Kamu mungkin pernah iri dengan teman-temanmu yang bisa meraih nilai IPK tinggi. Kamu mungkin pernah terkagum dengan mereka yang mendapat predikat mahasiswa berprestasi. Kamu mungkin juga pernah berfikir mengapa kamu tak bisa seperti mereka? Meski kamu sudah berlari cepat demi mengejar mereka dan hasilnya tetap tak mampu menandingi, inilah waktunya kamu bersyukur atas apa yang sudah kamu miliki.
Sebab kamu sendiri perlahan sadar, tidak hanya nilai tinggi yang akan jadi cerminan sukses di masa depan. Tidak hanya prestasi akademik yang mampu dibanggakan, tetapi kebesaran hatimu juga tak kalah pentingnya dalam kehidupan.
you and yourself via http://lenspeople.com
Tuhan tidak menciptakan manusia dengan kemampuan dan kelebihan yang sama persis, pastilah ada keunikan yang kamu miliki. Memang, sih, ujian di dalam pendidikan kita masih disamakan, setiap orang harus mengerjakan soal yang sama dengan mata kuliah yang beragam, yang mungkin ada beberapa mata kuliah tidak dikuasai.
<>2. Jika tak ada nilai rendah, tak akan ada nilai tinggi pula. Anggap saja kamu adalah penyeimbang.>Tak usah berkecil hati. Tetap semangat karena Tuhan menurunkan porsi kemampuan masing-masing pada manusia-Nya.
namanya juga sekolah via http://tapgenes.com
Meski ini terdengar hanya sebatas hiburan, tetapi ada benarnya. Beruntung mereka yang memiliki nilai akademis tinggi dengan adanya orang yang nilai akademisnya dirasa rendah. Banyak harta tak bisa disebut kaya jika tak ada yang miskin. Begitu pula jika tak ada yang nilai akademisnya rendah, mereka yang nilai akademisnya tinggi tak bisa disebut mahir dalam hal ini. Ah, dunia sudah diciptakan sedemikian imbang untuk saling menempati posisinya masing-masing.
<>3. Mungkin kamu pernah menjadi juara kelas, tetapi suatu ketika label itu tak kamu sandang lagi. Tenang, kamu merasakan bagaimana menjadi orang yang mungkin tidak diperhitungkan.>pada dasarnya kamu adalah cemerlang via http://www.pgjab.com
Roda kehidupan selalu berputar. Pastilah setiap manusia pernah ada di bawah. Jika mungkin kamu merasa tak sepandai dulu saat pernah berada di deretan sepuluh besar sekolah menengah, tak perlu berkecil hati, karena sebenarnya Tuhan memberimu kesempatan merasakan bagaimana perasaan mereka yang seringkali tidak diperhitungkan.
Dulu saat kamu bersekolah dan memegang rapor dengan nilai fantastis, kamu selalu dielu-elukan, dipuji oleh guru-gurumu, menjadi tempat bertanya teman-temanmu ketika mereka kesulitan mengerjakan tugas, dan menjadi kebanggaan orangtuamu ketika datang mengambil rapor ke sekolah.
Sekarang kondisi itu sedikit berbeda, atau mungkin banyak berbeda. Kamu tidak peduli dengan seleksi mahasiswa berpestasi, kamu tidak mempermasalahkan dengan nilai yang tak sempurna. Kadang yang ditanyakan orangtua saat akhir semester justru, “Berapa IP-nya?” dan kamu menjawabnya dengan malu-malu bingung harus berekspresi bagaimana.
<>4. Kamu akan lebih menghargai orang-orang yang nilainya pas-pasan.>belajar menghargai sesama via http://www.ak.picdn.net
Hal ini akan terasa pada saat kamu menempuh tugas akhir yang sedikit lebih lama dari teman-temanmu yang sejak awal sudah lancar dan wisuda lebih dulu. Tak jarang kamu akan mendapat pertanyaan yang kesannya sensitif di telingamu, meskipun bagi mereka yang menanyakan tidak begitu niatnya.
Mungkin orang-orang sekitarmu akan menanyakan, “Berapa IP-nya?” atau “Kok lama kuliahnya?” atau “Bagaimana kabar skripsinya?” atau “Kamu kemana aja? Ayo kerjakan tugasnya, jangan main terus.” dan atau-atau yang lain yang akan membuat telingamu sedikit gatal seakan mereka menilaimu dari yang mereka lihat saja.
Sometimes, people judge the book by it's cover.
Mereka hanya belum tahu bagaimana rasanya mendapat pertanyaan seperti itu. Oleh karenanya, kamu akan jadi sesosok yang lebih berhati-hati dalam melemparkan pertanyaan pada orang-orang yang bernasib sama denganmu atau bahkan yang lebih ‘terpuruk’ darimu. Kamu juga akan lebih menghargai pencapaian apapun pada setiap orang, karena kamu percaya tidak hanya nilai akademis tinggi saja yang patut dibanggakan sebagai sebuah prestasi.
<>5. Tuhan menurunkan kelebihan lain yang mungkin belum kamu temukan.>hobi bermusik via http://www.favim.com
Bakat setiap orang berbeda. Ada kelebihan yang tidak mampu disamaratakan pada tiap orang, termasuk kamu. Mungkin kamu tidak juara dalam kelas, tetapi kamu pasti punya kemampuan lain yang tidak dipunyai mereka, yang harus membuatmu bangga terlahir di dunia sebagai dirimu sendiri.
Mungkin kamu punya hobi merajut? Hobi bermusik? Suka membuat barang bekas menjadi suatu karya unik? Atau hobi ngeblog? Jangan tinggalkan, teruslah tekuni, mungkin memang keahlianmu dalam hal itu. Atau kamu masih bingung apa yang patut dibanggakan dalam dirimu? Percayalah suatu saat akan kamu temukan sesuatu yang membuatmu bangga pada dirimu sendiri.
Bukan berniat sombong, tetapi hanya sebagai motivasi bahwa kamu pun istimewa, karena Tuhan tidak pernah sembarangan dalam menciptakan makhluk-Nya.
<>6. Selalu tanamkan dalam diri, suatu ketika hidupmu akan lebih baik, dengan catatan terus berusaha dan berdoa.>sukses via http://www.realsuccess.net
Kerja keras dan doa seperti kunci dan gemboknya, tak lengkap bila hanya salah satunya saja yang kamu punya. Jangan hanya karena kamu gagal meraih nilai terbaik lantas kamu menyerah untuk belajar. Gunakan waktu yang masih kamu punya untuk sesuatu yang bisa membuatmu merasa lebih baik dan menghargai dirimu sendiri. Lakukan mulai dari hal kecil seperti menekuni hobi-hobimu yang bermanfaat. Berawal dari sesuatu yang kamu sukai, kamu akan menekuni, kamu mencintai, dan sesuatu itu akan balik mencintaimu.
tidak ada orang sukses yang tidak mencintai apa yang ia kerjakan.
Kita tidak perlu menjadi yang terbaik, kita hanya butuh menjadi berbeda daripada yang lain.
Sudah menemukan siapa dirimu sebenarnya? Karena kamu adalah kamu, tak ada yang sama persis sepertimu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
bener banget
Iya, ya
terima kasih atas artikel yg begitu bgs dapat mmberikan inspirasi semoga bermanfaat
suka banget artikelnya,
terkadang orang emang menjudge luarnya aja padahal gak tahu kalau didalamnya udah berusaha jungkir balik buat bisa memenuhi harapan itu =)