5 Hal yang Dialami oleh Seorang Perempuan sebagai Korban Perselingkuhan

Setuju atau tidak, perselingkuhan merupakan tindakan yang direncanakan. Omong kosong jika ada yang mengatakan khilaf, tidak sengaja, atau silap mata. Sesuatu yang dilakukan atas dasar khilaf tidak akan berlangsung lama. Tidak ada khilaf yang berjangka. Semuanya terjadi atas persetujuan antara kedua belah pihak yang terlibat perselingkuhan, suka sama suka. Maka, di mana letak khilafnya?

Perselingkuhan merupakan tindakan yang tidak dapat dibenarkan dari segi apapun. Tindakan ini tentu saja merugikan salah satu pihak yakni pihak yang mencoba setia. Bayangkan betapa parahnya rasa sakit yang ditimbulkan dari sebuah perbuatan yang bernama perselingkuhan.

Berikut 5 hal yang dialami seorang perempuan ketika mendapati dirinya sebagai korban perselingkuhan

Advertisement

1. Sulit menerima bahkan mencoba menepis fakta yang ada. Seolah tidak terjadi apa-apa

Foto oleh Liza Summer dari Pexels

Foto oleh Liza Summer dari Pexels via https://www.pexels.com

Sejatinya, seorang perempuan memiliki hati yang perasa. Meski pernikahannya ternodai oleh kehadiran orang ketiga, jika dirasa masih dapat diperbaiki bersama maka hatinya sukarela akan memaafkan tindakan pasangannya. Ia akan mencoba bertahan, meski dirinya sendiri diliputi tanda tanya. Itulah yang katanya cinta.

Tak heran, jika ada isu perselingkuhan di tengah-tengah biduk pernikahannya, perempuan cenderung bersikap denial alias menolak untuk menerima. Sebisa mungkin ia akan menepis fakta yang ada seolah tidak terjadi apa-apa.

Advertisement

2. Bertanya-tanya di mana letak kekurangannya

Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels

Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels via https://www.pexels.com

Setelah fakta perselingkuhan pasangannya terkuak, barulah seorang perempuan mengalami fase di mana dirinya akan bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Pertanyaan yang cukup menohok sekaligus terkadang membuat sedikit insecure.

Pertanyaan tersebut di antaranya, di mana letak kekuranganku? Di mana letak kesalahanku? Apakah selama ini tidak menjadi istri yang baik? Mengapa dia berselingkuh? Apa aku pantas menerima apa yang telah terjadi?

Pertanyaan demi pertanyaan akan terus bergulir hingga ia sampai pada satu titik kesimpulan.

Advertisement

3. Merasa gagal menjadi seorang pasangan yang baik

Foto oleh Timur Weber dari Pexels

Foto oleh Timur Weber dari Pexels via https://www.pexels.com

Setelah bertanya-tanya pada diri sendiri, perempuan yang menjadi korban perselingkuhan bertahap akan membenci diri sendiri kemudian merasa sedih. Kemudian, ia merasa gagal menjadi pendamping hidup yang baik untuk suaminya. Ini adalah fase yang sangat wajar.

Putus asa? Tentu saja kerap terjadi bahkan mungkin bisa lebih ekstrem seperti nekad mengakhiri hidup karena selalu diliputi perasaan gagal.

Merasa tidak berarti? Ya, sebagian perempuan yang pernah diselingkuhi akan merasa tidak berarti. Tentu, mereka berpendapat bahwa jika dirinya teramat berarti bagi pasangannya, maka perselingkuhan tidak akan terjadi.

4. Marah dan sedih juga tangis menjadi luapan emosi

Foto oleh Liza Summer dari Pexels

Foto oleh Liza Summer dari Pexels via https://www.pexels.com

Fase selanjutnya, perempuan yang menjadi korban perselingkuhan pasangannya akan mengekspresikan kekecewaannya melalui marah dan sedih. Keduanya adalah luapan emosi yang tertahan. Hal ini sangat wajar bahkan untuk seseorang yang baru saja dikhianati. Ada pergejolakan perasaan di hati.

Marah karena ia merasa dikhianati, sedih karena ia terlalu menaruh harapan dan kepercayaan bahwa kehidupan pernikahannya akan baik-baik saja. Dan nyatanya, semua berjalan tidak sesuai ekspektasi.

5. Kembali bangkit, untuk mengatakan pada dunia bahwa ini bagian dari skenario kehidupan yang harus ia lalui

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels via https://www.pexels.com

Terakhir, seorang perempuan tangguh yang terkhianati tidak akan terlalu lama berlarut-larut dalam kesedihannya. Ia akan menghentikan tangisnya dan kembali bangkit untuk menyelesaikan apa yang harus diselesaikan.

Ia percaya bahwa apa yang menimpanya merupakan bagian dari skenario kehidupan. Ia akan mulai berdamai, menerima, dan mengakhiri apa yang harus diakhiri. Ia menjadi orang yang paling mengerti ke arah mana langkahnya akan berpijak. Dan menjadikan apa yang telah dilalui sebagai pembelajaran hidup yang sangat berharga.

Itulah 5 hal yang akan dialami seorang perempuan setelah dirinya dikhianati dalam perselingkuhan. Cukup panjang memang fase yang harus dilaluinya. Namun, sekali perempuan menggunakan logika dalam menjalankan kehidupan, maka apa yang telah melukainya hanya akan tinggal untuk jadi cerita lama.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

selalu ingin belajar menulis

CLOSE