Mungkinkah Menjadi Manusia Bijak di Tengah Kejamnya Dunia Manajerial?

Mengapa ada orang yang bermuka dua, mengapa, dan mengapa – mengapa yang lain sliweran di otakmu.

Jika kamu tidak disenangi oleh atasan kamu, ada dua kemungkinan. Pertama, kamu memang bodoh. Kedua, kamu terlalu pintar! Jika kamu tidak disenangi oleh rekan sekerja kamu, kemungkinan juga sama, terlalu bodoh atau terlalu pintar. Sebaliknya, jika kamu disenangi oleh rekan sekerja tetapi tidak disenangi oleh atasan, itu artinya kamu orang yang berbahaya dan harus disingkirkan ! Percaya atau tidak, inilah dunia manajemen. Dunia manajerial ini sangat kejam karena bermuka dua, berbicara manis, namun menusuk dari belakang. Hanya seorang aktor hebat atau orang berkepala dingin yang sanggup hidup di dunia kerja manajemen ini!

1. Mengenal dunia manajemen, langkah cerdas supaya kamu tidak terjebak

Advertisement

Dunia manajemen kelihatannya tanpa masalah, tenang, dan menyenangkan. Tidak ada target, tidak ada jilat – jilatan, tidak ada jelalatan, tidak ada sikut-sikutan, tidak ada acara tendang – menendang dan tidak ada tekanan ! Pandangan ini benar jika level kamu di tingkat paling bawah. Seiring dengan naiknya jabatan, kamu akan mulai merasakan gesekan yang halus, pencemaran nama baik, sampai dengan fitnah yang kejam. Semakin atas, semakin halus bentuknya namun nylekiiiiiiiit rasanya! Bentuk kekejaman dunia manajerial tidak sama dengan kejamnya dunia marketing. Yang sama hanya tujuannya, yaitu menyingkirkan siapapun yang bisa mengancam eksistensinya dalam perusahaan. Caranya ya dengan menggunakan sistem itu sendiri!

Mari kita ambil nafas sejenak, mendinginkan kepala kita dan meredakan emosi yang memuncak karena dimanapun kita berada masalahnya sama saja.

2. Integritas!

Serangan integritas via http://dailymoslem.com

Pertama, atasan yang berintegritas . Integritas adalah kesadaran diri mengenai kelebihan dan kekurangan kita atau cara kita memandang diri kita sendiri. Saya adalah saya, bukan saya menurut pendapatmu! Saya mengerti betul karakter saya, kepribadian saya, kemampuan atau ketidakmampuan diri saya. Integritas adalah sesuatu yang membedakan saya dengan orang lain dan integritas selalu dihubungkan dengan segala sesuatu yang positif. Integritas dibangun dari kepercayaan, konsistensi dan komitmen.

Advertisement

Atasan jenis kedua adalah atasan yang tidak memiliki integritas. Dia tidak memiliki kemampuan maupun kecerdasan karena tidak memiliki citra diri yang benar. Tidak memiliki integritas berarti tidak bisa dipercaya, dan tanpa kepercayaan seseorang tidak benar-benar menjadi pimpinan. Bukankah definisi kepemimpinan adalah memiliki pengikut ? Pemimpin menyentuh jiwa, membangkitkan kepercayaan baru menggerakkan orang untuk mengikutinya. Tanpa integritas orang tidak memiliki kedisiplinan, tujuan, dan komitmen. Yang ingin saya sampaikan adalah orang yang tidak memiliki integritas sebenarnya adalah orang yang tidak memiliki kemampuan dan kecerdasan.

Membimbing jangan sampai menghina. Mendidik jangan sampai memaki. Meminta jangan sampai memaksa. Memberi jangan sampai mengungkit.

3. Bos yang berintegritas itu yang seperti apa?

Karakter itu menular via http://terbaur.com

Advertisement

Jika bawahannya cerdas, santun, tegas dan berintegritas maka pimpinannya adalah orang yang memiliki integritas.
Jika kamu menemukan bawahan yang sok berkuasa, bodoh, jaim dan arogan maka seperti itulah juga atasan mereka. Karakter itu menular dan kepribadian seorang pemimpin membentuk budaya perusahaan. Hidup dan matinya perusahaan ditentukan oleh kepemimpinan.

Beruntunglah kamu jika berada dalam kepemimpinan bos yang berintegritas karena kemampuan kamu akan meningkat, memiliki masa depan cerah, dan hidup dalam suasana yang menyenangkan. Sayangnya, pemimpin jenis ini termasuk barang langka!

4. Pertama lihatlah bawahannya bila kamu ingin melihat wujud asli seorang pemimpin

Apa yang harus kita lakukan jika memiliki atasan yang tidak berintegritas ? Segeralah keluar dan cari tempat kerja lainnya karena karier kamu hanya sampai di titik dimana kamu berada saat ini! Jangan buang-buang waktu lebih lama lagi dengan mengharapkan situasi akan berubah, atasan kamu akan diganti, atau Dewi Fortuna memihak kita! Jangan mimpi, bersikaplah realistis, apalagi jika ada rekan kerja kamu yang pintar sudah ditendang!

Benar adalah benar, salah adalah salah. Meski fakta dan kata-kata bisa diputarbalikkan.

Hal terakhir yang harus kamu ketahui dari kedua jenis atasan ini adalah sama-sama memiliki kelemahan. Jangan berpikir bahwa pemimpin yang berintegritas adalah manusia sempurna, tanpa cela, tidak bisa marah, dan tidak bisa salah. Seorang pemimpin adalah manusia, bukan Tuhan, karena itu jangan mendewakan atasan kamu supaya tidak kecewa. Hanya saja, seorang pemimpin yang berintegritas mengakui kelemahannya dan siap meminta maaf jika ternyata salah.

5. Tidak ada yang salah denganmu, kamu hanya sedikit mengancam keberadaannya

Tantangan baru via http://manajemen.bisnis.com

Mengapa ada orang yang tidak senang dengan kemajuan saya? Mengapa rekan sekerja saya iri dengan hasil yang saya peroleh? Mengapa saya dijelek-jelekkan di hadapan orang lain sedangkan dia tampak begitu manis di depan saya? Dan masih banyak mengapa, mengapa, dan mengapa? Jawabannya adalah keberadaan kamu mengancam posisinya, kekuasaannya dan mata pencahariannya.

Wahai para kompetitor, sportiflah!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

why so serious...

CLOSE