Serba-serbi Wanita Usia 30-an. Dibilang Muda Sudah Usai, Dibilang Tua Tapi Tak Rela

Kalau menurut kamu, usia 30 sudah tua atau masih muda?

Sobat Hipwee seorang wanita dengan usia 30-an? Bagaimana rasanya? Jika bisa digambarkan dengan kata yang bersambung dengan kalimat, maka setiap wanita yang sedang berada di usia tersebut pasti akan memberikan jawaban yang beragam. Tentunya, sesuai dengan perjalanan hidupnya selama ini hingga bisa berada di fase usia 30-an.

Obrolan tentang pekerjaan, pasangan, dan keluarga menjadi pokok bahasan yang tidak bisa dihindari ketika bertatap muka dengan orang lain. Jika ada yang tidak sesuai dengan apa yang umumnya dilakukan oleh wanita dengan usia 30-an, maka akan timbul pertanyaan dan pernyataan yang bisa jadi melukai hati. Misalnya saja belum menikah atau punya anak. Sedikit sensitif memang. Namanya juga wanita yang sedari lahir sudah dikaruniai rasa lebih peka dari pria.

Sayangnya, banyak dari wanita itu sendiri menjadi tidak peka dengan perasaan wanita lain dan berperilaku atau berucap secara sadar melukai perasaan sesama wanita. Emm. Lucu kadang. Diantara banyaknya cerita dari pengalaman hidup, berikut ini adalah beberapa hal yang sering dialami oleh wanita saat berusia 30-an.

Advertisement

1. Lebih memprioritaskan keluarga

Keluarga tetap nomor satu | Credit: Photo by Elina Fairytale from Pexels

Keluarga tetap nomor satu | Credit: Photo by Elina Fairytale from Pexels via https://www.pexels.com

Di usia 30, wanita banyak mengalami perubahan secara drastis dalam kehidupannya. Entah karir, asmara, pertemanan, dan banyak hal lainnya. Pola pikir dari masa remaja sudah harus ditinggalkan pada usia tersebut. Sedikit memaksa memang. Namun, keadaanlah yang membuat para wanita yang bisa dikatakan dewasa ini harus lebih matang dalam segala hal.

Perihal keluarga, wanita yang berusia 30-an lebih memprioritaskannya. Bukannya harus ataupun wajib. Namun, tanggung jawablah yang menjadi alasan terbesarnya. Misalnya saat sudah berumah tangga, seorang wanita rela meninggalkan hobi bersepeda dan memilih menemani anaknya bermain mobil-mobilan. Tak jauh beda ketika yang berstatus lajang. Mereka masih menikmati makan bersama dengan orang tuanya daripada sekedar makan di restoran hits hanya karena berburu buy one get one.

Advertisement

2. Jarang nongkrong-nongkrong cantik seperti saat remaja

Nongkrong cantik di cafe | Credit: Photo by Ketut Subiyanto from Pexels

Nongkrong cantik di cafe | Credit: Photo by Ketut Subiyanto from Pexels via https://www.pexels.com

Banyak orang yang bilang, nikmatilah masa-masa remaja dengan kumpul bersama teman-teman dan melakukan hal apapun mumpung masih muda. Kalimat itu ternyata ada benarnya juga. Saat usia 30 sudah di depan mata, keinginan untuk kumpul atau sekedar nongkrong dengan sahabat seketika hilang perlahan.

Alasannya sangat beragam. Bagi wanita yang sudah berkeluarga, sudah jelas karena kesusahan mengatur jadwal kosong karena sibuk dengan rutinitas rumah tangga yang tiada hentinya. Bagi yang masih single, kesibukan dalam bekerja maupun mengerjakan hal-hal yang menjadi tanggung jawabnya menjadi alasan yang kuat. Boro-boro nongkrong cantik sekedar menikmati kopi dan roti bakar, istirahat dengan santai juga terkadang tak sempat. Namun, dalam lubuk hati yang paling dalam, keinginan untuk bisa melakukan hal berbeda tidak bisa dihiraukan begitu saja. Bisa lah ya, satu jam untuk rileks di salon atau sekedar haha hihi ketemu kawan lama di tempat parkir minimarket.

