Sepucuk Surat Untuk Sahabatku yang Lahir di Tanggal 27

Waktu tak lagi memberi kesempatan pada kita untuk bisa saling tatap tapi percayalah kawan, ingin sekali rasanya kulihat air mukamu ketika tertawa mengejekku atau sedang merajuk manja padaku yang terkadang aku tak peka apa salahku.

Sengaja aku kirim sebuah surat untuk sahabatku yang selalu tak henti bikin aku kagum. Seorang sahabat yang pernah menghapus air mata, penyemangat di kala ingin menyerah, yang selalu menyediakan telinga untuk mendengarkan segala keluh kesah serta inspirasi untuk berubah menjadi lebih baik.

Aku selalu rindu dengan kita, kau tahu aku sangat sedih di kala kita berpisah waktu itu, aku meratapi mobil yang membawamu menjauh, sedangkan pesawat sudah menunggu di bandara sementara aku linglung aku kehilangan seorang kawan tempat berbagi remah-remah tawa dan pahit getir hidup tiga tahun terakhir ini. Jalanan lenggang pada pagi itu mendadak aku ingin sendirian saja di kamar, menangis meratapi ternyata pertemuan itu singkat sekali tapi walaupun begitu jangan berhenti menghubungiku di kala kau butuh pendengar yang baik serta motivator yang bijak

1. Tuhan memang selalu berbaik hati kepadaku, ia kirim seorang teman sepertimu

Sahabatku sayang, Tuhan memang selalu berbaik hati kepadaku, ia kirim seorang teman sepertimu yang bersedia mengulurkan tangan mengajakku untuk bangkit dari segala keterpurukan, membersamai di kala sedih dan tawa, di kala sulitnya aku percaya pada kemampuanku, kau percaya aku bisa melewati semuanya.


"Dunia boleh mengecewakanmu tapi kita tidak boleh mengecewakan diri kita sendiri."


Walaupun kita tidak bisa sama-sama lagi, percayalah segala petuahmu selalu ku patuhi, kata-kata bijakmu selalu tersimpan dalam ingatan dan leluconmu tak akan pernah aku lupa.

2. Terima kasih sudah menjadi tempat berpegang, biar aku tidak terbang terlalu tinggi

Terima kasih sudah menjadi tempat berpegang, biar aku tidak terbang terlalu tinggi karena kau tahu aku tak punya sayap, kau merasa khawatir ketika aku jatuh pasti sangat sakit rasanya karena memang aku tak punya sayap tapi aku keseringan terbang ke dunia khayalku yang terkadang kau tak mengerti apa maksudku, impian-impianku memang sering aneh dan kaula yang berani memberhentikan segala tingkahku itu.

Bukan kau tak percaya pada impian-impianku, tapi kau hanya ingin memastikan apakah usahaku sepadan dengan impianku itu, apakah aku sudah bangun pagi dan sholat shubuh lalu mengejar impianku itu, kau benar sahabatku di dunia perantauan yang begitu keras ini terkadang kita harus realistis dalam menyikapi segala masalah-masalahnya jangan hanya berkhayal bak negeri dongeng, berharap besok ada keajaiban tanpa usaha yang keras doa-doa takkan terdengar cepat oleh Tuhan.

3. Sesibuk apapun sekarang aku cuman mau bilang jangan terlalu sering makan mie instan lagi seperti dulu

Mau bagaimanapun juga hidup kita tak mungkin sama seperti dulu lagi, sekarang mungkin kau sibuk dengan segala tuntutan baru yang memaksamu bekerja lebih keras untuk memenuhi segala kebutuhan diri karena pada usia segini malu rasanya untuk minta uang jajan pada orang tua, ujarmu di percakapan telepon kala itu.

Sesibuk apapun sekarang aku cuman mau bilang jangan makan mie instan lagi seperti dulu jangan terlalu pelit untuk memberi amunisi yang sehat pada perutmu, tenang aku tidak akan minta traktir tapi tolong transfer duit kalau aku butuh.

4. Persahabatan kita memang tidak sempurna.

Persahabatan kita memang tidak sempurna kala itu, kadangkala kita seperti kembar yang tak akan terpisah kadangkala kita saling diam karena masalah-masalah sepele tapi itulah hebatnya kita seperti punya magnet tersendiri kita tidak terlalu betah berjauhan selain kita saling butuh kita juga saling rindu.

Jarak membentang jauh di antara kita tapi kukira zaman sudah menawarkan kecanggianya walaupun tak bisa saling tatap secara langsung, setidaknya smartphone bisa mewakili semuanya untuk saling sapa, bertukar kabar, atau bercerita tentang segala kesibukan-kesibukan kita. Cuman mau bilang jangan lupa kalau kamu sebenarnya punya HP.

5. Selamat ulang tahun di tanggal 27 dari sahabatmu yang selalu rindu

27 Februari adalah hari kelahiranmu, ingin rasanya ku rengkuh pundakmu pada hari itu di tahun ini lalu menyalamimu dan memberi senyum terbaik namun kenyataan sudah berbeda sekarang jarak tak lagi memungkinkan untuk kita duduk bersebelahan, 23 tahun bukan lagi umur anak kecil, teruslah berbenah, jangan risaukan tentang rezeki dan jodoh.

Percayalah Tuhan tidak akan tinggal diam kepada hamba-nya yang selalu meminta dan mau berbenah memperbaiki dirinya, percayalah Tuhan akan datangkan seseorang yang dengannya kau tak perlu apa-apa lagi, dengannya kau merasa cukup tanpanya kau merasa tidak komplit, dengannya kau bebas menjadi apa, kau akan berkembang bersama-sama denganya membangun kehidupan baru, percayalah Tuhan akan datangkan seseorang yang dengannya kau tidak akan takut dengan mimpi-mimpi baru, kau akan hadapi dunia dengan seseorang yang membawamu terus menjadi lebih baik.

Percayalah Tuhan akan datangkan seseorang yang membuatmu lupa pada kisah cinta yang gagal, kau akan memulai dengannya, denganya yang siap menopangmu di kala ingin jatuh, menyediakan telinga terbaik di saat kau ingin berkeluh kesah, penyemangat di kala duka dan dia yang akan bersedia memberi bahunya untuk bersandar serta membiarkanmu meraih impian-impian besarmu.

Percayalah dia akan datang, sebelum pertemuan itu datang persiapkanlah dirimu, sayang belajarlah jadi seorang wanita tangguh yang siap menopangnya, belajarlah jadi wanita yang seperti rumah sebuah tempat ternyaman untuknya, belajarlah jadi supporter yang handal di kala ia butuh dukungan, belajarlah setia untuk selalu berbagi suka cita denganya. Doa-doa ku selalu terbaik untukumu, biar ku rayu Tuhan untuk segera mengabulkannya.

Dari sahabat yang selalu rindu kita

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

pemimpi, manusia yang selalu berusaha berubah menjadi manusia yang lebik baik. seorang mahasiswi fkip bahasa inggris universitas sriwijaya.