#HariPerempuanInternasional: Nggak Apa-apa Kalau Nggak Sempurna, Kamu Tetap Bisa Jadi Istri Idaman dengan Caramu Sendiri

1. Kenapa istri harus pintar masak, padahal yang dibangun itu rumah tangga bukan rumah makan~

Istri idaman via https://images.pexels.com

Awalnya aku selalu berkecil hati karena sebagai istrimu, aku kurang mahir urusan memasak. Tapi katamu, aku tidak perlu mempermasalahkan karena sejak awal komitmen kita adalah membangun rumah tangga, bukan rumah makan. Sejak saat itu pun aku paham bahwa urusan idaman bukan soal bagaimana seorang istri bisa memasak untuk suaminya, tapi justru bagaimana seorang suami yang tidak mempermasalahkan kekuranganmu yang tidak bisa memasak.

Bagaimanapun kamu, bukankah kamu sudah idaman dimata suamimu? Tenang, kamu punya banyak keahlian lain yang masih bisa diandalkan.

2. Bukan memperkaya isi dompet dan lemari agar terlihat cantik, istri idaman itu harus memperkaya isi otaknya~

Cerdas dan berwawasan luas via http://http

Ada kalanya kamu sebagai suamiku butuh teman untuk bercerita dan didengar keluh kesahnya. Tenang, akan selalu ada telingaku untuk mendengar dan mungkin terselip sedikit kata-kata semangat dariku untuk bisa meringankan bebanmu. Bersamamu aku akan menjadi partner ngobrol paling menyenangkan dan nyambung dalam segala hal.

Kita akan membahas banyak hal. Mulai soal berita yang sedang panas-panasnya, membahas klub bola yang kalah semalam, membahas lagu baru yang enak didengar, membahas film dengan genre apapun, bahkan untuk membahas urusan serius tentang RUU ketahanan keluarga yang sedang ramai-ramainya pun aku siap.

Meskipun aku tidak pintar-pintar sekali urusan pelajaran sekolah, tapi setidaknya aku sedang berusaha agar punya wawasan yang luas. Dengan rajin membaca berita, mencari informasi, banyak mendengar, adalah beberapa cara yang bisa aku lakukan agar isi otakku semakin kaya. Dan ketahuilah seperti itu caraku mengimbangimu.

3. Istri idaman itu selalu menyebutmu dalam doanya. Ke mana pun kamu melangkah, doanya menyertaimu

Namamu dalam doaku via https://www.pexels.com

Tugasku adalah mendoakanmu agar selalu diberi kesehatan, dilancarkan dalam mencari rejeki, dimudahkan dalam segala urusan, dan rumah tangga kita dijauhkan dari segala mara bahaya. Meskipun setiap hari kita selalu berharap akan bahagia nyatanya tidak selamanya yang dirasakan dalam sebuah hubungan adalah kebahagiaan, ada kalanya merasa sedih dan tak jarang dihadapkan pada persoalan-persoalan.

Saat seperti itu, bukankah larinya ke doa? Tidak usah menunggu saat ada masalah, saat bahagiapun juga perlu berdoa. Selain agar setiap langkahmu sebagai suamiku menjadi berkah, bukankah berdoa adalah level tertinggi dari seseorang ketika mencintai? Jadi sudah dipastikan caraku mencintaimu adalah dengan mendoakanmu setiap hari.

4. Bukan melulu soal mengumbar, istri idaman itu tidak bersikap bar-bar

Pssst, rahasiamu aman! via https://www.pexels.com

Bersamaku kamu tidak perlu takut untuk menceritakan apapun. Semuanya akan aman tersimpan. Bukankah kamu paham bahwa aku jarang sekali untuk mengupdate apapun tentangmu kedalam sosial mediaku? Bahkan untuk menguggah apapun aku selalu minta ijin dahulu denganmu boleh tidaknya. Atas kebahagiaan yang kita dapat, atas kesedihan yang barangkali bisa kita rasakan, semua tentang kita- tidak perlu orang lain tahu.

5. Tidak hanya laki-laki yang harus kuat pundaknya, seorang istri pun harus jauh lebih kuat

Stay strong via https://www.pexels.com

Kemana larinya seorang suami ketika harinya terasa begitu berat? sudah pasti ia mencari istrinya. Menjadi perempuan itu pundaknya harus kuat. Bagaimana perempuan bisa menguatkan laki-laki kalau ia sendiri tidak kuat? Mungkin inilah yang menjadi alasan kenapa perempuan selalu kuat.

6. Selalu bersiap dengan segala kemungkinan yang mungkin terjadi. istri idaman itu harus bisa berdiri dengan kaki sendiri

Perempuan berdikari via https://images.pexels.com

Hidup ini dinamis, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi nanti. Untuk segala kemungkinan, seorang istri sepertiku perlu belajar mandiri bagaimana berdiri dengan kakinya sendiri. Aku pun selalu berprinsip tidak apa-apa perempuan sekolah setinggi-tingginya, tidak apa-apa seorang istri bekerja selama tidak melupakan kewajibannya.

Bukan soal apa pekerjaannya, tapi menjadi istri idaman itu soal bagaimana perempuan bisa berdikari dengan memiliki kemampuan bagaimana menghasilkan uang agar tidak menggantungkan sepenuhnya pada suami.

Yuk, jangan takut menjadi idaman dengan versi terbaik kita!