Pengaruh Konsep Diri Terhadap Kepercayaan Diri Remaja

Konsep diri remaja.

Sejak lahir manusia sudah berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Konsep diri merupakan pemahaman tentang diri sendiri yang timbul akibat dari adanya interaksi dengan orang lain. Proses ini dimulai dari keluarga dan kita belajar dari pandangan dan perspektif keluarga, saudara kandung terhadap terhadap kita. banyak berinteraksi dengan orang lain dapat memasukan perspektif orang lain ke dalam diri sendiri, biasanya berinteraksi dengan orang lain akan membantu kita mengenali diri kita sendiri. Secara singkat konsep diri merupakan bentuk mental setiap individu tentang bagaimana kita menilai diri sendiri. Konsep diri merupakan hal penting yang akan menentukan bagaimana individu akan bertindak sesuai dengan situasi selanjutnya.

Kepercayaan diri merupakan aspek pribadi yang sangat penting untuk kehidupan. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri tinggi maka akan yakin atas kemampuan yang mereka miliki, bahkan orang yang memiliki kepercayaan diri tinggi ketika gagal mereka akan tetap berpikir positif. Kepercayaan diri akan menentukan bagaimana seseorang dapat menilai dirinya sendiri. Oleh karena itu konsep diri sangat penting untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri seseorang.

Berikut ini ada beberapa penilaian terhadap konsep diri dan satu tambahan tentang panduan mengembangkan konsep diri.

Advertisement

1. Keluarga dan Orang Terdekat

Photo by Pinterest

Photo by Pinterest via https://pin.it

Keluarga adalah orang pertama yang dapat memberikan makna yang tersendiri dalam kehidupan kita, anggota keluarga yang memberikan bagaimana cara kita memandang diri sendiri, ayah, ibu, dan saudara kandung, beberapa kebudayaan lain peran keluarga besarlah yang paling banyak memegang peran penting.

Orang tua mengkomunikasikan siapa kita melalui penilaian langsung, penilaian tersebut biasanya secara reflek, percakapan, jika orang tua kita mengkomunikasikan atau menilai kita dengan kata yang berharga, maka kita akan menilai diri kita berharga.

Advertisement

2. Tiga Cara Penilaian Orang Lain Terhadap Kita.

Photo by Vlada Karpovich from Pexels

Photo by Vlada Karpovich from Pexels via https://www.pexels.com

Penilaian Langsung
Pada proses penilaian ini yaitu penjelasan secara langsung siapa kita dengan cara memberi “Label” secara langsung tentang perilaku kita. Contohnya orang tua yang memberi tau apa yang seharusnya dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh perempuan dan laki-laki, pada akhirnya anak akan menerima penilaian gender dirinya dari orang tua dan lingkungannya.

Penilaian langsung yang diberikan oleh orang lain terhadap kita yang bersifat positif dapat meningkatkan kepercayaan diri kita, namun sebaliknya jika penilaian terhadap diri kita bersifat negative maka akan mengurangi kepercayaan diri. penilaian langsung akan mendorong atau bahkan merusak harga diri anak, maka penting untuk orang terdekat memberikan respons positif agar anak dapat menilai dirinya berharga.

Advertisement

Penilaian Reflektif 
Pada penilaian ini kita dapat melihat bahwa persepsi kita terhadap orang lain memiliki pengaruh terhadap cara kita memandang diri sendiri. Orang lain merupakan cerminan bagi diri kita sendiri, bagaimana orang lain mengatakan seperti apa kita maka kemungkinan kita akan melakukan penilaian tersebut dalam diri kita sendiri.

Penilaian orang tua terhadap kita akan memperlihatkan kapan perilaku yang tidak pantas/tidak disukai oleh mereka. Hal yang harus kita pahami dengen penilaian reflektif merupakan pemahaman yang bisa saja bertindak sebagai uppers, jika kita berada di lingkungan yang memiliki sikap uppers dan kita akan cenderung lebih bahagia karena kita terus didukung oleh lingkungan kita. 

Seperti mereka banyak mengatakan ” Kamu cantik, kamu harus percaya diri dengan apa yang kamu miliki “. Namun ada juga sikap downers, kita akan cenderung merasa rendah diri jika berada di lingkungan downers, sikap ini menyerang kita secara langsung seperti ” Kamu sangat tidak cocok memakai baju itu terlihat gendut “, perkataan itu akan menimbulkan sikap ketidakpercayaan diri kita. Sikap vulture, yaitu sikap yang selalu membesar-besarkan masalah. Tetapi penilaian tersebut bisa kita lihat dengan bagaimana orang lain menilai kita secara reflektif dan bagaimana kita lebih menempatkan posisi terhadap sikap-sikap tersebut.

Gaya Kelekatan 
Pada gaya ini orang tua melakukan pola pengasuhan pada anak untuk mengenali diri sendiri serta lingkungannya dan orang tua mengajarkan anaknya untuk bisa melakukan pendekatan pada lingkungannya. Ibu adalah orang pertama yang membentuk ikatan psikologis anak karena ibu lah yang merawat anak pertama kalinya. Dalam gaya kelekatan ini akan berguna untuk kedepannya karena dapat menentukan hubungan yang akan dijalankan selanjutnya.

3. Masyarakat Umum

Photo by Helena Lopes from Pexels

Photo by Helena Lopes from Pexels via https://www.pexels.com

Perspektif masyarakat umum merupakan pandangan orang lain secara umum dalam beberapa kelompok sosial dari beberapa kelompok sosial memiliki pandangan sendiri tentang keyakinan, nilai, pengalaman, dan pemahaman. Perspektif dari masyarakat umum memiliki tiga cara penyampaiannya. 

Pertama kita mempelajari setiap perspektif saat kita melakukan interaksi dengan orang lain, kedua perspektif dapat dilihat dari media massa yang dapat menggambarkan nilai kebudayaan, ketiga perspektif lembaga pemerintah, lembaga sosial pasti akan mencemirkan prasangka sosial yang berada dalam masyarakat. Lembaga sosial lebih mengajarkan kepada anak dengan sebuah konsep kerjasama yang dapat menilai kita.

4. Berpikir Positif dan Mencintai Diri Sendiri

Photo by Lina Kivaka from Pexels

Photo by Lina Kivaka from Pexels via https://www.pexels.com

Kita harus mencintai diri sendiri agar kita bisa yakin dengan sesuatu yang kita miliki. Mencintai diri sendiri bisa membentuk kepercayaan diri kita. Setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri.

Banyak-Banyak Bersyukur, kita harus banyak-banyak bersyukur akan apa yang kita memiliki, banyak cara kita untuk bersyukur, dengan cara kita bersyukur berarti kita sudah bisa mencintai diri sendiri. Agar kita tetap percaya diri dengan apa yang kita memiliki maka kita harus berpikir positif, jika kita tidak merasa puas dengan diri kita maka perbaiki ketidakpuasan itu dengan perlahan. 

Mulai Menerima Diri Sendiri, pasti setiap individu memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, kita jangan pernah melihat kelebihan orang lain, namun jika kita melihat kelebihan orang lain untuk memotivasi kita agar lebih baik lagi. Jangan pernah minder dengan apa yang kita miliki karena apapun yang kita miliki merupakan kelebihan yang Tuhan berikan kepada kita.

5. Panduan Untuk Mengembangkan Konsep Diri

Photo by Kat Jayne from Pexels

Photo by Kat Jayne from Pexels via https://www.pexels.com

kepercayaan diri seseorang dapat mempengaruhi cara mereka berkomunikasi dengan lingkunganya, semakin tinggi rasa percaya diri seseorang maka dalam berkomunikasi ia akan lebih bersikap sesuai dengan dirinya, banyak diluar sana yang memiliki sikap pendiam jika banyak orang namun akan menjadi ceria ketika sedang berdua dengan temannya. Karena sikap merupakan aspek penting dari bagaimana seseorang dalam meningkatkan rasa kepercayaan dirinya. Namun untuk orang yang memang tidak merasa percaya diri masih bisa terus belajar dan mencoba untuk menghargai diri sendiri kemudian orang lain.

Menentukan tujuan yang realistis dan wajar merupakan usaha untuk mengubah cara pandang kita terhadap diri sendiri, jika anda mempunyai tujuan untuk menjadi seseorang yang hebat dalam segala hal, maka sama saja kalian mempersiapkan lubang kegagalan. Kita dapat membuat target target yang realistis mulai dari tujuan kecil yang dapat kita capai, ketika kita merasa puas dengan satu hal maka kerjakan hal-hal lainnya untuk menambah kemampuan kita.

Orang lain bukanlah satu-satunya sumber yang mempengaruhi konsep diri, diri kita sendiripun juga berkomunikasi untuk mempengaruhi konsep diri dan harga diri. Penilaian negatif terhadap diri sendiri yaitu seperti tidak percaya atas kemampuan diri sendiri. Bersikap adil terhadap diri sendiri juga dibutuhkan untuk menerima diri kita sendiri. Konsep diri manusia memiliki sifat yang berproses dan berkelanjutan. Kita memang tidak dapat mengubah masa lalu namun kita dapat mengubah masa depan.

Source : 
Wood, Julia. T (2013). Komunikasi Interpersonal: Interaksi Keseharian (Edisi 6). Salemba Humanika: Jakarta.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE