#PerempuandalamTulisan-5 Alasan Kenapa Perempuan Harus Memiliki Pendidikan Tinggi

Perempuan boleh berkarir, tapi jangan lupa akan peran sesungguhnya.

Perempuan adalah ciptakan Tuhan yang begitu hebat, di pundaknya, Tuhan titipkan amanah besar. Ada tugas mulia yang dipercayakan tuhan kepadanya. Pepatah mengatakan, Wanita adalah tiang negara, jika baik wanitanya maka baiklah negaranya.

Begitu besar peran perempuan di muka bumi, sudah menjadi kodrat perempuan untuk menjadi gerbang peradaban. Lantas untuk menjadi perempuan hebat apa yang harus dilakukan?

Kata  siapa perempuan tidak bisa produktif? Emansipasi wanita sudah lama digalakkan untuk menyetarakan antara laki-laki dan perempuan. Kesetaraan laki-laki dan perempuan tidak menutup kemungkinan untuk perempuan dapat setara atau bahkan lebih dari laki-laki. Tapi tetap ada batasan jika di rumah, peran laki-laki menjadi kepala keluarga, dan perempuan harus patuh di bawah laki-laki yang menjadi suaminya.

Lantas bagaimana dengan perempuan yang memiliki pendidikan tinggi?
Sudah sepatutnya perempuan setara dengan laki-laki untuk urusan pendidikan, tidak hanya laki-laki saja yang memiliki ilmu yang luas, perempuan juga. Karena di pundak perempuan terdapat tanggung jawab besar, yang keseluruhannya itu diperlukan yang namanya ilmu.

Sering kita mendengar cibiran dari orang -orang dengan mengatakan, Nanti tidak laku punya pendidikan tinggi. Atau Perempuan ujung-ujungnya di dapur tidak perlu sekolah tinggi.

Memang setelah menikah, perempuan memiliki tanggung jawab tambahan untuk mengurus suami dan anak, tapi tidak menutup kemungkinan perempuan produktif mengembangkan karir dan mengaplikasikan ilmu hasil dari pendidikannya.

Di samping itu juga, laki-laki mapan dan cerdas serta berpendidikan memilih perempuan yang berpendidikan pula untuk menjadi pasangan hidupnya. Cantik saja tidak cukup untuk modal masa depan, karena perempuan cantik di luar sana banyak, tapi sedikit yang memiliki pendidikan tinggi.

Berikut pemaparan kenapa wanita harus memiliki pendidikan tinggi, pemaparannya sebagai berikut:

1. Untuk Dirinya Sendiri

Photo by Anastasiya Lobanovskaya from Pexels

Photo by Anastasiya Lobanovskaya from Pexels via http://www.pexels.com

Alasan perempuan berpendidikan tinggi adalah sebagai modal untuk dirinya sendiri. Biasa mereka yang berpendidikan tinggi memiliki wawasan luas, kritis, pandai dalam bersikap, tepat mengambil tindakan, tidak mudah ditipu, dan memiliki tingkatan karir yang baik.

2. Karir Baik

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels via http://www.pexels.com

Perempuan yang memiliki pendidikan tinggi kebanyakan mapan secara finansialnya, mandiri dalam hal pemasukan dan keuangan. Sampai ia berkeluarga juga, tidak merepotkan pasangannya, ia dapat menambah pemasukan dalam rumah tangganya. Lebih kreatif untuk berprestasi dan produktif sesuai bidang ilmu yang dikuasainya. 

3. Sebagai Partner Pasangan

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels via http://www.pexels.com

Perempuan memiliki pendidikan tinggi berperan sebagai teman bertukar cerita pasanganya, terkait masalah yang sedang dihadapi. Biasa mereka yang memiliki pendidikan tinggi memiliki kemampuan untuk bertindak dan memberi saran serta solusi terkait masalah yang sedang dihadapi. Lebih realistis dalam bertindak dan memberi solusi.

Setelah menikah tanggung jawab perempuan semakin besar, yaitu sebagai isteri. Perempuan berpendidikan tinggi harus bisa memilah karir dan rumah. Berkarir di luar rumah adalah hal yang bisa disepakati dengan pasangan, dengan mempertimbangkan waktu. Dipersilahkan perempuan berkarir di luar rumah, tapi ingat akan tanggung jawabnya sebagai isteri.

Mengurus suami, anak, dan rumah tangga adalah tugas perempuan di rumah. Perempuan harus pandai dalam membagi waktu. Ilmu yang didapat dari pendidikannya dapat ia aplikasikan dengan memanajemen diri.

Perempuan harus tau tugas dan tanggung jawabnya sebagai isteri yang mengurus suami, sebagai ibu, dan mengurus rumah tangganya.

4. Sekolah Pertama Untuk Anaknya

Photo by cottonbro from Pexels

Photo by cottonbro from Pexels via http://www.pexels.com

Kelak saat ia menjadi ibu, ada tugas mulianya yaitu mendidik anaknya. Perempuan garda terdepan pendidikan anaknya, anak mendapat pembelajaran pertama di rumah dari ibunya. Perempuan yang memiliki pendidikan tinggi, pengaplikasian ilmunya diterapkannya kepada anaknya.

Sebagai guru pertama untuk anaknya, ia akan mendidik anaknya sesuai dengan teori yang ia dapati, seperti memasak makanan untuk anaknya dengan meninbang gizi.

Anak hebat ditentukan dari didikan dari ibunya, biasa ibu yang memiliki pendidikan tinggi, akan mengaplikasikan ilmunya kepada anaknya. Setinggi apapun pangkat, selebar apapun gelar yang diperolehnya, tapi sampai di rumah ia punya peran penting sebagai ibu di rumah. Meninggalkan embel-embel pangkat dan jabatan, kembali ke rumah dengan menjalankan fitrah sebagai ibu.

Ibu yang memiliki pendidikan tinggi, ia akan mengikuti zaman dan teknologi. Minimal ia tahu batasan-batasan apa yang diperbolehkan untuk anaknya, melek akan teknologi minimal untuk diaplikasikan untuk anaknya. 

5. Bermanfaat Untuk Sekitar

Photo by RF._.studio from Pexels

Photo by RF._.studio from Pexels via http://www.pexels.com

Perempuan yang memiliki pendidikan tinggi, bermanfaat untuk orang-orang sekelilingnya, dengan berbagi ilmu yang ia punya. Jika ia memiliki bisnis di bidang usaha, maka ia secara otomatis, membuka peluang kerja untuk orang-orang di sekitarnya.

Bangsa ini menunggu torehan prestasi dan goresan penemuan dari orang-orang hebat yang memiliki pendidikan tinggi. Sumbangan ini membuat harum nama bangsa. Tidak menutup kemungkinan perempuan yang memiliki pendidikan tinggi menorehkan prestasi di bidangnya, tidak hanya bermanfaat untuk pribadi namun untuk orang banyak, serta mengharumkan bangsa.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Setiap orang memiliki jalan hidup masing-masing, nikmati semua proses sebagai pembelajaran untuk perbaikan hidup kedepannya.