Saat SMA Dulu Tidak Akan “Wah” Tanpa Tiga Perempuan Ini.

Kalau ngebahas tentang SMA nggak akan ada habisnya kan.. begitu juga kenangan saat Ramadan dan saat-saat SMA pula. Hmmmm.. pasti banyak banget yang di ceritakan, dan nggak akan cukup waktu sehari. Mulai dari pasang petasan saat asmara shubuh, jualan kolak pisang biar banyak duit, gangguin temen saat tarawih, jajan kerupuk sate pake bihun yang legendaris itu, sampai bela-belain tidur bareng karena mau nonton film India, dan tidak lupa berburu baju lebaran sehabis maghrib pake motor bonceng tiga udah seperti cabe-cabean. Hahahaha… gila gila gilaa.. dulu pernah jadi cabe-cabean juga euy.

#KenanganRamadanku tidak akan ada apa-apanya jika tidak ada tiga perempuan-perempuan ini. Kejadian demi kejadian yang lucu itu hanya kebetulan singgah saja, yang membuatnya berkesan yaa mereka ini. Dan lagipula semua itu tidak akan sama jika orang-orangnya berbeda bukan? “Yapp betul sekali”.

Saat Hipwee membuat kontes ini tiba-tiba saya jadi ingat #KenanganRamadanku saat-saat SMA di Padang dulu. Dan tiba-tiba wajah mereka hadir. Uci, Iren, Anik dan dosa-dosa mereka.

1. Uci ( paling tua dan menjadi ketua geng kita ).

wajahmu seperti sedang merencanakan sesuatu.. via http://facebook.com

Sekolah di SMA favorit, paling aktif diantara kita, iseng naudzu-billahi, tapi paling care kalau sudah ada yang curhat. Uci punya satu kebiasaan buruk kalau sudah waktunya sholat Tarawih, suka banget gangguin temen yang ada di syaf depannya kalau lagi sholat. Kebayang nggak sih saat ujung mukena kita diikat dengan ujung mukena temen sebelah, trus saat mau sujud kita lebih dulu sujud dibandingkan temen sebelah, yang ada mukenanya ketarik kan? Temen sebelah jadi ikut-ikutan sujud dan berkata “eh..ehh.ehh” dan ketawa cekikikan trus batal deh saat itu juga karena sholatnya nggak serius. Dalam kejadian tersebut, Uci lah ketawanya paling juaraaa.

2. Iren ( paling kalem ).

wajah kalem mu ngangenin.. via http://facebook.com

Sekolah di SMA unggul dan di kelas unggul, teman paling rajin belajar diantara kita, hobinya pergi les, dan suka nonton DVD Korea dan India. Kalau sudah ada film terbaru nih, paling hebohh sendiri deh ngajak-ngajak “rental kaset dvd itu yuk, rental kaset dvd ini yuk” ( zaman dulu mah mainannya masih rental-rentalan ). Dan dari awalnya Iren adalah yang paling susah kalau diajak tidur bareng saat malam minggu, apalagi saat bulan puasa, tapi demi sebuah film India, Iren mau lho.. dan kita jadi mewek bareng-bareng gitu di dalam kamar. Ouuuu so sweet..

3. Anik ( paling melankolis ).

wajahmu itu loh nik,, ngajak berantem.. via http://facebook.com

Perempuan yang satu ini sebenarnya rival saya dalam berbagai hal. Kalau ketemu pasti ada aja yang jadi masalah. Dan selalu ada Uci yang menenangkan. Tapi di sisi lain, Anik lah yang selalu ada memberikan bahunya saat kita bertiga sedang bersedih. Dalam berbagai hal yang kita perdebatkan, hingga pernah suatu hari saya dan anik menjadi diam-diaman selama 4 hari. Agak aneh rasanya, biasanya tiap hari kerumah anik buat curhat-curhatan, sekarang sendirian aja di dalam kamar. Dan moment yang paling saya ingat sampai saat ini adalah saat kami baikan di bantu oleh peran mamanya anik yang tiba-tiba datang kerumah saya, dan bilang Anik akhir-akhir ini murung terus. Hingga akhirnya kita baikan. Saat malam itu, ketika saya jemput anik kerumahnya buat sholat Tarawih bareng di Mushola, ada mama nya anik lagi senyum-senyum dari belakang, sedangkan anik datang langsung memeluk saya dan bilang “lu jangan gitu lagi ya.. maafin gw” ow ow oww.

4. Saya

antenggg… via http://facebook.com

Rasanya nggak baik menceritakan diri sendiri, inilah saya apa adanya.. hahahaaa…

( bahagia menjadi satu bagian dari mereka ).

5. Kita.

inilah ketawa kita yang paling renyah.. via http://facebook.com

Kita adalah nasi goreng komplit, ada telor, pakai kornet sapi, ayam, bakso juga, ditambah kerupuk udang lagi. hmmm… komplit banget deh pokonya. Dari berbagai macam perbedaan itulah yang justru menyatukan kita. Walau sekarang sudah terpisah diberbagai kota, dan pada sibuk dengan keluarga masing-masing. Saat ada waktu bertemu kita selalu menyempatkan untuk datang. Masih saja terngiang renyahnya sebuah tawa saat berkumpul ketika itu, masih sama seperti sepuluh tahun yang lalu.

Dan diantaranya, yang paling juara adalah saat-saat kita bersama di bulan Ramadan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

lagi senang-senangnya makan tahu jeletot..