5 Tips Memulai Bisnis di Tengah Pandemi COVID-19, Pandemi Bukanlah Halangan!

Pandemi COVID-19 bukan penghalang untuk berbisnis.

Pandemi COVID-19 adalah kejadian luar biasa yang sangat berpengaruh bagi kesehatan masyarakat dunia, begitupun negara kita tercinta, Indonesia. Selain berdampak pada kesehatan masyarakat, pandemi COVID-19 ini juga berdampak pada gaya hidup, kemajuan teknologi, dan roda ekonomi di Indonesia. Mengacu pada data publikasi yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2020 menurun hingga -2,07 dari nilai 5,02 pada tahun sebelumnya. Sektor ekonomi menjadi sektor yang cukup terpengaruh dampak pandemi COVID-19 karena berkaitan dengan sektor-sektor yang lainnya seperti sektor manufaktur, wisata, transportasi, bahan pangan, dan lain-lain.

Perubahan yang kita rasakan sejak sekitar bulan Maret 2020 lalu ini menghasilkan perubahan-perubahan yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Salah satunya, meningkatnya masyarakat yang membuka bisnis rumahan. Hal tersebut terjadi karena menurunnya pendapatan atau penerapan pemberhentian kerja oleh perusahaan tempat mereka bekerja karena dampak pandemi COVID-19. Oleh karena itu, sudah saatnya kita untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi. Tentunya di mulai dari diri dan lingkungan kita sendiri. Bagi individu yang telah berkutat pada bidang bisnis, mungkin terasa mudah dalam memulai suatu bisnis. Namun, berbeda dengan masyarakat umum yang tidak mengerti akan hal tersebut. Bagi rekan pembaca yang ingin memulai bisnis, berikut adalah langkah-langkah dan trik untuk memulai bisnis di tengah pandemi COVID-19. Ayo catat dan ikuti langkahnya, ya!

Advertisement

1. Perencanaan (Planning)

Photo by Startup Stock Photos from Pexels

Photo by Startup Stock Photos from Pexels via https://www.pexels.com

Dalam memulai suatu bisnis, perlu adanya perencanaan yang disusun oleh pemilik maupun pihak-pihak yang terkait dalam bisnis yang akan dijalankan. Perencanaan dapat disusun menurut jangka waktunya, yaitu: pendek, menengah, dan panjang.

Dalam perencanaan, pertama-tama kamu sebagai pebisnis harus menentukan jenis bisnis yang akan dijalankan dan berapa besar modal yang diperlukan. Ketika menentukan jenis bisnis, jangan lupa untuk memerhatikan lingkungan sekitar untuk menyesuaikan bisnis dan target pasar, ya! Biasanya, pada masa pandemi COVID-19 ini akan lebih tepat jika kamu membuka bisnis yang berkaitan dengan bahan pangan, jasa kurir, jasa tutor daring, dan perdagangan elektronik.

Advertisement

Setelah kamu menentukan bisnis dan menghitung modal yang diperlukan, ukur aspek keuangan yang dimiliki, apakah sudah memenuhi kriteria besaran modal yang seharusnya atau belum. Kemudian, susun program kerja yang akan dilakukan ketika bisnis tersebut akan dijalankan. Mulai dari bahan-bahan yang diperlukan, tenaga kerja yang akan mengerjakan pekerjaan, dan berapa anggarannya. Prediksi target pasar dan kompetitor juga merupakan hal yang tidak boleh terlewat.

Selain itu, anggaran di luar alokasi program kerja juga harus dipertimbangkan dan disusun secara mendetail untuk meminimalkan kesalahan perencanaan. Contohnya seperti anggaran yang mencakup cadangan, dana darurat, dana kas kecil, dan lain-lain.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Advertisement
Photo by fauxels from Pexels

Photo by fauxels from Pexels via https://www.pexels.com

Setelah proses perencanaan selesai dan dirasa cukup matang, selanjutnya kamu harus mengumpulkan dokumen-dokumen pendukung bisnis, seperti surat legalitas usaha, Nomor Pokok Wajib Pajak, dan lain-lain. Selain itu, kamu juga menentukan tujuan dalam bisnis yang ingin kamu mulai. Tujuan bisnis disusun untuk memudahkan bisnis itu sendiri dalam memenuhi tujuan akhir yang diinginkan. Tujuan bisnis juga dapat membuat operasional bisnis menjadi lebih efektif dan efisien.

Kemudian, bagi porsi kerja ke dalam aktivitas-aktivitas yang dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang. Lalu, gabungkan pekerjaan anggota organisasi secara mengelompok yang berkaitan dengan bidangnya masing-masing. Terakhir, kamu harus memantau keefektifan organisasi dan ambil langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan keefektifan organisasi.

3. Penggerakan (Actuating)

Photo by Norma Mortenson from Pexels

Photo by Norma Mortenson from Pexels via https://www.pexels.com

Sebagai pemilik bisnis, kamu selaku pemimpin organisasi harus memiliki jiwa kepemimpinan yang baik untuk mampu menggerakkan orang-orang yang ada di dalam organisasi. Jika seorang pemimpin mampu menggerakkan anggotanya secara efektif dan efisien, maka tujuan bisnis akan tercapai juga. Pemimpin yang baik juga harus memiliki kekuasaan yang positif, cara komunikasi yang baik, senantiasa memberikan motivasi, dan tepat dalam mengambil keputusan.

Hal yang tidak boleh terlupa, dalam masa pandemi COVID-19 ini operasional harus tetap mematuhi protokol kesehatan seperti yang seharusnya dilaksanakan. Antara lain: menggunakan masker di tempat umum, menjaga jarak, serta senantiasa mengukur suhu dan mencuci tangan.

4. Pengendalian (Controlling)

Photo by olia danilevich from Pexels

Photo by olia danilevich from Pexels via https://www.pexels.com

Pengendalian dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan atau kesalahan yang akan terjadi pada bisnis dan memperbaiki penyimpangan-penyimpangan yang telah terjadi. Pengendalian yang dilakukan juga harus bersifat objektif dan fleksibel serta dapat diterima oleh anggota organisasi. Kamu juga harus memerhatikan kinerja bisnis, kepuasan konsumen, dan kegiatan pemasaran pada calon konsumen apakah telah dilakukan secara maksimal atau belum. Pada kondisi COVID-19, pengendalian tambahan dapat kamu lakukan dengan memeriksa apakah operasional bisnis dan pelayanan yang dilakukan sudah mematuhi protokol kesehatan atau belum.

5. Evaluasi (Evaluating)

Photo by Lukas from Pexels

Photo by Lukas from Pexels via https://www.pexels.com

Sampailah pada langkah terakhir untuk memulai bisnis, yaitu evaluasi. Pada langkah ini, kamu perlu menilai kinerja bisnis yang telah berjalan selama periode tertentu. Apakah bisnis yang kamu miliki sudah berjalan dengan apa yang direncanakan di awal atau belum. Analisis faktor-faktor penghambat kinerja dan buat catatan evaluasi agar kesalahan-kesalahan yang telah terjadi tidak terulang kembali. Ambil keputusan dengan mempertimbangkan dampak jangka pendek dan panjang, lihat poin permasalahan dari berbagai sudut agar solusi yang akan dipilih dapat mengatasi masalah tersebut dengan tepat.

Nah, poin-poin di atas merupakan langkah-langkah dan trik dalam memulai bisnis kecil hingga menengah di masa pandemi COVID-19. Langkah-langkah tersebut dapat disesuaikan dengan jenis dan ukuran bisnis yang akan kamu mulai ya, Sobat. Salamat mencoba! Semoga bermanfaat.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE