Pengaruh Pengembangan Diri dalam Berkomunikasi Melalui Identitas Personal

Konsep diri adalah sebuah proses yang meliputi perjalanan hidup seseorang. Ketika seseorang lahir, ia tidak membawa konsep diri apapun. Proses pengasuhan dan interaksi seseorang dari orang lain yang membantu untuk mengembangkan konsep diri. Proses komunikasi membantu untuk belajar dan mengambil perspektif sosial baik dari orang terdekat maupun orang lain secara umum.

Sejak lahir ke dunia, kita selalu berinteraksi dengan orang lain. Kita belajar dari pandangan dan perspektif orang lain. Proses pembelajaran ini biasanya diawali dalam lingkungan keluarga, dimana kita belajar bagaimana orang tua, saudara kandung, dan anggota keluarga lalinnya memandang kita.

Advertisement

1. Orang Terdekat

Foto oleh Christine Eartheart

Foto oleh Christine Eartheart via http://www.happify.com

Perspektif pertama yang mempengaruhi kita berasal dari orang terdekat. Orang terdekat adalah orang–orang yang memberikan makna yang tersendiri dan punya arti khusus dalam kehidupan kita. Pada umumnya, anggota keluarganya orang pertama yang memberikan pengaruh terhadap cara kita memandang diri kita sendiri.

Pada beberapa keluarga, orang terdekat juga termasuk didalamnya yaitu paman, bibi, kakek, nenek dan orang yang tinggal bersama. Orang tua dan orang lain mengkomunikasikan tentang siapakah kita dan apa kita melalui penilaian secara langsung, penilaian terhadap refleksi, percakapan, dan pola kelekatan.

Advertisement

Karena pada dasarnya orang terdekatlah seperti contohnya orang tua yang akan memberikan memberikan pengakuan bahwa seorang anaknya adalah yang paling berharga, sehingga anak yang merasakan hal tersebut akan menganggap dirinya sendiri juga berharga.

Pada perspektif pembahasan orang terdekat terdapat beberapa penialain diantaranya yaitu penilaian langsung, penilaian reflektif, skrip identitas dan gaya kelekatan. Dari beberapa poin yang disebutkan maka akan dijelaskan satu-persatu.

Advertisement

Penilaian Langsung
Penilaian langsung adalah pola komunikasi dari orang yang menjelaskan perihal tentang siapa kita dengan memberikan pendapat langsung tentang siapa kita. Penilaian langsung juga berperan sebagai salah satu respon spesifik terhadap perilaku anak – anak. Melalui penilaian langsung anak dapat belajar mengenai nilai apa saja yang mereka miliki terutama  berkaitan dengan hal – hal nilai yang baik.

Penilaian Reflektif
Penilaian reflektif adalah penilaian persepsi seseorang terhadap pandangan orang lain. Persepsi langsung ini berpengaruh terhadap bagaimana cara seseorang memandang terhadap dirinya sendiri. Salah satu hal yang harus kita pahami tentang penilaian reflektif adalah pemahaman bahwa orang lain bisa bertindak sebagai uppers, downers atau vultures.

Skrip Identitas
Dalam hal ini psikolog telah mendefinisikan bahwa skrip identitas adalah suatu aturan didalam kehidupan dan pembentukan identitas diri seorang manusia (Berne, 1964; Harris, 1969).

Gaya Kelekatan
Gaya kelekatan merupakan metode pola pengasuhan yang diajarkan terhadap anak yang bertujuan untuk mengenal dirinya sendiri serta mengenal atau beradaptasi terhadap lingkungannya.  Pada gaya kelekatan itu sendiri ada 4 gaya berbeda yang telah di identifikasi diantaranya gaya kelekatan aman, kelekatan takut, kelekatan cemas, dan kelekatan meremehkan.

Gaya kelekatan aman berkembang ketika orang tua konsisten kasih sayang penuh kepada anak, gaya kelekatan takut disebabkan oleh pola asuh orang tua secara negatif contohnya seperti ketidakmampuan dalam berkomunikasi dan kekerasan fisik. Kelekatan cemas merupakan gaya pola asuh yang mengarah kepada ketidak konsisten baik hal positif maupun hal negatif. Gaya kelekatan yang meremehkan dimana gaya pola asuh penuh dengan ketidak tertarikkan atau cuek.

2. Masyarakat Umum

Foto oleh rcpi.ie

Foto oleh rcpi.ie via http://www.rcpi.ie

Perspektif mengenai masyarakat luas atau umum  adalah refleksi dari pandangan orang lain secara menyeluruh dan umum dalam kelompok sosial. Setiap kelompok sosial memiliki pandangan terhadap nilai, keyakinan, pengalaman, dan pemahaman dalam suatu kelompok yang bersangkutan. Perspektif yang diungkapkan kepada kita dalam tiga cara. Yang pertama yaitu ketika kita dapat mempelajari ketika kita dapat berinteraksi dengan orang lain. Misalnya, kebanyakan orang meyakinkan pandangan umum mengenai pola pertemanan pada masa anak–anak yang dikaitkan dengan gender nya. Anak–anak pada usia 3,5 hingga 7 tahun memiliki kecenderungan kuat untuk berinteraksi bersama anak dari jenis kelamin yang sama. Penelitian juga menunjukan bahwa anak–anak selalu beranggapan kalau teman sebaya nya akan menerima mereka jika mereka bermain dengan berjenis kelamin yang sama.

Selanjutnya, kita juga belajar mengenai perspektif sosial melalui media massa dan institusi yang menjujung nilai–nilai kebudayaan. Sedangkan yang terakhir lembaga pemerintahan dapat menyampaikan hal yang perspektif terhadap sosial yang dijunjung tinggi.

Contohnya, sistem peradilan di banyak negara menekankan bahwa keseluruhan masyarakat berada dalam tatanan hukum yang harus ditaati.

3. Antar Budaya

Foto oleh devirianiatikasari dari kompasiana

Foto oleh devirianiatikasari dari kompasiana via http://www.kompasiana.com

Pemahaman yang baik terhadap diri sendiri menentukan keberhasilan yang mengarahkan terhadap potensi komunikasi yang ada pada dalam diri seseorang. Kemampuan mengenal diri merupakan kunci untuk mengatasi kekurangan dan kelemahan yang ada pada diri seseorang.

Mengenal diri atau dapat disebut dengan mengetahui potensi diri sangat penting apalagi dalam konteks antar budaya. Pengetahuan yang baik dan benar tentang diri akan membantu pada proses komunikasi yang dilakukan sebab setiap orang akan berkomunikasi sebagai mana mereka mengenal diri dan potensi dirinya dihadapan lawan komunikasinya.

Artinya bahwa orang yang mengenal dirinya sebagai yang memiliki kemampuan dalam berkomunikasi sehingga dia akan berusaha berkomunikasi dengan lawan komunikasinya secara maksimal akan tetapi jika sebaliknya orang yang tidak memiliki kecakapan dalam berkomunikasi maka ia akan tampil sebagai orang yang tidak memiliki kemampuan dalam berkomunikasi.

4. Pendidikan

Foto oleh Amanah Githa

Foto oleh Amanah Githa via http://www.amanahgitha.com

Pendidikan sangat penting bagi perkembangan diri manusia terutama untuk menjalani sebuah proses pengangkatan harkat dan martabat setiap mausia untuk menambah value diri sehingga siap untuk mempersiapkan masa depa selanjutnya yang penuh dengan tantangan tetapi tidak lupa untuk mengamalkan apa yang sudah dipelajari.

Secara filosofis pendidikan adalah proses pengubahan sikap atau perilaku seseorang ataupun sekelompok orang dalam proses mendewasakan manusia melalui pengajaran dan juga pelatihan yang tujuanya untuk mengantarkan manusia kepada kecerdasan berilmu.

5. Pengalaman

Foto dari Ivan wijaya

Foto dari Ivan wijaya via http://www.bisnismoo.com

Pengalaman adalah hasil dari persentuhan alam dengan panca indra seorang manusia. Pengalaman. Pandangan kesuksesan diri manusia adalah hasil dari pengembangan diri yang ia lakukan akan tetapi pengembangan diri juga terjadi berdasarkan pengalaman yang sudah dilalui baik itu pengalaman yang baik ataupun yang buruk.

Pengembangan konsep diri sangat dipengaruhi oleh pengalaman–pengalaman dalam kehidupan, baik dari pengalaman pada diri sendiri ataupun orang lain. Konsep pengembangan diri juga perlu diperhatikan karena dengan adanya belajar dari pengalaman makan akan menumbuhkan sikap bertanggung jawab  yang mengarahkan hidup manusia kepada sikap jujur, takwa dan amanah.

References
Wood, Julia. T. (2013). Komunikasi Interpersonal: Interaksi Keseharian (Edisi 6). Salemba Humanika: Jakarta.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE