#RamadandiPerantauan Surat Kepada Pejuang Rantau yang Belum Bisa Pulang Kampung Tahun Ini

Ingat akan ada langit cerah setelah badai berlalu

Bagi setiap individu yang bekerja di perantauan pada Ramadan 2020 ini tentu tidak dapat merasakan lebaran di kampung halaman. Hal ini karena pandemik virus corona serta larangan mudik dari pemerintah. Namun, jarak bukanlah halangan, lagipula Allah akan mencatat setiap niat baik dan perbuatan baik. Setiap individu yang berjuang, setiap Lelah dan setiap mimpi yang dikabarkan kepada Allah melalui doa-doa tentu aka nada jawabannya di kemudian hari.

Penulis ingin menjabarkan hal apa saja yang dapat dilakukan dan diingat Ketika para pejuang di perantauan belum dapat melaksanakan lebaran di kampung tercinta. Apa saja hal tersebut? Mari kita simak satu-persatu.

Advertisement

1. Manfaatkan teknologi untuk saling bersilaturahmi dan berkasih sayang

Video call by Idntimes

Video call by Idntimes via https://www.idntimes.com

Keluarga adalah rumah untuk kamu kembali, sejauh manapun kaki melangkah, keluarga tetap ada untuk jadi tempat kamu pulang melepas rindu. Namun saat keadaan tidak memungkinkan seperti ramadan kali ini, tentu kamu dapat memanfaatkan teknologi untuk tetap saling melepas rindu.

Kamu bisa menggunakan aplikasi whattssapp video call, zoom serta banyak aplikasi lainnya. Rindu tetap bisa dilepas dan saling berkabar adalah salah satu obat mujarab agar tetap hangat bersama keluarga walau jarak membentang jauh.

Advertisement

2. Pulang setelah pandemi bisa menjadi alternatif

Pulang kampung

Pulang kampung via http://www.pexels.com

Saat lebaran memang menjadi momen yang ditunggu-tunggu, tapi kamu tak pernah tau bahwa tahun ini akan terjadi pandemi virus corona yang mengakibatkan kamu tak dapat pulang. Bukan selamanya tak bisa pulang, setelah pandemi berlalu kamu bisa pulang dan melepas rindu. Sabar adalah bagian dari iman. Pulang adalah soal kembali dan hanya butuh waktu yang tepat, keluarga selalu menanti kapanpun kamu kembali.

3. Allah SWT menyukai setiap hamba yang berjuang

Photo by Pexels

Photo by Pexels via http://www.pexels.com

Merantau adalah bagian dari perjuangan, banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil dari sebuah proses perantauan, jauh dari rumah dapat mengajarkan banyak hal. Setelah berjuang dalam perantauan kini para perantau tak dapat pulang dikarenakan sedang masa pandemi virus. Penulis ingin memberitahu bahwa rindu pun bagian dari perjuangan.

Banyak hal yang dapat kita refleksikan dalam setiap waktu perjuangan kita. lalu kepada setiap perantau ingatlah bahwa Allah SWT selalu menyukai setiap hamba yang berjuang di jalan kebenaran.

Advertisement

4. Kembali menabung rindu itu perlu

Akhirnya kamu harus mengalah karena rindu itu belum bisa tersalurkan. Jadilah kini kamu manabung rindu kembali. Rindu akan bertambah banyak artinya keluarga tetaplah prioritas betapapun jarak membentang jauh.

Ketika saatnya tiba rindu akan pulang ke rumah masing-masing dan suatu saat nanti kita akan paham bahwa keluarga tetaplah bagian yang akan selalu penting dan ada.

5. Yakinlah setelah badai ada langit yang cerah

Langit Cerah

Langit Cerah via https://pxhere.com

Lebaran momen yang ditunggu-tunggu bagi setiap perantau. Pulang kepada keluarga tercinta adalah keinginan setiap perantau. Pulang kepada kehangatan peluk, senyum, sapa dan tentu momen itu tak dapat tergantikan. Hanya saja situasi dan kondisi memang sedang belum mengizinkan, demi kebaikan semua pihak tentu pulang di saat pandemi bukanlah ;angkah yang tepat untuk dilakukan saat ini.                

Setelah semua perjuangan dan setelah semua pandemi ini berlalu yakinlah waktu yang tepat itu akan tiba, setelah badai ada langit yang cerah menantimu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Lulusan D3 Perkebunan kelapa sawit dan S1 Hukum. Menulis untuk mengabadikan.

CLOSE