Modern Farming: Metode Urban Farming yang Digemari Penduduk Perkotaan

Tren Baru dalam Berkebun

Siapa sih yang enggak kenal modern farming? Sebuah gagasan yang kini memiliki banyak penggemar. Salah satu modern farming yang makin banyak digeluti masyarakat adalah metode urban farming yang sangat cocok bagi masyarakat perkotaan karena tidak memerlukan lahan yang luas. Modern farming dengan menerapkan metode urban farming dapat menjamin kebutuhan masyarakat akan ketersediaan bahan pangan segar seperti sayuran di rumah.

Selain itu, modern farming menggunakan metode urban farming ampuh menjadi aktivitas yang dapat melepas penat dan stress karena seharian harus bergelut dengan work from home. Apa yang bisa ditanam dengan metode urban farming sedangkan lahan terbatas? Jawabannya adalah microgreen. Microgreen mulai dikenal sejak tahun 2006-an sebagai pelengkap sajian makanan, salad maupun garnish. Nah, mengapa microgreen digilai oleh banyak orang? Berikut beberapa jawabannya.

1. Tampilan visual

Photo by Augustine Fou on Unsplash

Photo by Augustine Fou on Unsplash via https://unsplash.com

Sesuai namanya, microgreen yang berarti sayuran kecil. Visualnya sangat cantik karena ukurannya yang dapat dibilang hanya setinggi jari kelingking dan tidak terlalu banyak memakan tempat atau media tanam. Selain itu, memiliki beragam warna tidak hanya hijau tetapi juga ungu dan merah muda, sesuai dengan jenis benih tanaman.

2. Tekstur

Photo by Devi Puspita Amartha Yahya on Unsplash

Photo by Devi Puspita Amartha Yahya on Unsplash via https://unsplash.com

Microgreen memiliki tektur renyah dan segar, sehingga tidak membosankan ketika dihidangkan sebagai pelengkap sajian makanan, salad ataupun garnish. Tidak seperti sayuran lain yang biasa melewati proses pemasakan, microgreen lebih sering disantap mentah sehingga kadar air dan kesegarannya masih terjaga. Biasanya, masyarakat perkotaan mengkonsumsi langsung microgreen sesaat setelah dipanen. Jadi, ketika memanen microgreen diambil secukupnya atau hanya untuk sekali makan agar tidak tersisa atau terbuang.

3. Kaya nutrisi

Photo by Devi Puspita Amartha Yahya on Unsplash

Photo by Devi Puspita Amartha Yahya on Unsplash via https://unsplash.com

Jangan remehkan microgreen, meskipun ukurannya imut dan belum sepenuhnya mengalami proses pertumbuhan sempurna (hanya berdaun sejati saja—dua daun utama saat pertama kali tumbuh), tanaman ini memiliki segudang nutrisi bahkan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi manusia per hari. Faktanya, nutrisi yang terkandung dalam microgreen 30% lebih kaya dibandingkan sayuran biasa.

Microgreen tidak hanya ditambahkan ke dalam menu makanan, tetapi juga bisa dimasukkan ke dalam jus maupun smoothies, selain menambah rasa bisa juga memperkaya nutrisi smoothie.

4. Dapat dipelihara di lahan terbatas

Photo by Devi Puspita Amartha Yahya on Unsplash

Photo by Devi Puspita Amartha Yahya on Unsplash via https://unsplash.com

Microgreen adalah tanaman yang bisa beradaptasi dengan baik dengan media tanam yang terbatas dan cahaya buatan yang disesuaikan, asalkan berada di bawah atap—tidak terkena hujan. Sehingga, microgreen bisa ditanam di dalam rumah sekalipun dengan media tanam biasa (sekam bakar atau tanah campuran) maupun secara hidroponik dan cenderung tidak membutuhkan pupuk.

5. Masa pembenihan hingga panen relatif singkat

Photo by Altifarm Enverde on Unsplash

Photo by Altifarm Enverde on Unsplash via https://unsplash.com

Masa pembenihan atau penanaman hingga panen relatif singkat dan bervariasi bergantung pada jenis tanaman microgreen. Namun, rata-rata microgreen dipanen setelah tujuh hingga 14 hari sejak pembenihan. Cara memanennya terbilang cukup mudah dengan memotong bagian batang microgreen saja (bukan dicabut). Mengapa akarnya ditinggalkan? Agar microgreen tidak terkontaminasi bakteri yang berada di akar.

6. Jenis-jenis benih microgreen yang dapat ditanam

Photo by Amber Engle on Unsplash

Photo by Amber Engle on Unsplash via https://unsplash.com

Adapun jenis-jenis benih yang dapat ditanam menggunakan metode urban farming di antaranya benih kangkung, lobak, bunga matahari, wheatgrass, kacang hitam dan masih banyak lagi. Setiap microgreen memiliki citarasa berbeda-beda ya, tapi cenderung lebih manis dan crunchy, pastinya sehat.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

selalu ingin belajar menulis