Menggunakan Air Fryer untuk Memasak, Baik atau Buruk Untuk Kesehatan?

Plus Minus Air Fryer

Belakangan ini, air fryer jadi salah satu peralatan dapur yang paling fenomenal. Buat para pejuang diet, jadi ada secercah harapan buat makan segala macem goreng-gorengan yang lebih “sehat”.

Air fryer jadi salah satu produk paling viral akhir-akhir ini. Banyak video resep yang pakai air fryer buat mengganti minyak untuk menggoreng. Begitu juga resep untuk makanan-makanan lain yang bukan gorengan. Banyak selebriti dan influencer yang juga merekomendasikannya.

Pada dasarnya, air fryer punya sistem yang mirip dengan oven konveksi yang dikemas dalam bodi yang lebih compact. Jadi waktu masak, ada perputaran udara panas yang bikin makanannya mateng dan renyah.

Makanya, air fryer juga bisa dipakai buat bikin kue, makanan yang dipanggang, atau dikeringkan. Cuma porsinya lebih kecil aja, beda sama oven yang kapasitasnya lebih gede.

Karena pakai sedikit minyak atau tanpa minyak sama sekali, klaim paling banyak yang dipakai buat mempromosikan air fryer tentunya lebih sehat daripada metode konvensional. Cuma, apakah bener seperti itu faktanya?

Dekoruma udah ngerangkum beberapa fakta terkait air fryer, cara pengoperasiannya, makanan yang dihasilkan, sampai risiko kesehatannya yang ternyata juga masih ada. Simak di bawah ini, ya.

Advertisement

1. Bukan Tanpa Minyak Sama Sekali, Tapi, Ngurangin Kandungan Minyak dan Lemak di Dalam Makanan. Jangan Tergoda Sama Trik Marketing! Cuma Memang Relatif Lebih Sehat

Sumber: Shutterstock

Sumber: Shutterstock via https://shutterstock.com

Kelebihan utama dari air fryer tentunya kemampuannya menggoreng tanpa minyak atau dengan sedikit minyak. Dengan catatan, enggak semua makanan bisa digoreng tanpa minyak, ya. Makanan goreng yang udah diolah sebelumnya kayak kentang goreng atau nugget bisa tanpa minyak.

Cuma seringkali, makanan goreng yang dibuat sendiri butuh sedikit minyak yang disemprotkan. Ini supaya hasil masaknya lebih garing dan enggak lengket di wadah air fryer.

Advertisement

Manfaatnya buat kesehatan udah terbukti dari beberapa penelitian. Misalnya, kentang goreng yang dimasak di air fryer punya kadar lemak 70% lebih rendah.

Begitu juga 100 gram dada ayam yang kandungan lemaknya cuma 0.39 gram aja. Sementara, dada ayam yang digoreng pakai minyak punya kandungan lemak 13.2 gram, loh!

2. Risiko Kena Penyakit Kronis di Masa Depan Juga Berkurang Dibanding Mengonsumsi Makanan Yang Digoreng Minyak. Cuma Bukan Enggak Ada Sama Sekali.

Advertisement
Sumber: Shutterstock

Sumber: Shutterstock via https://shutterstock.com

Konsumsi gorengan secara rutin bukan hanya berpengaruh dengan kondisi kesehatan jangka pendek seperti obesitas, inflamasi, dan radang, namun juga jangka panjang. Air fryer diyakini bisa menurunkan risiko untuk seseorang mengalami penyakit kronis di masa depan.

Beberapa penelitian menemukan rutin makan makanan yang digoreng setidaknya satu kali dalam seminggu meningkatkan risiko terserang penyakit seperti diabetes tipe 2 dan gangguan jantung

Dengan kadar lemak yang rendah, berarti risikonya jauh lebih sedikit. Cuma bukan berarti enggak ada, ya! Menjaga jumlah konsumsi makanan yang digoreng tetep penting.

3. Mimpi Indah Buat yang Takut Ngegoreng Pakai Minyak. Menggoreng Pakai Air Fryer Relatif Lebih Efisien dan Aman

Sumber: Shutterstock

Sumber: Shutterstock via https://shutterstock.com

Nah, kalau ini buat kamu-kamu yang serasa mau perang waktu mau goreng sesuatu di dapur. Air fryer serasa jadi penyelamat buat kamu, ya. Dengan cara kerja kayak oven dan tanpa minyak, kamu enggak usah khawatir kecipratan minyak lagi kalau pakai air fryer.

Tinggal masukin makanan yang mau dimasak, duduk manis di kursi meja makan, dan tunggu sampai matang. Cuma beneran, meski sepele dan jarang kejadian, risiko luka karena menggoreng di dapur lebih berkurang karena air fryer.

Bukan cuma dari kecipratan aja, tapi juga dari kemungkinan terburuk kayak minyak panas yang tumpah karena kesenggol. Selain itu, kamu juga enggak perlu khawatir buat nampung dan buang minyak jelantah yang udah dipakai berkali-kali kalau pakai air fryer, kan.

4. Air Fryer Diklaim Bisa Mengurangi Risiko Pembentukan Zat Penyebab Kanker. Memang Betul, Cuma Bukan Berarti Enggak Ada Zat Berbahaya Sama Sekali

Sumber: Shutterstock

Sumber: Shutterstock via https://shutterstock.com

Poin ini bisa dibilang salah satu perdebatan yang masih bergulir soal manfaat kesehatan air fryer, nih. Menggoreng pakai minyak memang berisiko menghasilkan senyawa beracun akrilamida. Zat inilah yang ditemukan punya kaitan sebagai salah satu penyebab kanker dalam jangka panjang.

Salah satu penelitian menemukan kalau metode “penggorengan” air fryer bisa menurunkan risiko terbentuknya zat ini sampai 90 persen. Tapi, bukan berarti enggak ada zat-zat berbahaya lain yang bisa timbul.

Penelitian lain juga menemukan kalau memasak bahan daging di air fryer bisa menghasilkan senyawa hidrokarbon polisitik aromatik dan amina heterosiklik. Keduanya juga diyakini sebagai kaitan terhadap peningkatan risiko kanker.

Sayangnya, ini baru penelitian awal yang masih akan dites lebih lanjut. Pada dasarnya, makanan yang dimasak air fryer tetap gorengan, jadi risikonya masih selalu ada.

5. Kapasitas Air Fryer Standar Rumahan Enggak Terlalu Besar. Kadang-kadang Mirip Repotnya dan Hasilnya Enggak Selalu yang Sesuai Harapan

Sumber: Shutterstock

Sumber: Shutterstock via https://shutterstock.com

Poin yang ini enggak berkaitan sama kesehatan, tapi lebih kepraktisan dan selera. Air fryer sebagai sebuah mesin emang menyenangkan. Ukurannya enggak terlalu besar. Gampang ditaruh di atas meja dapur atau disimpen di dalam kabinet. Cuma, ini bikin kapasitas memasaknya jadi enggak terlalu besar.

Terutama buat yang standar rumah tangga, kapasitas rata-ratanya ada di 2 liter sampai 4 atau 5 liter buat yang paling besar. Kalau kamu tinggal sendiri atau berdua sama pasangan, mungkin ini cukup, ya.

Cuma, kalau kamu tinggal bareng keluarga yang anggotanya cukup banyak bakalan susah juga. Buat air fryer dengan kapasitas di atas 10 liter harganya relatif enggak terjangkau dan orang cenderung milih oven konvensional.

Selain itu, beberapa makanan juga terasa beda di mulut. Ini masalah selera, tapi dari beberapa tes ada orang-orang yang ngerasa makanan yang digoreng pakai minyak tetep lebih enak daripada air fryer.

Kadang-kadang panas air fryer juga enggak merata dan bikin makanan terlalu mateng atau kurang mateng.

Terus, gimana kesimpulannya? Air fryer bisa jadi solusi buat mengurangi risiko kesehatan jangka pendek dan panjang. Hasil dari berkurangnya lemak dan minyak jenuh dari metode air fryer yang minim minyak goreng.

Cuma, buat kesehatan yang lebih maksimal tentunya enggak mengonsumsi makanan yang digoreng sama sekali. Perbanyak konsumsi sayur dan buah, serta makanan berserat tinggi untuk nutrisi dan gizi yang optimal.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE