Suka Duka Jadi Ghost Writer. Bayarannya Menggiurkan, tetapi Risikonya Tidak Terkenal

Siapa pun yang memiliki hobi menulis pasti sudah tidak asing dengan istilah Ghost Writer. Sebelum mengetahui suka duka menjadi Ghost Writer, ada baiknya kita ketahui dulu arti dari Ghost Writer, ya.

Dilansir dari Wikipedia, Ghost Writer (penulis bayangan atau penulis siluman) adalah penulis profesional yang dibayar untuk menulis buku, artikel, cerita, laporan, atau teks lain yang secara resmi penghargaan atas karya tersebut jatuh kepada orang lain.

Jadi intinya, Ghost Writer adalah orang yang menulis untuk orang lain dengan imbalan yang telah disepakati.

Pekerjaan sebagai Ghost Writer ini memang cukup menjanjikan bagi penulis professional yang karyanya sudah ada di mana-mana. Mungkin banyak teman-teman di sini yang sudah berpengalaman menjadi Ghost Writer.

Dan buat teman-teman yang tertarik untuk menjadi seorang Ghost Writer, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu apa saja suka duka yang akan dialami jika menjadi Ghost Writer. Berikut Hipwee berikan bocorannya. Simak yuk!

Advertisement

1. Kerjaannya sesuai dengan passion

Photo by Annushka Ahuja

Photo by Annushka Ahuja via https://www.pexels.com

Jika kamu memang memiliki jiwa penulis dan menulis sudah menjadi passion-mu, maka menjadi seorang Ghost Writer bukanlah sebuah hal yang menakutkan. Justru menjadi Ghost Writer merupakan profesi yang bisa melatih skill menulismu agar naik ke level yang lebih tinggi.

2. Bayarannya yang menggiurkan

Photo by Alexander Mils

Photo by Alexander Mils via https://www.pexels.com

Salah satu alasan kenapa banyak penulis yang beralih menjadi Ghost Writer adalah karena bayarannya yang cukup menggiurkan. Selain itu, ada beberapa penulis yang karyanya kurang laku di pasaran dan lebih memilih untuk menjadi Ghost Writer karena bayarannya yang sudah jelas.

Advertisement

Sebut saja bayaran Ghost Writer yang sudah profesional untuk satu buku kumpulan cerita pendek berkisar Rp250 ribu per halaman A4. Dan biasanya, menulis satu buku itu minimal 100 halaman. So, hitung sendiri ya berapa kelipatannya.

3. Kita yang nulis, tapi orang lain yang terkenal

Photo by Ivan Samkov

Photo by Ivan Samkov via https://www.pexels.com

Di balik bayarannya yang sangat menjanjikan, ada risiko yang harus diterima oleh Ghost Writer. Risikonya adalah Ghost Writer harus siap karyanya menggunakan nama orang lain atau orang yang memberikan bayaran.

Jika karya tersebut sukses dan terkenal, maka bukan kita yang terkenal melainkan klien atau orang yang membayar kita. Sederhananya, Ghost Writer harus bersedia hanya menjadi ‘bayangan’ di balik karya orang lain.

Advertisement

4. Klien minta revisi berkali-kali

Photo by Michael Burrows

Photo by Michael Burrows via https://www.pexels.com

Tidak ada karya yang dihasilkan dalam sekali jadi, pasti akan ada yang namanya revisi. Ada kalanya tulisan yang kita berikan tidak sesuai dengan selera klien. Maka seorang Ghost Writer harus bersiap-siap merevisi sesuai dengan permintaan klien. Walaupun kita sudah memberikan batas jumlah revisi, tapi pasti akan ada saja klien yang meminta revisi di luar batas.

5. Bayaran yang molor dari waktu yang disepakati

Photo by Andrea Piacquadio

Photo by Andrea Piacquadio via https://www.pexels.com

Ketika karya sudah diselesaikan dengan baik, maka hal yang ditunggu-tunggu oleh Ghost Writer tentu saja adalah bayarannya. Tapi jangan terlalu berharap bayaran akan diberikan dengan tepat waktu, ya!

Ada klien yang memang kurang kooperatif dalam urusan ini. Tentu kita berharap akan mendapatkan klien yang bisa diajak bekerjasama dengan baik.

Itulah beberapa suka duka yang kerap dialami oleh Ghost Writer. Sebagai pekerja profesional, tentu kita harus mengedepankan kepuasan klien agar karya yang dihasilkan dapat menjual.

Tapi tidak ada salahnya untuk membuat perjanjian dengan klien terlebih dahulu sebelum membuat karya. Lebih aman lagi jika ada perjanjian hitam di atas putih. Jadi, sama-sama menguntungkan, bukan?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Masih berusaha untuk menulis ditengah kesibukan mengurus anak

CLOSE