Peran Penting Orang Tua Dalam Membangun Konsep Diri Anak

Bangun konsep diri anak sejak dini.

Konsep diri adalah gambaran atau pandangan terhadap diri kita sendiri. Setiap prilaku atau tindakan yang kita lakukan adalah bentuk dari konsep diri, dan Setiap manusia memiliki konsep diri yang berbeda-beda. Seorang tokoh sosial Albert Badura mengatakan, konsep diri anak terbentuk dari proses belajar dan lingkungannya. Peran orang tua juga menjadi sangat penting dalam mengembangkan konsep diri sang anak. Pola asuh yang baik akan berdampak baik juga pada anak.

Advertisement

1. Gunakan bahasa yang baik dalam berkomunikasi

Foto oleh Gustavo Fring dari Pexel

Foto oleh Gustavo Fring dari Pexel via https://www.pexels.com

Seorang guru akan ditiru dan digugu oleh para muridnya, begitupun dengan  orang tua, mereka adalah guru utama untuk sang anak. Saat berbicara dengan anak maupun orang lain, wajib bagi setiap orang tua menggunakan bahasa yang baik dan sopan, karena anak akan terbiasa mendengarkan dan menirunya. Teknologi saat ini juga dapat berpengaruh pada konsep diri anak, seperti Televisi, media sosial, dan lainnya. Mereka dapat melihat dan mempraktekan pada kehidupannya. 

Peran orang tua disini adalah mencotohkan bagaimana cara berbicara yang baik, awasi cara anak dalam bekomunikasi, dan berilah nasihat yang baik jika memang anak mengucapkan kata-kata yang tidak pantas.  Dengan begitu anak akan mencoba memahaminya dan mengerti apa yang dikatakan itu tidak baik.  Semua itu akan berdampak besar bagi masa depannya, Termasuk dengan konsep dirinya. Anak akan menjadi pribadi yang bertutur kata baik, dan tidak kasar.

Advertisement

2. Jangan biarkan anak merasa tertekan

Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels

Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels via https://www.pexels.com

Pada dasarnya orang tua akan selalu memberikan hal yang terbaik untuk anak tercintanya, namun tidak semua itu baik. Banyak orang tua yang terobsebsi untuk menuntut anaknya menjadi hal yang mereka inginkan, seperti harus menjadi juara kelas, harus mengikuti lomba-lomba tertentu, harus menjadi dokter, dan lain-lain. Dan teryatanya itu bertolak belakang dengan keinginan sang anak. 

Banyak orang tua yang beropini bahwa orang sukses itu karena pintar, sehingga jika anak bodoh maka tidak akan sukses dan orang tua anak menekankan anak untuk belajar terus menerus siang dan malam. itu adalah hal yang tidak baik, masa kanak-kanak bukan hanya belajar tapi harus diselingi oleh bermain, jalan-jalan, atau hiburan lainnya. Jangan sampai anak tertekan dan bukan menjadi pintar malah anak akan mengalami stress. konsep diri pada sang anakpun rendah, karena anak tidak berani mengambil jalan hidupnya sendiri dan menjadi sosok orang yang penakut. 

Biarkan anak mengatur jalannya masing-masing, peran orang tua disini adalah mendukung dan menyarankan apa yang dibutuhkan anak. Biarkan mereka memilih apa mereka inginkan, karena konsep diri akan meningkat jika anak memiliki kepercayaan diri, serta dapat hidup mandiri.

Advertisement

3. Support selalu anak

Foto oleh Keira Burton dari Pexels

Foto oleh Keira Burton dari Pexels via https://www.pexels.com

Ternyata rasa trauma pada anak dapat menurunkan konsep diri. Pengalaman rasa trauma yang berat seperti pelecehan atau kekerasan akan berakibat permasalahan pada konsep diri anak. Anak akan memiliki konsep diri yang negatif, seperti takut bertemu dengan  orang lain, sehingga dirinya menjadi sosok yang pendiam. Selain itu rasa trauma juga bisa berupa pengalaman yang dapat mengganggu emosial tidak teratur. Seperti bullying, akibatnya anak akan merasa rendah diri dan tidak percaya akan kemampuan dirinya. 

Peran orang tua disini adalah mencari tahu apa yang dialami oleh anak dan membantu mengobatinya. Salah satu cara mengobatinya adalah dengan membawa ke psikolog prefesional. Jangan biarkan anak anda merasakan masalahnya sendirian, karena pastinya mereka membutuhkan dukungan dari orang terdekatnya. Support selalu sang anak, jangan sampai rasa trauma dapat mempengaruhi konsep diri anak sampai dewasa nanti.

4. Berawal dari kebiasaan

Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels

Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels via https://www.pexels.com

Konsep diri dapat dibentuk dari sebuah kebiasaan. Orang tua bisa menerapkan aturan-aturan ringan yang dapat dilaksanakan secara menyenangkan, sehingga terbentuklah kebiasaan yang dapat membangun konsep diri. Seperti contohnya, orang tua membangunkan anaknya diwaktu subuh dengan menyanyi dan bersorak ria, berawal memang sulit namun lama-kelamaan anak akan terbiasa bangun dengan sendirinya walaupun tanpa dibangunkan dan dinyanyikan. 

Itu adalah konsep diri yang displin, dengan melakukannya secara terbiasa maka konsep diri ini bisa saja dibawa sampai dewasa nanti. Walaupun adanya aturan namun anak tidak terasa terbebankan. Orang tua harus bisa berfikir kreatif dan inovatif, mendidik bukan selalu keras, dan tidak selalu lemah. Didikan yang tegas tapi bisa diikuti tanpa merasa beban.

5. Berilah pujian pada anak

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels via https://www.pexels.com

Terlihat seperti sepele, namun ternyata ini berdampak besar pada konsep diri anak. Sebagai orang tua sering-seringlah memberi pujian kepada anak tercinta, seperti ketika mereka gagal dalam membuat kue, dari pada memarahinya berilah apresiasi “wah, cantik sekali kuenya. Gosong sedikit tidak masalah, besok bisa diperbaiki lagi”, dengan begini anak akan merasa dihargai walaupun ternyata hasilnya tidak sebagus yang mereka kira.  

Jangan terlalu mengharapkan hasil yang sempurna, biarlah mereka belajar dari kesalahan. Jangan dimarahi ketika salah karna akan membuat mereka takut dan merasa gagal. Begitupun dengan konsep diri yang dimilikinya. Ketika diberi pujian rasa percaya dirinya meningkat, sang anak dengan berani membuat kue lagi, agar bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ini pun akan berdampak pada kesuksesannya nanti, mereka akan tidak merasa puas sebelum mendpatkan hasil yang mereka mau.

Membangun konsep diri sejak dini sangatlah penting, oleh itu diperlukan peran orang tua untuk membangun konsep diri anak. Konsep diri yang dibangun sejak dini nantinya akan sangat berpengaruh pada kesuksesan sang anak,. Sehingga, penting bagi orang untuk medidik dan mengasuh anak dengan baik, kamu bisa mengikuti cara ini untuk mengembangkan konsep diri pada anak tercinta.

Referensi :
Puspasari, A. (2017). Mengukur Konsep Diri Anak. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo.
Wood, Julia. T (2013). Komunikasi Interpersonal: Interaksi Keseharian Edisi 6. Jakarta: Salemba Humanika.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE