Skripsweet atau Skripsick? Drama dan Dilema Mahasiswa Tingkat Akhir yang Kebelet Lulus

Selamat dan semangat berjuang para pejuang skripsi!

Skripsi? Hmm tentu saja kata tersebut sudah tidak asing lagi ya sobat Hipwee. Apalagi bagi sobat Hipwee yang tengah mengenyam bangku pendidikan di tingkat perkuliahan, maka skripsi adalah sesuatu yang wajib diselesaikan apabila ingin mendapat gelar Strata 1 (S1). Namun, Skripsi ini tentu seringkali menjadi momok yang menyeramkan di kalangan mahasiswa yang hendak menempuhnya, apalagi kalau sudah berada di semester rawan, yaitu semester tua, tepatnya di semester 7 ke atas. 

Bagi “mahasiswa tua” sudah sepatutnya memikirkan tentang nasib skripsi. Tidak hanya bikin galau, skripsi  juga bikin geram, bukan karna skripsinya nakal, tapi lebih kepada keluarga besar yang semakin intens bertanya “Skripsinya udah selesai?” “Gimana Skripsinya?” “Kapan Sidang?” “Kapan Wisuda?” dan pertanyaan-pertanyaan lain yang membuat isi kepala makin terasa penuh ya sobat.

Tahu nggak sobat Hipwee, kalau si skripsi ini di satu sisi bisa jadi skripsweet namun bisa juga jadi skripsick. Kok bisa? Karena dalam mengerjakan skripsi, pasti ada saja drama yang kita lalu. Nah kira-kira apa saja ya? Yuk baca artikel ini!

Advertisement

1. Pembuatan judul dan tema skripsi

Photo by Vlada Karpovich from Pexels

Photo by Vlada Karpovich from Pexels via http://www.pexels.com

Mulai dari proses pemilihan tema penelitian dan pembuatan judul, sobat Hipwee akan dihadapkan dengan kegalauan dengan diri sendiri. Apa nih judul yang sobat Hipwee mau buat? Sobat mengerti atau tidak dengan judul tersebut? Salah-salah nanti tidak paham malah keblinger. Kemudian teori apa yang mau dipakai kira-kira? Wah, baru awal aja udah bikin galau aja ya sobat!

Tapi tenang, kamu bisa mengatasi ini dengan banyak-banyak membaca penelitian yang menarik untukmu atau juga melihat fenomena-fenomena yang menurutmu bisa kamu teliti. Ini baru awal, kamu pasti bisa!

Advertisement

2. Penolakan judul dan tema skripsi

Photo by Vlada Karpovich from Pexels

Photo by Vlada Karpovich from Pexels via http://www.pexels.com

Setelah menemukan judul dan tema penelitian, biasanya kita akan dihadapkan pada drama baru. Ya, benar penolakan judul dan tema skripsi. Sebelum berkonsultasi dengan  dosen pembimbing, sobat harus menyiapkan mental baja dengan berbagai kritikan pun penolakan judul apabila judul skripsi kita kurang menarik dan kurang sesuai dengan keilmuan jurusan kita.

Momen ini si kadang yang bikin kita ketar-ketir judulnya diterima atau tidak. Namun bila kamu sudah siap dan memahami judul serta temamu, drama ini bisa kamu lewati dengan baik!

 

Advertisement

3. Dosen pembimbing yang ajaib

Photo by Anna Shvets from Pexels

Photo by Anna Shvets from Pexels via http://www.pexels.com

Suatu kebahagiaan apabila sobat Hipwee bisa mendapatkan dosen pembimbing yang enakan dan mau berlari bersama dengan sobat dalam mengarungi perskripsian, akan menjadi sweet kalau dosen dan sobat saling mempermudah. Namun namanya hidup, terkadang banyak cobaan ya sobat, biar makin kuat. Salah satu cobaan terkadang datang dari dosen pembimbing.

Kok bisa? Ya terkadang ada saja dosen pembimbing yang ajaib, mulai dari yang susah dihubungi, suka menghilang kaya doi, dan banyak banget merevisi. Dalam hati sobat padahal sudah ingin segera sidang dan lulus ya sobat. Malah terkadang saking sulitnya bimbingan, bikin kepala makin pusing dan akhirnya tumbang. Bila kamu menghadapi drama ini, semoga saja bisa survive dan tetap sehat.

Namun tenang, hal seperti ini bisa dilalui bila kamu menjalin hubungan baik dan menghormati dosen pembimbing kamu ya. Bila kamu sopan dan rajin dalam mengerjakan skripsi, hal seperti ini bisa diminimalisir, karena dosen akan memiliki penilaian plus tentang kamu.

 

4. Otak yang tiba-tiba blank

Photo by cottonbro from Pexels

Photo by cottonbro from Pexels via http://www.pexels.com

Tidak hanya faktor luar yang terkadang bikin skrispi ini jadi sick! Namun ternyata diri kita sobat. Kenapa? Ya karna namanya orang pasti terkadang mentok, mau ngetik apa lagi nih? Kok tiba-tiba jadi tidak paham dengan skripsi ini. Hal yang seringkali ditemukan ketika otak tiba-tiba blank adalah ketika sobat akan mengerjakan di bagian BAB IV  yaitu pembahasan atau hasil penelitian. 

Pada bagian ini terkadang sobat akan merasa tersesat dan berada di fase kebingungan, entah merasa kurang bisa menerapkan antara teori dengan penelitian, atau antara metodologi dengan penelitian. Tetap semangat sobat, pelan-pelan jangan dibawa stres, nanti juga selesai, yang penting dikerjakan!

5. Revisi yang berkepanjangan

Photo by nappy from Pexels

Photo by nappy from Pexels via http://www.pexels.com

Revisi yang lama dan berulangkali seringkali membuat mahasiswa semakin pening dibuatnya, cita-cita ingin segera lulus, tapi revisi terus-menerus, badan sampai tak terurus, yang ada makin kurus. Haha terlalu dramatis ya sobat, eh namun kalau tidak banyak drama bukan skripsi namanya.

Meskipun begitu sobat harus tetap bersyukur jika banyak revisi, tandanya sobat masih diberi kesempatan untuk memperbaiki, supaya ketika sidang nanti skripsi sobat sudah oke dan tidak terlalu banyak direvisi.

Terlepas dari banyak drama yang ada, semoga sobat tetap semangat dalam menyelesaikan skrispi, entah itu sweet atau sick, pasti akan ada hikmahnya. Nanti ketika sudah selesai pasti pengalaman-pengalaman dalam mengarungi proses skripsi akan menjadi kenangan yang abadi dihati dan pikiran sobat.

Itulah beberapa drama yang sering dijumpai saat mengerjakan skripsi. Ingat semua akan bisa dilalui bila ada niat dan konsistensi dari kamu. Bagi para pejuang skripsi, semangat!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Ya menulis, ya membaca, ya mencintaimu juga

CLOSE