#MudaBerkarya-Eksekusi Curhat Jadi Konten Podcast yang Dinikmati Banyak Pendengar

Muak dengan perasaan ini, lelah berjuang, lelah tidak menemui ujungnya, lelah tidak dihargai. Sampai kapan begini? 

Pernah nggak sih ingin menumpahkan segala kecambuk dalam dada? Keluh kesah bisa loh dicurhatkan dalam podcast, rekaman berbasis audio. Saat orang terdekat tidak ada yang mau mendengarkan curhatan kita, siapa tahu ada orang lain di luar sana yang mau mendengarkan curahan hati kita.

Selama pandemi ini saya memiliki banyak waktu untuk mendengarkan podcast yang mana jadi tempat yang seru untuk mendengarkan informasi menarik. Jika selama ini hanya jadi penikmat, lama-lama jadi kepikiran 'bikin podcast sendiri asyik kali ya'. Keseringan mendengarkan podcast bertema curhat keseharian, jadi ingin mengeluarkan resah di dada dalam karya.

Pada usia 20an, banyak permasalahan keseharian yang bisa diceritakan  mulai percintaan, pekerjaan dan pertemanan. Apa yang saya resahkan sebagai kaum muda pasti ada yang juga kaum muda lain yang ikutan resah dan mau mendengarkan. Apalagi penggemarnya generasi Z dan milenial yang usia saya masuk di dalamnya.

Sebagai siaran non-streaming yang penyampaiannya melalui audio, Podcast itu simple tidak memerlukan pembawanya untuk ribet mengatur penampilan pakaian seperti pembuatan video Tiktok atau reels. Podcast memang cocok buat si yang malu-malu menampakkan diri tapi suka ngomong banget dan pengen berkarya. Ya saya senang bercerita tapi tidak di depan banyak orang. Karena banyak orang yang rame-rame nyobain buat podcast, nggak ada salahnya juga menjadi seorang podcaster mulai perlahan membangun channel podcast dari nol dan bisa menggaet banyak pendengar. Mulai dari nol mulai dari mana? 

Advertisement

1. Mau berbagi cerita apa? Tentuin topik dan format podcast

Photo by freepik from Freepik

Photo by freepik from Freepik via https://www.freepik.com

Tips untuk menentukan topik adalah dengan memilih tema yang disukai seperti berita, komedi, kesehatan, olahraga, musik dan politik. Pastikan topik yang dipilih itu selalu ada dan tidak bisa habis supaya tidak merasa kehabisan ide podcast di tengah perjalanan.

Terinspirasi dari podcast Rindu Sedu berisi curhat patah hati dan keseharian yang bikin nagih, saya jadi tahu apa yang ingin diceritakan dan bersemangat tentang apa yang saya pilih.

Advertisement

Lalu eksekusi topik perlu dibuat rancangan dalam beberapa format yang dapat diterapkan, seperti wawancara monolog,  tanya jawab, dan story telling. Karena pilihan saya tentang curhat keseharian, maka format story telling dirasa lebih tepat dan sesuai dengan podcast tentunya membuat saya nyaman. Supaya konten tidak meluas kemana-mana, buat naskah itu penting. 

2. Rekam suara cukup bermodal smartphone

Photo by benzoix from Freepik

Photo by benzoix from Freepik via https://www.freepik.com

Bagi pemula yang terjun ke dunia podcast, nggak perlu modal yang mahal untuk memulainya. Cukup memiliki sebuah smartphone lalu rekam lewat software perekam suara. Tahu nggak sih kalau para podcaster yang sukses rata-rata mereka hanya memulai merekam melalui ponsel.

Advertisement

Supaya suara terdengar jelas, dekatkan mulut ke smartphone. Jika suasana sekitar terdengar berisik, maka berada di dalam ruangan kedap suara akan lebih meningkatkan kualitas.

Kalaupun memiliki modal yang cukup dan ingin menjadi podcaster profesional,  bisa gunakan perangkat yang lebih bagus dan mahal untuk mendukung kualitas suara seperti microphone dan headset. 

3. Sebelum Menyiarkan, Lakukan Editing Audio

Photo by frimufilms from Freepik

Photo by frimufilms from Freepik via https://www.freepik.com

Pada tahap ini dengarkan kembali podcast sampai dirasa pas sambil mencatat menit berapa saja yang harus dipotong dan bisa ditambahkan diberikan efek musik tertentu. Aplikasi edit audio yang bisa digunakan Adobe Audition, Cubase, Logic Pro X, Audacity, dan lain yang diinstal di komputer atau laptop. 

 

4. Tentukan Mau Unggah Podcast Dimana

Photo by freepik from Freepik

Photo by freepik from Freepik via https://www.freepik.com

Banyak platform yang menyediakan layanan konten podcast. Beberapa platform podcast yang populer antara lain seperti Spotify, Apple Podcast, Anchor, Google podcast, Soundcloud dan platform lainnya yang gratis Di download dari Google Play Store maupun App Store.

Saya pribadi yang dari awal mendengarkan podcast di Spotify jadinya unggah podcast di platform serupa karena saking nyamannya. Sebelumnya tentukan judul dan deskripsi nama dan episode podcast yang menarik pendengar. 

5. Tetap Konsisten dan Terus Latih Suara

Photo by senivpetro from Freepik

Photo by senivpetro from Freepik via https://www.freepik.com

Mungkin awal-awal semangat mengebu-ngebu, setelah berhasil unggah malah sedikit yang mendengarkan yang mengakibatkan malah tidak konsisten tidak melanjutkan membuat podcast. Wajar kalau awal-awal sepi pendengar, teruskan saja berkarya, kembalikan ke tujuan awal mengapa membuat podcast.

Karena kunci kesuksesan adalah niat dan konsisten. Maka konsistenlah membuat podcast yang berkualitas yang nantinya bisa menarik pendengar baru selain mempertahankan para pendengar lama. Selain konsisten, juga tetaplah berlatih suara yang nantinya secara otomatis karakter dan pola siaran akan terbentuk.

Terus berkarya ya apapun yang kamu inginkan. Mumpung masih muda, ini waktu yang tepat untuk berkarya dan menjadi pribadi yang bermanfaat. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE