomi) atau dengan cara memasukkan alat tipis mirip tongkat ke benjolan fibroadenoma melalui kulit untuk membekukan jaringan tumor dengan gas (cryoablation). Tentunya kedua cara tersebut harus dilakukan oleh dokter yang ahli, ya!

5. Cara mendeteksi adanya FAM di dalam tubuh

gerakan sadari

gerakan sadari via http://pitapink-ypki.or.id

Nah ini bagian yang penting, girls. Untuk mengetahui adanya benjolan FAM di dalam tubuh, kamu bisa melakukan hal-hal di bawah ini.


  • Mammografi. Dengan mammografi, dokter akan menganalisis gambar fibroadenoma pada jaringan payudara yang diambil dengan menggunakan sinar X. Tes ini lebih efektif pada wanita berusia 40 tahun ke atas.

  • USG payudara. Pemeriksaan USG ini disarankan untuk yang berusia di bawah 40 tahun. Sebab, jaringan pada payudara di usia tersebut lebih padat dan membuat hasil uji mammografi sulit dianalisis oleh dokter. Dalam pemeriksaan ini, dokter menganalisis apakah benjolan pada payudara padat atau berisi cairan seperti pada kista payudara.

  • Biopsi. Jika benjolan tidak bisa didiagnosis pasti dengan mammografi dan USG, maka dokter akan menyarankan pemeriksaan biopsi payudara. Dokter akan mengambil sampel jaringan dari dalam benjolan untuk dianalisis di laboratorium.

Selain itu, kamu bisa juga dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) untuk mengetahui perubahan pada payudara kamu. Adapun caranya adalah sebagai berikut.


  1. Mengangkat tangan dan periksa apakah ada kelainan di payudara.

  2. Letakkan tangan di pinggang dan periksa payudara. Langkah pertama dan kedua dilakukan di depan cermin.

  3. Tekan payudara dari atas ke bawah dan rasakan apakah ada benjolan.

  4. Tekan payudara secara melingkar dan rasakan apakah ada benjolan.

  5. Tekan payudara ke arah puting dan lihat apakah ada cairan keluar.

  6. Tekan kembali payudara secara melingkar pada posisi berbaring.

SADARI dilakukan antara 7-10 hari setelah hari pertama haid. Apabila kamu menemukan perubahan pada payudaramu, segera konsultasikan kepada dokter. Ingat, ya, girls, penyakit tidak memandang usia! Jaga selalu kesehatanmu. Kalau bukan kamu, siapa lagi?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini