Setetes Dilema Workaholic Ketika Berurusan dengan Agenda Liburan, Percayalah Kami Punya Cara Sendiri Bersenang-senang

Bagi sebagian kalangan, liburan hanyalah perkara sepele yang kapan pun bisa di realisasikan. Sebagian orang lain menjadikan liburan sebagai obat rileksasi dan penyembuh penat karena hanya dapat dilakukan dalam waktu yang singkat. Pun, beberapa justru menganggap liburan hanyalah perkara sederhana yang juga mudah penafsirannya. Namun, kenyataanya dalam kehidupan nyata tetap ada sebagian yang menganggap liburan bukan sesuatu yang berharga. Penting memang, namun bukan prioritas.

Beberapa kalangan workaholic, pekerjaan dan masa depan jauh lebih menjadi prioritas untuk saat ini. Ada juga kok keinginan untuk turut merasakan liburan. Berbaur dengan teman di pinggir pantai atau di puncak pegunungan. Namun, hanya waktunya saja belum tepat. Mungkin kelak ketika agenda dan cita-cita mulai terpenuhi dan banyak waktu senggang mulai menghiasi.

Setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk bahagia, namun bagimu dapat menyelesaikan tugas dan tanggungjawab jauh lebih bermakna.

 

1. Terkadang gemas juga ketika dirimu giat bekerja, teman-teman justru eksis dengan berbagai destinasi wisata

Aku giat bekerja, mereka berwisata

Aku giat bekerja, mereka berwisata via https://static.pexels.com

Bagaimana tidak gemas? Ketika dirimu giat bekerja, justru teman-temanmu sibuk memperbincangkan serta membagikan foto-foto liburannya ke berbagai destinasi wisata yang lagi kekinian. Tapi apalah daya dirimu juga tak bisa menyalahkannya. Setiap orang memiliki jalannya masing-masing dalam menggapai cita-cita kehidupan. Namun, bagi kalian yang gemar berlibur entah karena senggang atau beralasan karena butuh refreshing, ada baiknya untuk tidak terlalu mengumbarnya terutama kepada temanmu yang workaholic.


Bukan bermaksud melarang dan membatasi, namun pahamilah gejolak batin yang juga mereka rasakan. Walaupun mereka terkadang menolak liburan, namun mendapati cuti dan kesempatan liburan jelas selalu di dambakaan setiap hati.


Bagimu yang giat bekerja, tetaplah mantab melangkah. Demi menggapai cita-cita jagalah pendirianmu agar tak mudah goyah. Toh, ketika tepat waktunya kamu juga akan menikmati jatah liburmu. Tak harus sekarang, besok, atau lusa, tapi mungkin di suatu hari nanti.

2. Namun demi impianmu yang begitu tinggi, kamu paham sukses tak bisa ditunda lagi

Muda, jangan menunda, agar tua kelak bahagia

Muda, jangan menunda, agar tua kelak bahagia via https://static.pexels.com

Berlibur kesana-kemari, menjelajah sana-sini, tentu saja menguras waktu berhargamu. Entah waktu yang seharusnya bisa kamu gunakan untuk lembur bekerja, melanjutkan pendidikan, bercengkerama dengan keluarga, atau sebatas istirahat meredakan pegal-pegal badan. Selain itu, liburan kemanapun pastinya menguras uang dan tabunganmu. Padahal ada harapan tinggi untuk segera memiliki rumah idaman dari hasil kerja keras sendiri. Itulah mengapa liburan bukan lagi prioritas yang harus di realisasikan.


Terlebih impianmu yang begitu tinggi tak bisa dibarengi dengan menunda-nunda lagi. Kerja keras selagi muda, agar kelak tua kian berjaya.


