5 Pelajaran tentang Kehidupan yang Dapat Kita Ambil dari Novel Kami (Bukan) Sarjana Kertas

pelajaran dari novel Kami (Bukan) Sarjana Kertas

Kami (Bukan) Sarjana Kertas adalah Novel karang  J.S. Khairen, menceritakan 7 mahasiswa yang berkuliah di kampus UDEL. Ketujuh mahasiswa ini memiliki latar belakang dan tujuan yang berbeda-beda untuk kuliah. Seperti judulnya, novel ini mengangkat masalah-masalah yang biasa kita temui pada kalangan mahasiswa dan dinarasikan dengan gaya bahasa yang ringan sehingga mudah dipahami pembaca. Novel ini cocok sekali untuk kamu yang masih kuliah, sudah lulus atau yang akan masuk dunia perkuliahan.

Berikut 5 pelajaran  yang bisa kamu ambil dari novel Kami (Bukan) Sarjana Kertas.

Advertisement

1. Persahabatan yang kompak dan saling menjaga satu sama lain

Photo by Helena Lopes on Unsplash

Photo by Helena Lopes on Unsplash via https://unsplash.com

Ada masa saat kita tertimpa suatu masalah, selain keluarga, sahabatlah yang menguatkan, melindungi, dan menjaga kita selalu. Dalam novel Kami (Bukan) Sarjana Kertas ini, setiap karakter saling melindungi satu sama lain, saling kompak, dan saling percaya. Ketika Sania (salah satu karakter di novel ini) masuk penjara karena kasus narkoba, sahabat-sahabatnya tetap menjenguk. Mereka juga tetap mendukung untuk menjaga mimpi Sania dan bukan untuk menjauhinya.

“Jika mengaku sahabat, jangan seperti dongkrak dan ban. Baru diperlukan saat ban sudah bocor. Baru dicari saat sudah perlunya saja. Kalang kabut mencari bengkel sampai dorong-dorong. Kawan yang tidak perhitungan, akan selalu setia jadi `bengkel’ buat teman-temannya sedang sakit.”

Halaman 97

Advertisement

kita bisa tiru persahabatan ini, yang selalu membantu satu sama lain untuk sukses. Bukannya malah menjatuhkan kawannya agar bisa sukses sendiri.

2. Mampu bertahan dari gempuran apapun

Photo by Tycho Atsma on Unsplash

Photo by Tycho Atsma on Unsplash via https://unsplash.com

Ada sebuah kutipan yang menarik dan bisa kita ambil pelajarannya, yaitu

Advertisement

“Kita mungkin tidak ada yang bisa jadi manusia sempurna dan indah seperti kupu-kupu. Tapi, kita semua  diberikan  kemampuan untuk bertahan. Jangan mau kalah sama kecoak yang bisa bertahan dari gempuran meteor dan ledakan nuklir.”

Halaman 85.

Kebanyakan kesuksesan diumpamakan seperti ulat dan kupu kupu, bukan diumpamakan sebagai kecoak. Namun, memang faktanya kecoak adalah makhluk yang mampu bertahan hidup sejak dahulu kala. Oleh karena itu, kita jangan kalah dari kecoak. Ketika kita tertimpa masalah,  kita jangan sampai menyerah. Terus bertahan dan terus beradaptasi seperti kecoak karena semua pasti akan berhasil pada waktunya jika terus berusaha.

3. Kesuksesan tidak tergantung IPK

Photo by Marten Bjork on Unsplash

Photo by Marten Bjork on Unsplash via https://unsplash.com

Mungkin kita berpikir bahwa setelah mendapat IPK tinggi, kita bisa langsung mendapat pekerjaan yang kita impikan. Kenyataannya, untuk mendapatkan kerja tidak hanya perpatokan pada nilai IPK saja, melainkan juga pengalaman organisasi di kampus, pengalaman magang, atau softskill lainya yang menujang pekerjaanmu. Ini semua bukan hanya soal nilai saja.

4. Percaya dan terus berusaha, kamu pasti akan sampai puncak

Photo by Matese Fields on Unsplash

Photo by Matese Fields on Unsplash via https://unsplash.com

Mungkin saat ini kamu sedang berusaha sekuat tenaga untuk sampai ke puncak, tapi baru menyadari ternyata jalan kamu masih panjang. Nah, saya berikan kutipan yang dapat menyemangati kamu dari novel Kami (Bukan) Sarjana Kertas.

“Saat segala sesuatu terasa berat, meletihkan, bahkan hingga tahap memuakkan, itu artinya kau sedang mendaki. Akan ada sesuatu yang indah menantimu di puncak sana, kawan jangan sangka situasi enak, nyaman, dan tak ada hambatan berarti selalu baik. Karena artinya sedang menurun. Bahkan bisa terjembab ke lembah tak bernama”.

Halaman 227.

Terkadang, mengejar apa yang menjadi impian kita, pasti banyak sekali halangannya kadang merasa lelah dan letih. Meskipun begitu, jangan pernah patah semangat dan putus harapan. Seperti kata novel ini ada sesuatu yang indah menantimu di puncak sana.

5. Berani ambil risiko

Photo by Nosiuol on Unsplash

Photo by Nosiuol on Unsplash via https://unsplash.com

Mungkin keluar dari zona nyaman dan berani ambil risiko akan terasa berat dan membuat kita ketakutan. Namun, yang harus kamu yakini adalah besar kecil risiko yang kamu ambil sangat mempengaruhi masa depanmu. Novel ini mengajarkan bahwa di dalam kehidupan kita harus berani mengambil risiko, baik dalam hal kecil maupun besar.  Tidak melulu berada di zona nyamanmu, kamu harus keluar dan menantang dunia. Sebab, jika tidak nantinya ini akan mempengaruhi hidupmu suatu saat nanti. S

Seperti halnya tokoh Gala di novel ini yang berani mengambil risiko dengan tetap mengikuti cita-citanya padahal masa depanya sudah terjamin untuk menjadi penerus perusahaan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

une femme libre

CLOSE