Menjadi Putri Bangsa Penerus RA Kartini dengan Sebaik-baiknya

Dari latar belakang wanita Indonesia hingga kemajuan masa kini.

Kehidupan masa lalu kaum wanita Indonesia sangat memprihatinkan. Hangatnya bangku sekolah, pengembangan diri melalui pembelajaran ilmu pengetahuan, serta hak-hak utuh sebagai warga negara hanya dapat diterima oleh kaum lelaki. Memang dapat dikatakan bahwa kaum wanita juga mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat bagi mereka dan kehidupan keluarga mereka kelak, namun ilmu tersebut hanyalah memasak, mengurus rumah, dan anak.

Wanita seolah-olah hanyalah manusia yang tidak dapat memilih hal-hal yang sesuai dengan bakat dan minat mereka. Tidak ada peran yang krusial bagi wanita baik di bidang pemerintahan maupun di kehidupan bermasyarakat. Pelayan, adalah peran yang sangat cocok bagi wanita di kehidupan pada zaman itu. Tanpa disadari, banyak potensi hebat wanita yang tertimbun pada masa-masa itu.

Hingga akhirnya, tibalah masa-masa pencerahan ketika tampil seorang wanita yang sadar dan berani untuk melakukan suatu perubahan bagi wanita Indonesia. Seorang bernama Raden Adjeng Kartini yang kini namanya selalu diperingati setiap tanggal 21 April. Tentu banyak dari kita berpikir, bagaimana bisa emansipasi itu justru lahir dari seorang wanita, keturunan bangsawan yang tentunya sangat berkecukupan hidupnya. Bukankah rasa kebangsaan yang teguh itulah yang membuatnya rela untuk memperjuangkan derajat kaum wanita demi kehidupan bangsa yang lebih baik?

1. Perjuangan keras Ibu Kartini

Repro negatif potret Raden Ajeng Kartini (foto 1890-an)

Repro negatif potret Raden Ajeng Kartini (foto 1890-an) via https://id.m.wikipedia.org

Advertisement

Tidak mudah sebagai seorang wanita pada zaman itu untuk turut menyuarakan pendapat maupun membangun suatu perubahan. Ibu Kartini menunjukkan kepada kita bahwa seorang wanita bisa berdampak dan membangun derajat kaumnya. Rasa keberanian dan kegigihan Ibu Kartini merupakan sikap yang perlu kita teladani, karena seringkali seseorang takut untuk berdampak karena merasa tidak memiliki kekuatan untuk melakukannya. Tekad dan keinginan Ibu Kartini sangat berdampak pada kehidupan kaum wanita pada masa kini

2. Dampak perjuangan Ibu Kartini bagi pemerintahan

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ( img nusantaranews.co )

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ( img nusantaranews.co ) via https://kayaksemut.com

Tanpa tekad dan keinginan kuat Ibu Kartini, bagaimana bisa pemerintahan Indonesia membuka mata pada keterpurukan derajat wanita pada zaman itu? Indonesia mungkin tidak akan maju mengingat rakyat merupakan unsur penting dalam pemerintahan. Semakin banyak wanita yang tidak berpengetahuan, hanya bergantung, dan apatis pada pemerintahan, semakin sulit negara kita maju seperti negara-negara di Eropa.

Begitu besar dampak perubahan yang dilakukan sesosok Ibu Kartini. Wanita yang dahulu bagaikan pelayan, kini terangkat derajatnya menjadi setara dengan kaum lelaki. Dapat dilihat dari kedudukan wanita di jajaran pemerintahan Indonesia. Ibu Susi Pudjiastuti, sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Ibu Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, dan Ibu Megawati Sukarno Putri yang pernah menjabat sebagai presiden Republik Indonesia. Wanita kini telah memiliki hak yang sama dalam berpartsipasi dalam pemerintahan. Telah terbukti wanita bukanlah kaum lemah yang tidak bisa melakukan pekerjaan berat.

Advertisement

3. Dampak secara khusus bagi mahasiswi

Jadi mahasiswi kedokteran itu berat, tapi aku cinta

Jadi mahasiswi kedokteran itu berat, tapi aku cinta via https://m.fimela.com

Saat ini menempuh pendidikan sudah menjadi hal yang layak bagi kaum wanita. Tanpa perjuangan Ibu Kartini, mungkin hingga saat ini kita sebagai mahasiswi tidak sedang belajar menuntut ilmu. Kaum wanita kini banyak yang bercita-cita tinggi dalam mengambil peran untuk kemajuan bangsa ini. Banyak wanita yang kini lulus sarjana bahkan menempuh pendidikan S3.

Dahulu wanita yang dibatasi dalam menuntut ilmu,kini dapat meraih ilmu setinggi-tingginya. Tanpa perjuangan Ibu Kartini,mungkin juga saat ini kita sedang mengurus rumah dan anak-anak kita tanpa memiliki hak untuk berpikir kritis dan hanya dibodohi oleh keadaan di sekitar kita. 

4. Menjadi putri bangsa yang mengabdi seutuhnya

Foto: Dok. Miss Grand Internationl

Foto: Dok. Miss Grand Internationl via https://m.detik.com

Dengan semangat Ibu Kartini, hendaknya kita sebagai putri bangsa Indonesia bangga. Ibu Kartini, pahlawan bangsa ini, telah membukakan jalan bagi kita untuk maju dengab terlebih dahulu menempuh pendidikan. Menuntut ilmu di luar negeri tentu bukanlah hal yang dilarang, namun sebagai putri bangsa yang mencintai bangsa ini, hendaknya kita tidak lupa untuk kembali ke tanah air kita demi kemajuan bangsa ini. Bukankah itu wujud balas kita kepada negara?

Advertisement

5. Say No to Bad Girl

Imagine all the space and time you will free up for the things you do want to do when you learn how to say

Imagine all the space and time you will free up for the things you do want to do when you learn how to say “No” without feeling bad about it. via https://pairedlife.com

Oleh karena itu, hendaknya sebagai salah satu dari kaum wanita, kita bersyukur atas kebebasan untuk belajar dan berpartisipasi sebagai warga negara secara utuh. Jangan biarkan pengaruh buruk turut mempengaruhi dan menurunkan semangat kaum wanita. Sesungguhnya Tuhan menciptakan seluruh umat-Nya dengan derajat yang sama untuk saling melengkapi satu sama lain. Bangsa ini butuh kartini-kartini masa kini yang terus melanjutkan perjuangan Ibu Kartini bagi wanita-wanita yang belum dapat memperjuangkan kualitas dirinya. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE