5 Sikap yang Wajib Kamu Lakukan Ketika Orang Terdekatmu Kena Musibah. Jangan Puk-puk Doang!

orang terdekat kena musibah

Indonesia berduka. Setelah 10 bulan diterpa pandemi yang berkepanjangan dan sulit diterka kapan berkesudahan, Indonesia harus menelan kenyataan bahwa dunia penerbangan mengalami musibah. Pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada pukul 14.40 WIB setelah sebelumnya sempat lepas landas di Bandar Udara Soekarno-Hatta.

Pesawat Sriwijaya Air yang membawa 56 penumpang dan 6 kru pesawat dinyatakan jatuh dan tenggelam di perairan Kepulauan Seribu setelah 4 menit berada di udara. Kesedihan mendalam turut meliputi keluarga korban. Tak henti-hentinya do’a terbaik selalu dipanjatkan. Belajar dari peristiwa nahas yang dirasakan keluarga korban, sudah sepatutnya kita sebagai orang terdekat mereka menyatakan rasa belasungkawa teramat dalam. Lebih dari itu, ada sejumlah sikap yang tetap harus kamu lakukan terhadap mereka yang sedang menata perasaan sedihnya. Berikut rangkumannya.

Advertisement

1. Pastikan keamanan dan keselamatan

Foto oleh Mario Cuadros dari Pexels

Foto oleh Mario Cuadros dari Pexels via https://www.pexels.com

Orang-orang yang baru saja terkena musibah pastilah memiliki mental yang masih labil. Satu sisi masih bersedih, satu sisi menginginkan bangkit. Maka, apa yang harus kamu lakukan adalah selalu berada di sisi mereka, jangan pernah tinggal sendiri. Bukannya ingin berspekulasi, namun, biasanya orang-orang yang mengalami musibah sering merasa linglung dan kurang awas terhadap keselamatan diri sendiri.

Ada baiknya kamu selalu memastikan ketika dia berada di jalan raya untuk tidak menyeberang sembarangan, jauhkan benda-benda tajam ataupun mudah pecah dari sekelilingnya. Ini sebagai langkah preventif saja, untuk berjaga-jaga dari kemungkinan buruk yang dapat kapan saja terjadi.

Advertisement

2. Berhenti membebaninya dengan pertanyaan

Photo by Bogdan Shcheglovitov on Unsplash

Photo by Bogdan Shcheglovitov on Unsplash via https://unsplash.com

Kebiasaan kita jika ada orang terkena musibah adalah bertanya. Makin banyak bertanya, makin banyak informasi yang dihimpun, namun jarang ada yang bagaimana perasaan orang yang ditanya. Untuk itu, kendurkan sedikit otot wajahmu untuk tidak memulai membuka mulut lantas mengeluarkan pertanyaan.

Cukup duduk di dekatnya dan jika memungkinkan beri usapan pelan di punggung ataupun beri rangkulan sebagai penanda bahwa kita peduli dan dia tidak sendiri.

3. Usahakan bersikap netral

Photo by Renate Vanaga on Unsplash

Photo by Renate Vanaga on Unsplash via https://unsplash.com

Turut larut dalam haru biru, boleh-boleh saja asalkan tahu kapasitasnya. Jangan pula kamu tambahkan kesedihan keluarga korban dengan sumpah serapah menyalahkan siapa saja yang kamu nilai sebagai penyebab terjadinya musibah. Cukup duduk diam, beri belaian pelan di punggung mereka dan sampaikan sikap netralmu dengan kalimat, “turut mendo’akan yang terbaik.” Alih-alih mengatakan turut berduka cita. Sebab, musibah yang mendadak tentu saja tidak diterima dengan hati siap. Sebagain berharap adanya mukjizat keselamatan, sebagian lagi mencoba mengikhlaskan.

Advertisement

4. Jangan memaksakan kehendakmu

Foto oleh Andrew Neel dari Pexels

Foto oleh Andrew Neel dari Pexels via https://www.pexels.com

Siapapun yang menderita karena kehilangan secara tiba-tiba pasti berpengaruh pula pada kondisi psikologisnya, sehingga makan tidak enak dan tidurpun kurang lelap. Tugasmu hanya memerhatikan.

Perhatikan kesehatannya, begitu pula dengan makannya. Namun jangan pernah memaksanya untuk menghabiskan satu piring nasi lengkap dengan lauk-pauk sementara kondisinya tidak memungkinkan dia untuk melahap semua yang tersedia. Cukup perhatikan dan pastikan ada sesuatu yang dimakannya.

5. Biarkan dia yang pertama memulai cerita, tugasmu hanya mendengarkan saja

Foto oleh Min An dari Pexels

Foto oleh Min An dari Pexels via https://www.pexels.com

Jangan memaksanya untuk bercerita. Orang-orang yang baru saja tertimpa musibah biasanya belum berada di dalam situasi siap bercerita. Biarkan saja mengalir, jika dia butuh seseorang untuk menguapkan kesedihannya pastikan dirimu selalu ada. Dengan demikian, dia tidak merasa tertekan dan tidak pula merasa kesepian.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

selalu ingin belajar menulis

CLOSE