3. Bentuk tubuh sudah banyak berubah

Advertisement
Perubahan bentuk tubuh | Credit: Photo by Hannah Nelson from Pexels

Perubahan bentuk tubuh | Credit: Photo by Hannah Nelson from Pexels via https://www.pexels.com

Bicara tentang bentuk tubuh, hal ini rawan menjadi perdebatan. Ada yang masih utuh dari remaja hingga dewasa. Tak sedikit yang mengalami perubahan drastis karena dipengaruhi oleh beberapa pengalaman dalam hidupnya. Entah karena menikah, melahirkan, maupun yang berasal dari faktor internal dan eksternal wanita tersebut.

Tuntutan untuk terlihat selalu cantik dan fresh memang masih menjadi hal yang dialami oleh wanita. Walaupun tidak secara langsung diucapkan, namun kata lumrah sering menjadi hal yang sulit untuk digenggam wanita. Misalnya saja setelah melahirkan dan berat badan naik drastis, ada saja orang yang mengatakan Kok, sekarang gendutan sih?. Hal serupa juga banyak dialami wanita yang terlihat lebih kurus dari sebelumnya. Ada saja nih yang berkata, Kamu kok kurusan, kenapa? Ada masalah?. Duh, Gusti.

4. Tetap punya cita-cita, namun biarlah berjalan apa adanya

Ada keinginan meraih cita-cita | Credit: Photo by Moose Photos from Pexels

Ada keinginan meraih cita-cita | Credit: Photo by Moose Photos from Pexels via https://www.pexels.com

Gapailah cita-cita setinggi langit. Pernyataan tersebut memang layak disematkan kepada siapa saja yang mempunyai cita-cita dan ingin menggapainya. Hal itu juga masih pantas loh digapai oleh wanita yang berusia 30-an. Perbedaannya hanya terlihat dari seberapa ambisinya saat remaja dan memasuki usia dewasa. Dulu saat lulus sekolah maupun kuliah, motivasi dan semangat dalam menggapai mimpi masih sangat menggebu-gebu. Jika gagal, coba lagi dan lagi.

Seiring berjalannya waktu, perjalanan hidup yang membawa segudang ceritanya membuat cita-cita yang dulu belum sempat diraih menjadi hal yang dianggap biasa dan bersembunyi di balik makna belum rezeki. Namun, di luar apapun yang sekarang sedang dilakukan oleh wanita yang telah menginjak usia 30-an, cita-cita yang dulu sempat di tulis dalam biodata masih teringat dan ada keinginan untuk meraihnya. Jika ada kesempatan untuk menggapainya, maka lakukanlah semampunya. Jika tidak ada, ya tidak jadi masalah. Apa adanya saja.

5. Berani memutuskan sesuatu secara lebih tegas

Dewasa mengambil sikap | Credit: Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Dewasa mengambil sikap | Credit: Photo by Andrea Piacquadio from Pexels via https://www.pexels.com

Di usia 30-an, wanita telah mengalami lika-liku dalam kehidupannya baik susah maupun senang. Saat memasuki usia tersebut, keberanian dalam mengambil keputusan sudah harus dimiliki. Misalnya dalam memilih pasangan, pekerjaan, ataupun hal sepele seperti memilih warna cat di kamar. Jika sudah yakin tentang keputusan itu, maka konsekuensi baik buruknya harus siap diemban.

Itulah beberapa serba-serbi cerita dari wanita yang berusia 30-an. Usia yang berada di tengah-tengah perjalanan. Dibilang masih muda tapi kok setiap hari sudah pegal yang dirasa. Dibilang tua tapi hati merasa tidak rela. Kalau menurut kamu, usia 30 tergolong sudah tua atau masih muda?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

"Jangan Bosan Jadi Orang Baik."

CLOSE