Mengenal Tari Topeng Nusantara

Mari kita melihat keunikan tari topeng dari berbagai daerah di Indonesia

Indonesia terkenal akan ragam budayanya yang melimpah. Dari Sabang sampai Merauke, terdapat banyak suku yang menyebar di antaranya. Seni dan budaya adalah contoh kekayaan yang dimiliki oleh negara kita tercinta ini. Salah satu yang unik adalah kesenian Tari Topeng. Berbagai macam Tari Topeng tersebar luas di Indonesia ini dengan ciri khasnya masing-masing sesuai dengan ciri khas daerahnya.

1. Tari Topeng Gundala-Gundala (Sumatera Utara)

Tari Gundala-Gundala. Foto : Tribun Medan

Tari Gundala-Gundala. Foto : Tribun Medan via https://medan.tribunnews.com

Tari ini adalah tarian khas Suku Karo, Sumatera Utara. Tari ini adalah bentuk ritual memanggil hujan di saat musim kemarau yang menyebabkan kekeringan di tanah Karo. Tari ini dipercaya dapat menurunkan hujan setelah dipentaskan. Biasanya tari ini dibawakan dalam rangkaian ritual bernama Erdogal Dogal (ritual memanggil hujan di Suku Karo).

2. Tari Topeng Betawi (DKI Jakarta)

Tari Topeng Betawi. Foto : Pariwisata Indonesia

Tari Topeng Betawi. Foto : Pariwisata Indonesia via https://pariwisataindonesia.id

Tari ini berasal dari Betawi, DKI Jakarta. Konon tari ini bisa menjauhkan dari malapetaka. Namun seiring berjalannya waktu kepercayaan tersebut mulai luntur, sehingga tari ini hanya dianggap sebagai hiburan semata. Awalnya tari ini dipentaskan secara berkeliling dan diundang sebagai hiburan dalam suatu acara. Penggunaan properti topeng ini tidak diikatkan dengan tali namun ditempelkan pada wajah dengan cara digigit. Tari ini memiliki tiga karakter pada topengnya yaitu Panji (Subadra), Samba (Srikandi) dan Jingga.

3. Tari Topeng Cirebon (Jawa Barat)

Tari Topeng Cirebon. Foto : Taman Budaya Jawa Barat

Tari Topeng Cirebon. Foto : Taman Budaya Jawa Barat via https://jabarprov.go.id

Tari Topeng Cirebon adalah tari yang berasal dari Kota Cirebon, Jawa Barat. Tari ini merupakan salah satu tarian di wilayah Kesultanan Cirebon. Penari yang menarikan tari ini disebut dalang karena memainkan karakter pada topeng-topeng tersebut. Tari ini merupakan penggambaran cerita Panji (disebutkan oleh Thomas Stamford Ramffles dalam bukunya The History of Java). Dalam hal gerakan maupun cerita, tari ini mengalami perkembangan. Tari ini memiliki banyak gaya seperti gaya Beber, Brebes, Celeng, Cibereng, Gegesik, dan sebagainya.

4. Fragmen Tari Topeng Sekartaji (Jawa Tengah)

Tokoh Inu Kertapati dan Sekartaji dalam Fragmen Tari Topeng Sekartaji. Foto : Info Pariwisata Solo

Tokoh Inu Kertapati dan Sekartaji dalam Fragmen Tari Topeng Sekartaji. Foto : Info Pariwisata Solo via https://www.facebook.com

Fragmen Tari Topeng Sekartaji disusun oleh S.Ngaliman sekitar tahun 1972. Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian dari fragmen itu sendiri adalah cuplikan atau petikan (sebuah cerita, lakon, dan sebagainya). Fragmen Tari Topeng Sekartaji adalah cuplikan dari cerita Panji. Tokoh dalam fragmen tari ini adalah Sekartaji, Inu Kertapati dan Prabu Klana Sewandana. Tari ini mengungkapkan kegelisahan Dewi Sekartaji yang akan dijadikan istri Prabu Klana Sewandana sedangkan Dewi Sekartaji telah memiliki seorang kekasih yaitu Inu Kertapati. Tari ini dibawakan dengan gaya Surakarta.

5. Tari Klana Topeng Gaya Yogyakarta (DI Yogyakarta)

Tari Klana Topeng. Foto : Annisa Prasetio

Tari Klana Topeng. Foto : Annisa Prasetio via https://www.flickr.com

Tari Klana Topeng Gaya Yogyakarta adalah salah satu jenis tari klasik yang dibawakan secara tunggal. Tari ini berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Tari ini juga diambil dari cerita Panji yaitu pada tokoh Prabu Klana Sewandana. Tari ini dibawakan dalam bentuk gaya Yogyakarta yang mana juga memiliki perbedaan vokabuler gerak dengan gaya Surakarta.

6. Wayang Topeng Malangan (Jawa Timur)

Wayang Topeng Malangan. Foto : Brang Wetan

Wayang Topeng Malangan. Foto : Brang Wetan via https://brangwetan.files.wordpress.com

Wayang topeng ini disebut juga wayang wong di mana penari menari dengan menggunakan topeng disertai dengan antawacana (dialog) dari dalang. Cerita yang diambil adalah cerita Panji, Ramayana atau Mahabarata. Kesenian ini adalah ikon dari Malang dan ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementrian Kebudayaan RI pada tahun 2014. Awalnya kesenian ini adalah sarana untuk upacara yang bersifat sakral, namun pada perkembangannya kesenian ini menjadi hanya sebagai sarana hiburan saja.

7. Tari Topeng Pajegan (Bali)

Tari Topeng Pajegan. Foto : Fathurrahman

Tari Topeng Pajegan. Foto : Fathurrahman via https://fathurrahmanid.blogspot.com

Tari Topeng Pajegan dibawakan oleh satu orang penari yang memainkan berbagai macam jenis karakter topeng dalam satu pertunjukan. Kata Pajegan itu sendiri adalah gabungan dari kata pajeg yang berarti borongan dan ditambah dengan sufik an yang dimaksudkan memborong topeng yang banyak untuk dipentaskan sendiri. Topeng Pajegan juga disebut dengan Topeng Wali karena berfungsi untuk upacara keagamaan.

8. Tari Hudoq (Kalimantan Timur)

Tari Hudoq. Foto : Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI)

Tari Hudoq. Foto : Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) via https://muri.org

Tari Hudoq adalah kesenian yang berasal dari Kalimantan Timur. Tari ini merupakan tari pengungkapan rasa syukur oleh suku Dayak untuk menyambut tahun tanam baru. Penari pada Tari Hudoq ini menggunakan topeng yang terbuat dari kayu berukir. Tari Hudoq ini biasanya dibawakan oleh 11 orang penari.

Selain tari-tarian di atas, masih banyak lagi tari topeng di berbagai daerah di seluruh Indonesia ini. Dilihat dari jenis tarian topengnya, sudah terlihat jelas betapa kayanya negeri ini. Sebagai generasi penerus bangsa, mari kita lestarikan seni dan budaya yang ada di Indonesia ini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini