Sebelum Memelihara Kucing, Kamu Wajib Tahu Penyakit yang Paling Sering Menyerang Mereka!

Penyakit yang sering menyerang kucing

Selama pandemi banyak orang yang tiba-tiba ingin punya binatang peliharaan. Binatang yang paling sering dipelihara adalah binatang berbulu seperti, kucing, anjing, dan kelinci. Alasannya selain lucu dan menggemaskan, mereka juga bisa diajak untuk berinteraksi sehingga bisa mengurangi rasa bosan saat harus di rumah saja.

Tapi ternyata memiliki hewan peliharaan tidak hanya sekedar memberi makan, menyediakan tempat tinggal, dan mengajaknya bermain, lo. Kesehatan binatang peliharannmu juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan. Berikut adalah daftar penyakit apa yang biasanya menghampiri kucing peliharaanmu atau sering juga disebut anabul alias anak bulu.

Pahami yuk, bagaimana pencegahan dan penanganannya yang tepat!

Advertisement

1. Kutu

Matthias Oben

Matthias Oben via http://pexels.com

Kutu adalah parasit yang seringkali ada pada binatang berbulu termasuk kucing. Kutu pada kucing tidak bisa disepelekan karena bisa menimbulkan rasa gatal yang teramat sangat sehingga kucing akan menggaruk diri mereka secara terus-menerus  dan berlebihan sehingga kulitnya bisa terluka.

Kutu bisa menular pada binatang lain dan jika terkena kulit manusia bisa menimbulkan rasa gatal hingga bengkak. Untuk itu, kutu harus segera dihilangkan. Untuk mencegah adanya kutu pada kucingmu, kamu harus rajin memandikan kucingmu setiap 4-6 minggu sekali.

Advertisement

Jika kucingmu sudah terlanjur memiliki kutu, maka segera beri obat kutu yang dioleskan pada tengkuknya sesuai dosis yang diberikan oleh dokter hewan ya.

2. Cacing

pixabay

pixabay via http://pexels.com

Cacing yang paling sering menginfeksi kucing ada 4 jenis, yaitu cacing gelang, cacing tambang, cacing pita, dan cacing hati. Adanya cacing dalam tubuh kucing tidak hanya berbahaya untuk kucing, tapi juga bagi manusia karena cacingan bisa menular.

Advertisement

Cacingan pada kucing memang sulit untuk dihindari karna kita tidak tahu kegiatan kucing sehari-hari. Bisa jadi kucing tidak sengaja memakan telur cacing yang menempel pada rumput yang dia makan. Bisa jadi juga karena kucing memakan serangga yang mengandung parasit.

Jika kucingmu cacingan makan kamu harus segera memberinya obat cacing. Untuk pencegahan kamu bisa memberinya obat cacing setiap 3 bulan sekali sesuai dosis yang disarankan.

3. Jamur

Mochamad Wildan

Mochamad Wildan via http://pexels.com

Kucing juga seringkali mengalami masalah kulit seperti jamur. Adanya jamur pada kulit membuat bulu kucing rontok dan bisa menjadi botak. Untuk menyembuhkan jamur butuh butuh perawatan yang intensif dan memakan waktu cukup lama.

Jamur pada kucing bisa berupa bercak putih seperti ketombe atau berwarna hitam yang tebal dan mengeras menutupi permukaan kulit. Bulu yang berada disekitar jamur biasanya akan rontok. Jika kucingmu terkena jamur segera bersihkan jamurnya lalu berikan salep jamur khusus kucing.

Pasangi lehernya denga collar neck agar kucing tidak bisa menjilat bagian yang diberi salep. Jika jamur tidak kunjung hilang atau malah semakin meluas segera bawa ke dokter hewan karena mungkin kucingmu perlu obat oral atau suntikan anti jamur.

4. Infeksi saluran kemih

Ninz Embalsado

Ninz Embalsado via http://pexels.com

Infeksi saluran kemih biasanya terjadi pada kucing jantan karena bentuk saluran kencingnya yang memanjang dan meruncing sehingga mudah tersumbat. Tanda kucing kamu mengalami gangguan saluran kencing adalah dia kesulitan mengeluarkan urin.

Kucing akan berusaha mengejan untuk buang air kecil tapi yang keluar hanya sedikit atau malah tidak keluar sama sekali. Jika parah bisa mengeluarkan darah dan nanah. Jika ini terjadi pada kucingmu segera bawa ke dokter hewan ya karna kucing perlu diberi penanganan segera seperti dipasang kateter untuk mengeluarkan urin yang menumpuk di kandung kemihnya.

5. Virus

Ada macam-macam jenis virus yang bisa menginfeksi kucing. Salah satunya yang paling sering adalah virus feline calcivirus yang bisa menyebabkan flu kucing. Jika terkena flu kucing biasanya mengalami gejala seperti bersin hingga hidung berair. Jika kucing anda terkena virus dia akan menunjukkan gejala yang berbeda tergantung virus apa yang menyerangnya.

Untuk itu kamu harus memantau kondisi kucing setiap hari. Jika kucingmu mengalami perubahan perilaku seperti tidak mau makan dan hanya tidur sepanjang hari, atau mungkin menunjukkan gejala seperti bersin, demam, batuk, hidung dan mata berair segera bawa ke dokter hewan agar mendapat penanganan yang tepat.

Untuk mencegah virus menghampiri kucingmu berikan vaksin saat usianya masuk 4 bulan. Tentunya sesuai dengan anjuran dokter hewan kesayanganmu, ya.

6. Infeksi telinga

Ihsan Adityawarman

Ihsan Adityawarman via http://pexels.com

Telinga kucing secara alami mengeluarkan kotoran yang harus kita bersihkan secara rutin, jika tidak bisa menimbulkan masalah serius seperti infeksi. Jika terkena infeksi maka pendengaran kucing bisa terancam. Jika tidak dibersihkan akan ada tungau yang membuat kotoran telinga cair sampai menetes dan berbau.

Cara membersihkan telinga kucing cukup dengan kapas dan air hangat. Usap dengan lembut telinga kucing yang kotor. Sebaiknya kamu membersihkan bagian luar telinga saja. Lakukan dengan hati-hati agar kotoran tidak terdorong masuk ke dalam telinga.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

cat lovers

CLOSE