Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Apa Saja Hal yang Harus Dicermati Oleh Orang Tua?

6 hal yang harus di cermati oleh orangtua saat akan memasukan anaknya ke PAUD

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sejatinya adalah sebuah investasi jangka panjang untuk anak meraih kesuksesan di masa mendatang. Berkaca pada hal itu, setiap orang tua tentu menginginkan pendidikan terbaik untuk buah hatinya.

Pertanyaan yang kemudian mengemuka adalah, bagaimana cara orang tua memilih lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau pre-school yang tepat untuk putra-putrinya? Serta faktor apa saja yang harus dicermati dalam pemilihan tersebut?

Pada dasarnya, pendidikan terbaik akan dapat diperoleh anak ketika metode dan sistem pembelajaran di kelas sesuai dengan gaya belajar mereka. Oleh karena itu sebelum menentukan pilihan sekolah mana yang akan dimasuki, sebaiknya orang tua harus terlebih dahulu mengetahui kemampuan dan kebutuhan si buah hati. Hal ini untuk memastikan anak dapat mengikuti proses pembelajaran dengan menyenangkan tanpa merasa tertekan.

Berikut ini 6 hal yang harus diperhatikan orangtua saat akan memasukan anaknya ke PAUD. Ayah, Bunda silahkan disimak ya!

Advertisement

1. Tenaga pendidik yang cakap

Photo by Gustavo Fring from Pexels via

Photo by Gustavo Fring from Pexels via via https://www.pexels.com

Baik atau tidaknya kualitas pre-school yang akan dipilih bisa dilihat lewat tenaga pendidiknya. Kerap disebutkan bahwa tenaga pendidik atau guru adalah ujung tombak yang menentukan anak akan belajar dan bermain dengan menyenangkan atau tidak.

Selain harus memiliki background pendidikan yang sesuai, seorang guru juga harus cakap dalam memberikan pengajaran yang baik agar mereka nyaman berada di kelas.

Advertisement

Hal utama yang harus dilakukan guru adalah membuat anak didik nyaman terlebih dahulu berada di kelas. Jika hal tersebut sudah tercapai, maka mereka akan memiliki rasa trust kepada guru sehingga pembelajaran menjadi lebih optimal.

Lebih lanjut, seorang guru juga harus pandai melihat perkembangan dan hal apa saja yang dibutuhkan anak. Terlebih bila anak memiliki masalah dalam proses belajar mengajar di kelas. Guru yang baik akan mengkomunikasikan kepada orang tua tentang perkembangan maupun kendala-kendala yang mungkin saja dihadapi si buah hati.

2. 2. Lingkungan sekolah

Advertisement
Photo by Naomi Shi from Pexels via

Photo by Naomi Shi from Pexels via via https://www.pexels.com

Hal selanjutnya yang harus dicermati dalam memilih pre-school adalah lingkungan sekolah (environment) itu sendiri. Perhatikan, apakah sekolah memiliki sarana dan prasarana yang memadai atau tidak?

Selain itu cermati juga ruang belajar anak didik. Ruang belajar yang baik bagi siswa pre-school harus memiliki furnitur yang sesuai ukuran dengan tubuh anak-anak. Dengan begini mereka bisa mengambil barang yang dibutuhkannya sendiri tanpa bergantung kepada orang dewasa.

Komposisi jumlah murid dengan guru juga harus disesuaikan dengan ruang kelas. Jangan sampai kelas terasa penuh dan sesak. Idealnya jumlah siswa dalam satu kelas berjumlah 6-15 anak.

Hal ini supaya anak didik dapat lebih nyaman berada di kelas dan guru bisa melihat perkembangan masing-masing anak dengan lebih fokus.

3. 3. Nilai dasar atau filosofi sekolah

Photo by Natalie from Pexels via

Photo by Natalie from Pexels via via https://www.pexels.com

Setiap sekolah mempunyai nilai dasar dan filosofinya masing-masing. Meskipun secara kasat mata komponen ini tidak banyak diperhatikan oleh orang tua, tetapi nyatanya hal ini sangat penting. Sebab, nilai dasar dan filosofi sekolah menentukan bagaimana budaya belajar mengajar di kelas berlangsung.

Hal terpenting yang harus dilakukan sebagai orang tua adalah kenali terlebih dahulu nilai-nilai dasar yang dipegang teguh oleh sekolah. Kemudian, sesuaikan pula dengan kebutuhan anak, apakah kepribadian dan gaya belajar si anak cocok atau tidak.

4. 4. Penggunaan kurikulum

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels via

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels via via https://www.pexels.com

Kurikulum dan pembelajaran merupakan satu kesatuan yang saling mendukung dalam sebuah pendidikan. Kurikulum yang tepat akan dapat memberikan pembelajaran yang sesuai sehingga proses belajar mengajar pun akan berjalan lancar. Oleh karena itu, penting hukumnya menerapkan kurikulum yang tepat untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas.

Pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), ada beberapa tahapan berbeda yang dimiliki anak sesuai usianya. Dalam hal ini berarti beda usia maka beda skills juga yang akan dipelajari. Pada tahap ini peserta didik difokuskan pada 4 area pembelajaran seperti pendidikan literasi, matematika dasar, seni dan desain ekspresif, serta pengetahuan dasar komputer dan robotik.

Dengan begitu, diharapkan siswa usia dini bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas sebagai bekal untuk mengecap pendidikan selanjutnya.

5. 5. Kebutuhan dasar Anak Usia Dini (AUD)

Photo by Tatiana Syrikova from Pexels via

Photo by Tatiana Syrikova from Pexels via via https://www.pexels.com

Ada beberapa kebutuhan dasar Anak Usia Dini (AUD) yang perlu mendapat perhatian orang tua dan guru. Kebutuhan dasar Anak Usia Dini (AUD), meliputi bermain, kasih sayang dan kehangatan, stimulasi lingkungan, interaksi, dukungan dan pengertian, kebebasan bereksplorasi, kesempatan dan waktu, aturan yang jelas dan konsisten, serta pujian.

Berikan pujian yang tepat, misal ketika anak berhasil melakukan sesuatu. Pujian ini dapat meningkatkan rasa percaya diri anak. Pujian dan kata positif yang diberikan harus disampaikan secara tulus kepada anak.

Membangun ikatan emosional positif ini menjadi penting, mengingat dalam masa pertumbuhan apa saja yang masuk dalam alam bawah sadar anak nantikan akan terpolakan dan berulang. Anak memiliki ikatan kuat dengan orang tua lewat tautan fisik, batin, dan energi. Itu mengapa, orang tua tidak hanya membangun ikatan secara verbal atau komunikasi bicara saja.

6. 6. Pendekatan holistik

Photo by Gustavo Fring from Pexels via

Photo by Gustavo Fring from Pexels via via https://www.pexels.com

Orang tua perlu mengambil peran sebagai pengamat atau observer yang baik terhadap anak-anaknya. Orang tua membangun pola asuh yang sesuai dengan karakter dari keunikan setiap anak.

Pendekatan holistik dalam pola asuh dibutuhkan karena setiap anak memiliki pola kecerdasan yang berbeda atau multiple intellegence. Multi kecerdasan anak di antaranya meliputi kecerdasan eksistensial, kecerdasan linguistik, kecerdasan naturalis, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan interpersonal, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetis, dan kecerdasan intrapersonal.

Untuk itu, orang tua harus memahami setiap anak tidak dapat diperlukan secara sama. Jadi kunci utamanya adalah pahami karakter anak.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE