Sejarah Kolosseum, Sampai Akhirnya Menjadi Primadona di 7 Keajaiban Dunia

Sejarah Kolosseum

Colosseum atau Kolosseum adalah salah satu gedung teater bersejarah yang ada di dunia. Kolosseum terletak di Roma, Italia. Bangunan ini terkenal sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Bangunan ini merupakan peninggalan Kekaisaran Roma kuno dan dibangun oleh Vespasian. Kekaisaran Romawi kuno menggunakan Kolosseum untuk arena gladiator. Saat ini, Kolosseum menjadi salah satu tempat wisata yang terkenal di Italia.

Advertisement

1. Asal nama Kolosseum

Photo by Live Science

Photo by Live Science via https://www.livescience.com

Asal dari nama Kolosseum itu sendiri berasal dari patung yang ada di Kolosseum. Patung ini mewujudkan Colossus sang pengganti Perwakilan Dewa Matahari (Sol), Nero. Patung Colossus ini mengenakan mahkota matahari agar menyempurnakan maknanya sebagai Pengganti Dewa Matahari.

Patung Colossus sekarang telah menghilang sejak terbuat dari tembaga. Kolosseum juga disebut dengan gelar Flavian Amphitheatre. Gelar tersebut diberikan ke bangunan bundar tanpa sejarah yang jelas. Tidak ada bukti yang lengkap dan konkret yang  dapat menunjukkan orang pertama yang menamakan Kolosseum itu sendiri.

Advertisement

2. Awal Pembangunan

Photo by On This Day

Photo by On This Day via https://www.onthisday.com

Di zaman Kekaisaran Romawi kuno, Kolosseum adalah arena gladiator, untuk itu ada amfiteater yang digunakan untuk menonton pertunjukan gladiator. Pembangunan Kolosseum dipimpin oleh Walikota, bernama Vespasian pada masa pemerintahan Italia saat dipegang oleh Domitianus. Kolosseum pada awal pembangunannya tidak langsung selesai pada pemerintahan Walikota Vespasian. Pembangunan Kolosseum selesai pada keturunan Vespasian, yaitu Titus.

Kolosseum dibangun karena kebutuhan rakyat Kekaisaran Romawi kuno untuk sebuah amfiteater. Kolosseum mampu untuk menampung sebanyak 50.000 orang di dalamnya. Jumlah tersebut bisa dikatakan banyak untuk populasi Italia pada masa itu.

3. Struktur Kolosseum

Advertisement
Photo by Travel Detik

Photo by Travel Detik via https://travel.detik.com

Dikarenakan bangunan ini untuk publik, Kolosseum dibuat untuk diduduki masyarakat Kekaisaran Romawi kuno, maka dari itu Kolosseum mempunyai lebih dari 80 pintu masuk. Tinggi Kolosseum itu sendiri mencapai 48 meter, panjangnya 188 meter dan lebarnya 156 meter. Jika dihitung, Kolosseum mempunyai luas mencapai 2 sampai 5 hektar. Untuk bagian arena dalam Koloessum terbuat dari bahan dasar kayu 86 meter x 54 meter. Lantai arena ditutupi oleh pasir yang berfungsi sebagai penutup bau yang keluar dari darah para gladiator.

Di dalam Kolosseum terdapat ruangan bawah tanah yang berisikan lorong dan ruang bawah tanah. Ruang-ruang tersebut digunakan untuk menyimpan hewan-hewan maupun para gladiator sebelum pertunjukan dimulai.

Kolosseum dibangun dengan bentuk bulat atau elips, jadi tidak seperti teater pada umumnya. Hal ini karena pada tahapan perancangannya, para pemain atau gladiator tidak diperbolehkan kabur ke sudut teater. Sementara itu, penonton akan tetap aman dan menjaga jarak dengan arena pertarungan Jadinya Kolosseum dibuat bulat.

Tempat duduk yang ada di Kolosseum itu bertingkat dan mengelilingi ujung teater. Susunan tempat duduk untuk penonton dibagi berdasarkan kelas sosial yang ada di Kekaisaran Romawi kuno. Penjuru yang terbaik adalah di podium utama. Posisinya terletak di tengah tempat duduk kaisar Roma dan keluarganya. Tempat ini menghadap ke timur atau barat, sementara tempat Kaisar dan keluarga berada di utara dan selatan podium.

Sebuah podium istimewa dibangun sebagai tempat para senator (seperti DPR) Romawi berpidato di dekat tempat duduk kekaisaran. Di tempat ini, para senator Romawi tidak perlu berdesakan dengan penonton dari kelas rakyat biasa menonton pertandingan yang ditampilkan pada saat itu. Para senator Romawi mendapat kursinya masing-masing untuk pengalaman menonton yang nyaman.

Di bawah tempat duduk senator ada tingkat tempat duduk yang bernama maenianum primum. Tingkatan di bawah keluarga Kaisar Roma dan para senator ini digunakan sebagai singgasana para bangsawan Romawi. Di bawah tempat duduk para senator disebut tingkat maenianum secundum yang memiliki tiga bagian dalam satu tingkatan. Bagian terbawah dari maeniaum secundum adalah immum, terletak tempat duduk para konglomerat dan priayi yang kaya. Di atas tempat duduk ini adalah summum untuk rakyat jelata. Tingkatan teratas adalah tingkatan yang paling hina yang bernama secundum in legnies. Tempat duduk ini di tempati oleh wanita rendahan. Tempat duduk ini tidak menyediakan kursi dan terbuat dari kayu biasa.

Bangunan ini bisa dikatakan kokoh karena bisa bertahan sampai pada masa kini. Kekukuhan Kolosseum juga dapat dikontribusikan pada renovasi yang teliti dan profesional oleh tim yang memperbaiki Kolosseum.

4. Kegunaan Kolosseum pada Kekaisaran Romawi Kuno

Photo by Wikiwand

Photo by Wikiwand via https://www.wikiwand.com

Setelah bangunan ini melewati hari-hari peresmian yang mengerikan, akhirnya Kolosseum menjalankan fungsinya. Pertunjukan yang ditayangkan di Kolosseum bukan berupa film yang tayang di bioskop seperti sekarang.

Objek utama pertunjukan di Kolosseum adalah hewan yang disebut Venetaiones dalam bahasa Italia. Hewan-hewan tersebut sengaja menjadi bahan aduan dan harus menghadapi para tahanan yang sudah dijatuhi eksekusi (noxii). Beberapa pertarungan yang dipertunjukkan dalam Kolosseum yaitu, antara munera atau gladiator dan pertarungan-pertarungan lain selalu mengorbankan nyawa di salah satu pihak demi kemenangan pihak lainnya.

Kebiasaan pertunjukan pertarungan seperti di atas berlangsung selama ratusan tahun lama kelamaan membuat tumpukan daftar kematian panjang di dalam Kolosseum. Ada ribuan manusia dan nyawa hewan-hewan bertenaga habis di dalam bangunan.

5. Alih Fungsi Kolosseum

Photo by Jayway Travel

Photo by Jayway Travel via https://jaywaytravel.com

Kolosseum masih digunakan sebagai tempat pertunjukan dan dapat berfungsi secara normal hingga tahun 217 Masehi. Bangunan ini sempat tersambar petir. Namun kemudian diperbaiki di tahun 238 Masehi agar pertunjukan gladiator tidak berhenti terlalu lama. Pertunjukan gladiator ini baru berhenti setelah umat Kristen dari gereja yang gigih berusaha memberhentikan pertunjukan tersebut. Usaha para umat Kristen tidak langsung berhasil, tetapi dengan alasan banyaknya korban jiwa, akhirnya perlahan-lahan pertunjukan gladiator bertarung mempertaruhkan nyawanya dapat dihilangkan.

Kolosseum beralih fungsi menjadi tempat penyimpanan barang hingga tahun 524 Masehi. Hal ini karena pemerintah tidak mau membiarkan Kolosseum tidak digunakan. Tercatat, Kolosseum mengalami dua bencana alam berupa gempa bumi pada tahun 442 dan 508 Masehi.

Di masa lalu, Roma menjadi kawasan langganan gempa bumi. terbukti ada gempa bumi tahun 847 Masehi dan 1349 Masehi yang melanda daerah sekitar Kolosseum hingga membuat bangunan ini mengalami kerusakan berat. Kolosseum dialih fungsikan lagi oleh pemerintah menjadi sebuah benteng. Ada penambahan bangunan gereja yang didirikan di Kolosseum. Hal ini menunjukkan perubahan watak masyarakat Romawi serta kebudayaannya setelah mengalami perkembangan selama ratusan tahun.

6. Renovasi Kolosseum

Photo by Wikipedia

Photo by Wikipedia via https://id.wikipedia.org

Renovasi Kolosseum banyak dilakukan dengan menambah lapisan bangunan dengan bebatuan marmer. Bekas gempa bumi dan kebakaran tidak lagi menampilkan wujud buruk bangunan Kolosseum. Bahkan keluarga kekaisaran justru mencuri batuan marmer dari Kolosseum membuat konstruksi Basilika Santo Petrus serta bangunan Palazzi, yaitu semacam rumah khusus bagi keluarga kaisar Roma.

Pada tahun 1749 Masehi, Paus Benediktus XIV yang memiliki pengaruh kuat bagi orang-orang Roma mengeluarkan perintah. Paus ini melarang penambangan di Kolosseum.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE