Sebuah Sajak Cinta untuk Pernikahan yang Abadi

Ini tentang sajak cinta yang tumbuh antara dua manusia yang saling bertemu.

Ini tentang sajak cinta yang tumbuh antara dua manusia yang saling bertemu. Manusia selayaknya adalah makhluk yang tak pernah bisa sendiri. Sama halnya denganku, aku adalah manusia yang ingin memiliki orang-orang terkasih. Hanya ingin sama seperti orang lain.

Di selang umur yang kian berkurang, aku masih disini ditempat yang sama. Ketika nanti ada seseorang yang datang untuk membawa ku dari relung bernama kehampaan maka akan kutemukan bahagia. 

Aku hanya manusia sang pengharap, tanpa pasti tau aku masih saja berharap dan menunggu. Sampai nanti waktunya, sampai aku habiskan waktuku bersama pilihanku. 

1. Aku sedang belajar untuk siap

Menikah, Sudah Siapkah?

Menikah, Sudah Siapkah? via https://www.google.com

Sama seperti manusia lain, akupun sedang belajar memantapkan hati yang nantinya akan dibawa selamanya oleh hati manusia lain. Menikah itu adalah jalan panjang tanpa ujung sampai nantinya hanya Tuhan yang tau kapan berakhirnya. Aku masih menerka-nerka diriku sendiri untuk tau sampai dimana hati ini siap walau aku ingin. 

Tak bisa kupungkiri, cemburu melihat kemesraan manusia-manusia lain membuat aku jauh merasa cemas mengingat umur yang semakin berkurang. Namun logika lagi-lagi mengambil andil dalam hal ini membuat semua menjadi abu-abu. Aku masih saja takut diusiaku yang terbilang matang untuk melangkah jauh.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pemimpi. Sudahlah Jangan Takut Bermimpi. Takutlah Kalau Tidak Punya Mimpi. Tak Ada Tujuan Hidup Nantinya.