Tahukah kamu kalau Indonesia, menjadi penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia? Menurut Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun, lho! 3,2 juta ton dari sampah tersebut terbuang di laut sedangkan kantong plastik yang terbuang ke daratan sekitar 10 miliar lembar. Angka yang luar biasa besar, kan?
Dengan mengurangi konsumsi plastik dalam keseharian kita, tentunya sampah plastik yang perlu ditangani pun akan semakin berkurang. Yuk, ikuti cara-cara sederhana yang bisa membangun kebiasaan hidup tanpa plastik!
1. Membawa tas belanja sendiri
Saat kamu membeli kebutuhan sehari-hari di super market atau sekadar membeli sayuran di pasar, sudah pasti belanjaan kamu akan dibungkus kantong plastik. Nah, inilah yang menjadi salah satu alasan jumlah sampah plastik di Indonesia membludak. Saat berbelanja, sebaiknya kamu membawa kantong belanja atau tote bag dari rumah. Apalagi tote bag kini tersedia dalam berbagai warna dan ragam yang menarik. Selain modis, tote bag juga ramah lingkungan karena bisa dipakai ulang!
2. Membawa botol minuman sendiri
Bangunlah kebiasaan membawa botol minuman sendiri dari rumah. Dengan begitu, kamu tidak perlu merogoh kocek lebih untuk membeli minuman kemasan sekaligus bisa mengurangi konsumsi plastik sehari-hari. Selain hemat, kamu juga berkontribusi dalam mengurangi sampah plastik. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui!
3. Berhenti menggunakan sedotan plastik
Meski berwujud kecil, sedotan plastik ini sangat besar dampaknya bagi lingkungan. Sebab, sedotan plastik terbuat dari plastik jenis prophylene atau polystyrene yang membutuhkan 500-1000 tahun untuk terurai. Ditambah lagi dengan jumlah penggunaan di berbagai daerah yang bisa mencapai jutaan! Untuk kamu yang memang sudah terbiasa memakai sedotan, yuk ganti sedotan plastik kamu dengan yang berbahan stainless steel atau sedotan kayu, agar bisa terus dipakai ulang!
4. Kurangi Penggunaan Styrofoam
Bukan karena cuma-cuma saja Kang Emil sempat melarang penggunaan styrofoam. Pasalnya, styrofoam ternyata mengandung benzena, yakni salah satu zat pemicu kanker. Selain buruk untuk kesehatan, proses pembuatan styrofoam masih menggunakan CFC yang menimbulkan efek rumah kaca dan melubangi lapisan ozon. Yakin masih mau pakai styrofoam?
5. Tidak membuang sampah plastik sembarangan
Tahukah kamu tentang ikan paus yang mati dengan 5,9 kg kantong plastik di perutnya? Mungkin bagi kita manusia, kerugian yang ditimbulkan sampah plastik tidak begitu terasa. Tapi bagaimana dengan hewan-hewan yang habitatnya dipenuhi sampah plastik seperti paus tersebut? Dengan tidak membuang sampah plastik di sembarang tempat, kita sudah ikut serta menjaga kehidupan makhluk lainnya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”