3. Kamu paham liburan tak harus keluar zona nyaman, karena menghadapi tekanan juga terkadang menyenangkan

Tekanan justru memberi pengalaman

Tekanan justru memberi pengalaman via https://static.pexels.com

Menjadi pribadi yang rajin dan giat bekerja ditambah dengan setumpuk berkas yang harus selesai sesuai waktu yang ditentukan adalah kombinasi paling kejam. Tekanan akan tanggung jawab dan batasan waktu yang tak mungkin dapat terulang semakin menekankan pentingnya untuk tidak menunda. Namun, hal tersebut justru melecut semangatmu, mengasah kemampuanmu, serta menambah jam terbangmu dalam dunia kerja.

Ketika akhirnya setiap pekerjaan selesai satu demi satu dengan hasilnya mulai nampak dikemudian hari, mulai ada getaran bahagia tercipta dihati. Ini semua karena kerja keras dan jerih payahmu terbayarkan dengan begitu nyata. Hal tersebut menjadi kebahagiaan tersendiri bagi kalian. Bagimu hal menyenangkan bukan lagi liburan seperti teman lainnya, namun ketika mampu menghadapi tekanan tanpa selangkah pun gentar.

4. Setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk bahagia, namun bagimu dapat menyelesaikan tugas dan tanggungjawab jauh lebih bermakna

Sederha dalam bahagia

Sederha dalam bahagia via https://static.pexels.com

Tidakkah kita sepakat bahwa setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk bahagia, hanya saja cara mendapatkannya saja yang berbeda. Misal saja, bagimu dapat menyelesaikan tugas dan tanggung jawab jauh lebih bermakna dibanding keliling pantai jogja atupun mendaki gunung rinjani.

Karena liburan bukan prioritas utama, justru kamu dapat menyiapkan waktu dan tujuan berlibur dengan lebih seksama. Menyiapkan outfit yang keren, membawa perlengkapan pribadi yang diperlukan seperti sunscreen, sunblock, aksesoris lainnya. Juga mencari tiket dan nakomodasi yang sedang promo, hal tersebut agar liburan tidak turut menjadikan dompetmu terkuras.

5. Liburanmu memang sangat jarang, namun sekalinya terealisasikan kenangannya abadi tak terbantahkan

Liburan jarang namun kualitasnya tak terbantahkan

Liburan jarang namun kualitasnya tak terbantahkan via https://static.pexels.com


Liburanmu memang sangat jarang, namun sekalinya terealisasikan kenangannya abadi tak terbantahkan.


Budaya bekerja terkadang menyulitkan untuk "koordinasi dengan keluarga dan teman" dalam merealisasikan wacana liburan. Kamu bisa cuti, namun kerabat atau temanmu tidak ada waktu. Alhasil hal tersebut tentu merupakan hambatan terbesar untuk mengambil waktu berlibur. Alasan lainnya karena masalah keuangan. Bagaimana tidak? kamu bekerja mati-matian namun merasa akan sia-sia jika uang tersebut berhamburan tak karuan.

Dan ketika akhirnya waktu untuk liburan di dapati, ada teman atau keluarga menemani, uang juga mencukupi, serta cuaca cerah mengiringi. Sekalinya liburan akan menjadi berkesan dan tak akan terlupakan. Seolah gejolak batin yang selama ini kamu pendam dan kamu tekan selama ini tiba-tiba lepas bebas terentaskan begitu saja. Kebahagiaan meluap tanpa bisa digambarkan. Dari hal tersebut kamu makin bersyukur tentang betapa berharganya waktu dan usaha yang tak akan pernah sia-sia.

Ketika liburanmu terealisasi, jangan malas untuk merawat diri. Kamu yang berlalu lalang dengan relasi dan rekan kerja tentu tak ingin jika ketika kembali ke kantor dengan kulit hitam dan kusam. Bawalah keperluan pribadi untuk merawat diri, seperti sabun, sampo, sikat gigi, sunscreen, sunblock, dan vitamin.


Jadi, tak perlu minder untuk berlibur hanya karena gengsi, justru kamu sebaiknya berbangga diri. Ketika yang lain tertawa di sudut gunung jawa, kamu justru semakin dekat meraih cita-cita.


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini