Mengenal Relationship Anxiety, Apa sih Itu?

Bagi kamu yang sekarang sedang menjalani hubungan romantis dengan pasangan, mungkin pernah merasakan yang namanya relationship anxiety. Saat berkomitmen dengan pasangan, kamu akan membangun trust, batasan, dan belajar cara berkomunikasi sesuai gaya hubungan kalian.

Tetapi, di saat yang sama, akan muncul berbagai pertanyaan tentang dirimu, pasangan, dan juga tentang hubungan itu sendiri. Pertanyaan-pertanyaan ini yang memunculkan kekhawatiran atas kecemasan dalam hubungan. Perasaan khawatir yang terus menerus terhadap hubungan ini disebut dengan relationship anxiety.

Apakah normal? Tentu. Biasanya, relationship anxiety ini muncul di awal atau saat belum benar-benar mengenal pasangan. Bisa juga karena mereka belum yakin akan hubungan yang sedang dijalani dalam waktu singkat. Tapi, bukan tidak mungkin muncul pada hubungan yang sudah lama terjalin pula.

Hal ini dapat menjadi penyebab munculnya emotional distress, lack of motivation, fatigue atau emotional exhaustion, hingga stomach upset dan physical concern lainnya.

Apa saja tanda-tanda relationship anxiety?

Advertisement

1. Meragukan peranmu pada pasangan

Photo by wayhomestudio on Freepik

Photo by wayhomestudio on Freepik via https://www.freepik.com

Hal yang paling umum muncul sebagai tanda relationship anxiety adalah keraguan. Pemikiran negatif seperti aku penting nggak ya di hidupnya? atau dia bakal selalu ada buatku nggak ya? atau memikirkan bahwa pasangan hanya ada maunya denganmu, nggak pernah kangen dirimu, bahkan merasa pasangan tidak pernah mendukung segala hal dalam hidupmu.

2. Meragukan perasaan pasangan

Photo by wayhomestudio on Freepik

Photo by wayhomestudio on Freepik via https://www.freepik.com

Meski kamu dan pasangan sering mengatakan I love you atau menunjukkan rasa bahagia bersama melalui bahasa tubuh, kamu tetap meragukannya. Perasaan seperti Ah, dia nggak beneran cinta sama aku terus muncul.

Advertisement

Hal ini disebabkan oleh adanya respons individu yang berbeda-beda ketika mengirimkan pesan, atau terlihat menjauh akibat alasan lain yang sebenarnya bukan karena tidak lagi menyayangimu.

Ini adalah hal yang wajar. Namun, kekhawatiran ini dapat menetap dan membuat relationship anxiety muncul.

3. Khawatir pasangan ingin putus

Advertisement
Photo by Ketut Subiyanto from Pexels:

Photo by Ketut Subiyanto from Pexels: via https://www.pexels.com

Hubungan yang baik akan membuatmu merasa dicintai, bahagia, dan aman. Wajar jika kamu ingin merasa selalu ada dalam ketiga kondisi tersebut. Namun, perasaan ini dapat berubah menjadi ketakutan akan ditinggalkan pasangan.

Saat ketakutan ini direspon, bukan tidak mungkin tindakanmu justru berbahaya untuk hubungan. Misalnya, tidak berdiskusi mengenai masalah yang dialami di hubungan karena khawatir pasangan meninggalkanmu. Membiarkan pasangan melakukan hal kecil yang mengganggu menurutmu. Hingga khawatir pasangan marah padamu meski mereka tidak nampak marah.

4. Meragukan hubungan yang sudah lama terjalin

Photo by Jasmine Carter on Pexels

Photo by Jasmine Carter on Pexels via https://www.pexels.com

Relationship anxiety dapat memunculkan pertanyaan seperti udah 5 tahun, aku sama dia masih cocok nggak ya? atau aku happy nggak sih dalam hubungan ini sama dia? Dia happy nggak ya sama aku? Padahal saat ini hubunganmu sedang baik-baik saja.

Hal ini akan membuatmu fokus pada tindakan pasangan yang berubah atau berbeda sekecil apapun. Misalnya, pasangan tiba-tiba suka diam, atau mendengarkan musik dengan genre berbeda dari biasanya.

5. Menyabotase hubungan

Photo by Alex Green on Pexels

Photo by Alex Green on Pexels via https://www.pexels.com

Meski tidak dilakukan secara sengaja, terkadang kamu sering melakukan hal-hal untuk memastikan respon pasangan. Respon ini kemudian dijadikan acuan level kepedulian dan cinta dari pasangan. Misalnya, kamu sengaja menjauh dari pasangan karena suatu hal, tetapi pasangan justru terus mendekatimu untuk menenangkan.

Tindakan pasangan ini diasumsikan sebagai ungkapan bahwa ia masih sayang padamu. Saat tindakan tidak sesuai dengan ekspektasi, kamu akan merasa khawatir berlebihan dan muncul relationship anxiety.

6. Mengartikan segala tindakan dan kata

Photo by Alex Green on Pexels

Photo by Alex Green on Pexels via https://www.pexels.com

Saat menjalani hubungan, seringkali kamu berasumsi dengan mengartikan setiap tindakan dan ucapan pasangan. Padahal, bisa jadi pasangan sedang tidak ingin berkata banyak karena sakit gigi.

Atau memang tidak ingin bergandengan tangan karena tangannya sedang bermasalah. Asumsi-asumsi yang diartikan sendiri seperti ini dapat berpotensi memunculkan relationship anxiety.

7. Kurang quality time

Photo by Bride and Breakfast on Pinterest

Photo by Bride and Breakfast on Pinterest via https://id.pinterest.com

Saat hubungan sedang kurang baik, cobalah untuk mengingat kembali. Apakah quality time kamu dan pasangan sedang kurang? Apakah kamu dan pasangan sedang ada masalah pada pekerjaan sehingga hubungan tidak terasa enjoy?

Ketika kondisi ini terjadi cukup sering, kemungkinan kamu sedang menghadapi relationship anxiety.

 

 

Source : https://www.healthline.com/health/relationship-anxiety#overcoming-it

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Clinical psychologist

CLOSE