Kamu Mana Tahu Rasanya Ditinggal Pergi Tanpa Aba-aba. Terasa Seperti Patah Tapi Tak Terbelah

Kini dari hubungan yang kandas tanpa ada alasan yang jelas, aku mendapatkan satu makna yang harus aku tekankan dengan benar-benar.

Mungkin ini yang disebut hubungan kandas tanpa alasan yang jelas. Anggapan yang selama ini ku tanam dengan baik-baik, bahwa kita adalah sepasang kekasih yang saling mengasihi dan percaya satu sama lain, ternyata hanyalah angan semu belaka. Selayaknya orang yang punya hati dan perasaan, patah hati lahir dari harapan yang dikecewakan. Hubungan yang kuyakini akan berakhir dengan manis malah membuatku tak dapat menahan tangis.

Teruntuk kamu yang pergi tanpa kejelasan, ku harap tindakan tak sopanmu ini tidak kembali memakan korban. Sebab sudah semestinya kamu mengerti bahwa apa yang kamu lakukan ini sungguh menusuk hati berkali-kali.

Advertisement

1. Lagi sayang-sayangnya tapi ternyata hanya aku saja yang merasakannya.

Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels

Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels via https://www.pexels.com

Kupikir semuanya berjalan dengan sempurna. Hubungan di antara kita dekat dan dalam keadaan baik-baik saja. Aku merasa berbahagia bisa menjalin hubungan denganmu, dan sebaliknya juga, pun kamu dengan semua perhatian dan ketulusanmu berhasil membuatku percaya bahwa kita adalah dua kutub yang bertemu di garis yang tepat.

Lalu suatu hari karenamu juga aku menyadari akan satu hal. Jangan-jangan, selama ini rasa sayang di antara kita hanya aku saja yang merasakannya?

Advertisement

2. Tiba-tiba ditinggal pergi tanpa kata membuatku terjebak dalam tanda tanya. Salahku di mana?

Photo by  mentatdgt on pexels.com

Photo by mentatdgt on pexels.com via https://www.pexels.com

Hatiku ini bukan tempat persinggahan yang tanpa perlu kamu haturkan berapa lama kamu menetap dan kapan kamu pergi meninggalkan. Harapan yang kususun indah sedemikian rupa mendadak kau hempaskan begitu saja. Pergimu yang tiba-tiba membuatku bertanya-tanya, salahku di mana? Jika memang kekuranganku adalah penyebabnya, seharusnya kamu terbuka.

Jika saja ada sesuatu yang membuatmu ingin menyerah, sudah sepatutnya kamu berkata tanpa membuatku merasa dihantui tanda tanya. Pun jika memang ingin mengakhiri cerita kita, bukankah sebuah perpisahan harus disetujui bersama?

3. Padahal aku payungmu dikala terik dan deras. Tapi nyatanya kamu pergi menyisakan sakit yang membekas

Advertisement
Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels

Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels via https://www.pexels.com

Perjuangan kita selama ini, apakah bagimu tak berarti? Ketulusan yang kuberi tak cukupkah membuatmu percaya untuk takkan menyia-nyiakan hubungan ini? Genggaman tangan yang ku salurkan disetiap keadaan membuatku berpikir bahwa kamu adalah kata tepat yang kuperjuangkan.

Tapi ternyata, akhir bahagia yang ku dambakan berakhir dengan luka yang kau torehkan. Jika saja aku tahu semuanya akan berakhir seperti ini, takkan segan untukku menutup pintu bagi hatimu yang menawarkan duri berselimutkan mawar merah nan harum wangi.

4. Jujur aku kecewa dan setengah mati menahan perihnya luka. Kamu mana mengerti, atau memang sengaja?

Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels

Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels via https://www.pexels.com

Justru yang menyakitkan disini bukan karena hubungan kita berakhir. Melainkan sikapmu yang mendadak menghilang tanpa ada pertanggungjawaban. Kekecewaanku yang satu ini sungguh membuatku harus menahan perihnya luka yang berlipat ganda.

Janjimu untuk selalu ada, untuk siap sedia memberikan pelukan. Lantas apa yang bisa kubuktikan dengan tindakanmu yang ternyata berlainan. Jikalau memang menginginkan perpisahan, bukan seperti ini caranya, sayang.

5. Ibarat patah tapi tak terbelah. Lewat pergimu yang keterlaluan, aku belajar untuk tak sembarang menaruh harapan pada seseorang~

Photo by Dids on pexels.com

Photo by Dids on pexels.com via https://www.pexels.com

Aku tak bisa berbohong atas segala perih yang kamu sisakan. Ibarat kata, patah tapi tak terbelah. Sakit yang membuatku hanya bisa bungkam merasakannya sendirian.

Pergimu yang keterlaluan sangat menyesakkan perasaan, kamu anggap hubungan ini hanya sekadar permainan yang bisa kau akhiri sesukamu, ya. Aku memang masih menyimpan rasa sayang, tapi untuk kembali terjebak dalam lubang yang sama bagiku adalah suatu kebodohan. 

Kini dari hubungan yang kandas tanpa ada alasan yang jelas, aku mendapatkan satu makna yang harus aku tekankan dengan benar-benar. Lewat pergimu yang tak ada sopan, aku belajar untuk tak sembarang menaruh sayang, apalagi harapan pada seseorang.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Abadi meski berlalu.

CLOSE