Sebuah Catatan Untuk Kamu yang Sedang Ingin Memeluk Semua Orang

Memiliki jabatan, nama baik yang terpandang baik juga, dan memiliki prestasi yang gemilang biasanya akan membuat seseorang akan memiliki hasrat untuk terus merangkul semua orang baik itu golongan atas atau golongan yang berada di atasnya. Tidak, ini tidak salah. Tapi, untuk kalian yang masih berjiwa rentan akan kerasnya dunia, sudah yakin dengan perubahan yang juga akan dibawa apabila orang yang berada disamping kalian saat ini menjauh? 

Coba renungkan beberapa hal ini sebelum kalian lupa diri. 

1. Pernah Dengar Mencintai Sekedarnya Saja?

Advertisement

Ini bukan hanya tentang mencintai kekasihmu atau pasanganmu, DIsadari atau tidak pasangan yang positif juga akan membawamu ke arah positif. Contoh kecil: dia sudah bekerja, sedangkan kamu belum, lalu kamu termotivasi untuk menjadi orang pula. Ada yang salah? Tidak. Lalu dimana letak masalahnya? Prinsip diri sendiri.

Terkadang saking nyamannya dengan seseorang kita juga bisa lupa dengan kemampuan-kemampuan handal kita, yang tadinya sangat rajin bisa jadi sangat malas karena memandang orang terdekat akan selalu hadir dan mampu menerima dalam keadaan apapun. Padahal diluar sana, banyak terjadi kompetisi dalam skala kecil yang perlahan menggerus keyakinan seseorang akan kemampuan kita. Termasuk teman dekatmu juga, Sudah banyak kan temanmu yang sudah sukses berubah?

Ingatlah bahwa selalu ada orang-orang yang akan selalu ada untuk kamu, bahkan ketika kamu terjatuh. Orang-orang yang baru kamu kenal belum tentu mampu mengangkatmu saat kamu terjatuh. Bisa jadi, saat ini mereka hanya menikmati kebahagiaan yang sedang kamu sebarkan secara percuma.

Advertisement

2. Dunia Ini Keras, Jangan Lembek!

Bukan ingin meracuni pikiran kalian. Coba fikir, ada saja kasus dimana anak membunuh ayahnya karena tidak puas akan apa yang diberi, ada kekasih yang membunuh kekasihnya, ada rekan sekantor yang menjatuhkan diam-diam?

Lalu setelah difikir pelakunya siapa? Orangtua sendiri, keluarga sendiri, teman sendiri. Kalau sudah begini? Siapa yang disalahkan. Karena diatas semua takdir yang tengah kita jalani selalu saja hadir orang-orang yang memakai topeng karismatik nan memalsukan. Dont Worry 🙂

Kalian hanya perlu menjadi diri sendiri agar tidak terlalu nyaman pada keadaan yang terlalu nyaman. Ubah pola fikir bahwa kalian tidak bisa menghadapinya, mulailah dengan memaafkan diri sendiri agar tidak terulang kejadian bodoh yang seringkali masih dilakukan. Hanya diperlukan sedikit sikap mawas diri terhadap masalah dan sikap waspada untuk menghadapi tantangan didepan.

3. Bibit Kekerasan Selalu Ada Di setiap Orang, Tergantung Derajat Kelicikannya.

Advertisement

HAHA DIE! via http://google.com

Iya. Setiap orang, bahkan temanmu juga.

Sudah banyak kejadian jahat yang dialami seseorang karena temannya sendiri. Hal ini disebabkan adanya bibit-bibit kekerasan yang timbul sejak masih kecil, dimana dunia mereka dibesarkan dengan cara yang keras.

Tetapi sebenarnya masing-masing manusia tidak sepenuhnya jahat, mereka hanya belum mengerti rasanya dijahati itu seperti apa, mereka belum mengerti secara menyeluruh apa yang salah, belum tau apa dampaknya. Beruntunglah kalian, yang tidak sedikitpun memiliki bakat untuk jahat, karena Tuhan sudah pasti menjamin pahala atas kesabaran kalian 🙂

Kalau kamu sudah jatuh, kamu siap sendiri? 🙂

4. Mungkin Persen Prasangka Baik Kita terlalu Banyak Saat Percaya..

I forgive you via http://google.com

Luka yang seringkali singgah dihati atau dikepala kita adalah hasil dari ekspektasi yang terlalu tinggi atas sikap seseorang yang kita percaya. Atau serangkaian janji-janji manis dari bos, atasan, bahkan teman sendiri.

Satu-satunya cara yang bisa kamu lakukan adalah menyembuhkan dirimu sendiri, Mudah tapi akan sangat sulit kamu lupakan. Maafkan. Kalau sulit, cobalah tengok masa lalu, masa dimana mereka yang pernah membuatmu bahagia, mendukungmu saat kamu down, atau sekedar becandain ngga jelas sehingga kamu tersenyum. Iya, dibalik setiap kesalahan mereka, apa kamu juga tidak punya andil didalamnya?

Coba instropeksi diri sekali lagi, sudahkah saya benar ketika dia salah?

Sudahkah dia benar saat saya salah? Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang mau menasehati sesamanya dalam kebaikan?

Coba fikir lagi, apa beban yang kamu tanggung tidak lebih berat dari mereka yang tanggung? Bisa jadi mereka hanya tenang diluar tetapi membutuhkan kehadiranmu dalam ketidakjelasan hidupnya. Mulailah peduli dengan orang-orang disekitarmu, jangan hanya mereka yang menjadi penggemar didunia mayamu.

5. Sesederhana itu 🙂

Simple is Beautiful via http://google.com

Karena setiap watak manusia berbeda, karena setiap permasalahan orang berbeda-beda, berhenti menerka atau menjudge sesamamu seenaknya. Yang kamu pikir baik memang belum tentu baik, yang kamu pikir kamu jahat tidak selamanya jahat. Ini mungkin seperti pembelaan diri, tapi kenyataan selalu berbicara seperti itu. Dimana selalu ada orang yang tidak sempurna tapi meras mengerti segalanya, dimana ada manusia yang kurang mengerti secara sempurna tetapi belajar mengerti, dan sebagainya.

Mungkin saat ini seseorang sedang jahat atau membuatmu kecewa, look at yourself first 🙂 is there something from you that make others hurted you? 🙂

dan Ketika kamu sakit, kamu yakin bisa menemukan yang sekuat mereka untuk dijadikan sandaranmu? Yakin?

Karena pada akhirnya selalu ada jalan untuk kembali, pada mereka yang selalu ada, menerima setiap kekuranganmu, dan siap memelukmu ketika kamu dijatuhkan dunia. Sesederhana itu saja, tanpa kamu harus memeluk semua orang 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE