#MudaBerkarya – Caraku Membangun Kepercayaan Diri dalam Berkarya

Pernah gak sih merasa minder dengan karya kita sendiri? Sama. 

Bagus gak ya? Kayaknya ini jelek deh 

Kalimat-kalimat tersebut kerap membuat kita mengurungkan niat untuk mempublikasikan karya yang sudah kita hasilkan, bisa berupa tulisan, musik, foto, lukisan, dan lainnya. Sampai akhirnya menumpuk dan hanya diri sendiri yang menikmatinya.

Aku salah satu orang yang tertarik  untuk menghasilkan karya lewat tulisan. Berbagai ide, opini, imajinasi, sulit kuutarakan secara lisan, ku sampaikan dalam bentuk tulisan.

Walau, ada masa dimana, aku merasa tidak berani, tidak percaya diri mengungkapkan segala sesuatu yang ada di pikiranku. Takut dianggap lebay, di-bully, ditolak, dan hal-hal negatif lainnya.  Apakah kamu juga mengalami hal yang sama? 

Advertisement

1. Buat Aja Dulu

Photo by Andrew Neel on Unsplash

Photo by Andrew Neel on Unsplash via https://unsplash.com

Seperti saat diminta menyelesaikan tugas karya ilmiah atau skripsi, terlalu lama berpikir dan khawatir akan menghambat kita untuk memulai menulis. Hal yang paling sulit adalah memulai kalimat utama untuk membuat paragraf. Salah satu dosenku pernah bilang

Tulis aja dulu yang muncul dipikiran, jangan buru-buru ngedit

Advertisement

Dengan memulai menulis, artinya kita sudah mulai langkah awal mengerjakan tugas tersebut. Begitu pula dengan berkarya. Rasa tidak percaya diri, kadang menjadi penghalang untuk berkarya. Kalau terus dibiarkan, maka kita tidak akan pernah memulainya. 

2. Posting di Media Sosial

Photo by Social Cut on Unsplash

Photo by Social Cut on Unsplash via https://unsplash.com

Aku menganggap media sosial sebagai rumah online. Menjadikannya sebagai tempat singgah yang nyaman untuk dikunjungi, setidaknya untuk diri sendiri. Menghias media sosial dengan berbagai karya yang kita miliki. Gak perlu memikirkan bagaimana respon orang lain, selama yang kita unggah tidak melanggar norma atau hukum. 

Memang, lagi-lagi rasa enggak percaya diri itu kerap muncul. Tapi, siapa tahu apa yang kita unggah, sebenarnya sedang dicari orang lain atau bahkan menginspirasi orang lain semakin percaya diri untuk menggunggah karya mereka di social media.

Advertisement

3. Ikut Kompetisi

Photo by Vika Strawberrika on Unsplash

Photo by Vika Strawberrika on Unsplash via https://unsplash.com

Ikut kompetisi? Tapi malu, takut kalah. 

Kekhawatiran ini memang wajar. Tapi, dengan mengikutsertakan karya kita pada kompetisi, ini bisa membuat kita mengetahui bagaimana kualitas karya yang kita hasilkan. Melalui penilaian dari orang yang bahkan tidak kita kenal, karya kita punya kesempatan untuk dibaca, dikomentari, bahkan diberikan saran perbaikan. Jika lolos tentu akan membuat kita jauh lebih percaya diri, bukan?

Dan aku sering menggunakan cara ini, untuk mengukur kualitas karyaku.

Sebenarnya ini bukan perihal menjadi pemenang dalam sebuah kompetisi, tapi lebih untuk mendapatkan feedback dari orang lain.

Bagiku, menang atau kalah dalam suatu kompetisi bukan tentang yang kalah adalah yang jelek. Namun, bisa saja tidak sesuai dengan kualifikasi yang dicari. 

4. Ingat setiap orang punya fans-nya masing-masing

Photo by Anthony DELANOIX on Unsplash

Photo by Anthony DELANOIX on Unsplash via https://unsplash.com

Tiap kali berkarya, aku selalu ingat kata-kata salah satu penulis Indonesia Gloria Morgen yang mengatakan kurang lebih begini:

Setiap orang punya fans-nya masing-masing – Gloria Morgen

Aku memaknainya, bahwa apapun karya yang kita hasilkan, memiliki penikmatnya masing-masing. Akan ada yang suka, biasa saja, atau bahkan tak suka. 

Bagi si A, tulisan yang kita tulis dianggap lebay, bisa jadi bagi si B, tulisan tersebut menginspirasi. Hal ini adalah sangat wajar, selain karena kita tidak bisa mengendalikan semua orang untuk menyukai karya kita, perlu diingat juga kalau kita tidak bisa menyediakan ‘kebutuhan’ semua orang.

Ibaratnya, orang lain sedang mencari film romance, bisa jadi karya film horor yang kamu unggah akan di-skip. Tenang, film horor itu punya peluang besar dicari oleh pecinta film horor. 

5. Tingkatkan Skill

Photo by ConvertKit on Unsplash

Photo by ConvertKit on Unsplash via https://unsplash.com

Melakukan upgrade skill terhadap apa yang diminati, akan membuat kita semakin percaya diri menghasilkan karya-karya yang lebih baik. Awalnya, aku hanya menggunggah foto dan menambahkan caption berupa quote, opini, atau bahkan keluh kesah.

Tapi, dengan melakukan upgrade skill, misalnya dengan mengikuti webinar, kelas online, bahkan belajar mandiri melalui internet/youtube, aku bisa mendapatkan ilmu baru. Mengemas tulisan dalam berbagai bentuk, misalnya disertai dengan ilustrasi, video, musik, artikel panjang, dan lainnya.

 

Disela-sela aktivitas berkarya, aku biasanya akan melihat karyaku tahun-tahun sebelumnya. Melihat bagaimana dulu aku menulis, masih banyak typo hingga tulisan bertele-tele (sekarang pun masih belum menjadi yang terbaik).

Kamu juga bisa melakukan ini, membandingkan karyamu yang sekarang dengan yang dulu. Tentu yang kini ada peningkatan lebih baik bukan?

Yuk, unggah karyamu sekarang. Semangat berkarya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang full-freelancer penulis artikel website. Introvert. Pecinta drama Korea. Punya cara balikin mood dengan minum kopi hangat.

CLOSE