Tips Biar Nggak Grogi Ngomong di Depan Umum. Kuncinya Satu: Rileks Aja Dulu!

Tips nggak grogi ngomong depan umum

Pernah mengalami tubuh gemetaran dan deg-degan saat hendak berbicara di depan orang banyak? Keluar keringat dingin hingga semua materi yang sudah diingat menguap hilang entah kemana? Gejala-gelaja tersebut adalah hal yang sering terjadi saat hendak melakukan public speaking.

Dihadapkan dengan wajah-wajah yang memusatkan perhatiannya pada kita, cukup membuat microphone yang ada di tangan bergetar hebat sampai tak jarang seperti ingin lepas.

Sikap grogi ini memang wajar, tapi tidak bisa dianggap sepele. Bahkan sampai saat ini pun masih banyak public figure maupun pembicara profesional yang mengaku masih merasa grogi sebelum naik ke panggung.

Permasalahan tersebut perlu diatasi karena kita harus memberikan performa yang baik di mata publik. Selain itu, kita juga harus memastikan bahwa pesan tersampaikan dengan baik dan membuat audiens merasa puas. Jadi bagaimana cara mengatasinya?

Berikut ini ada beberapa tips yang bisa digunakan untuk menghilangkan rasa grogi saat public speaking,

Advertisement

1. Pertama bikin tubuhmu rileks

Sumber : iamexpat by Nisha Baghadia

Sumber : iamexpat by Nisha Baghadia via https://www.iamexpat.nl

Melakukan peregangan tubuh beberapa menit sebelum memulai public speaking dapat membantu menghilangkan rasa tegang dan grogi dalam tubuh kita. Peregangan yang bisa dilakukan adalah mengatur pernafasan (baca: ambil nafas, lalu keluarkan) dan membuat gerakan kecil pada lengan, tangan dan bahu untuk melemaskan otot.

2. Lakukan persiapan yang matang

Sumber : WonderBloom .

Sumber : WonderBloom . via https://www.behance.net

Persiapan yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan riset terlebih dahulu mengenai siapa audiens yang akan datang dan memahami materi yang akan disampaikan. Dengan begitu, kita bisa merancang cara penyampaian dan suasana seperti apa yang harus diciptakan saat berbicara nanti. Buat pokok-pokok penting yang akan disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti.

Advertisement

3. Berlatih secara rutin

Sumber : Twenty19

Sumber : Twenty19 via http://www.twenty19.com

Latihan sangat diperlukan untuk merangsang diri kita agar lebih terbiasa saat menyampaikan materi didepan publik. Kita bisa mengajak teman terdekat untuk berlatih seakan-akan mereka adalah audiens. Sehingga kita paham bagaimana harus mengontrol diri nantinya. Kita harus mempersiapkan diri kita senyaman mungkin pada saat tampil. Contoh lain yang bisa digunakan adalah berlatih didepan cermin, supaya kita juga bisa melihat raut wajah dan gerak tubuh yang nantinya perlu kita tampilkan seperti apa.

4. Gunakan alat bantu

Sumber : makererecentre

Sumber : makererecentre via https://www.makererecentre.ac.ug

Buatlah alat bantu seperti slide presentation ataupun sebuah video dengan tampilan se menarik mungkin. Hal ini bisa membantu mengalihkan perhatian audiens dari kita.  Selain itu, slide presentasi juga dapat membantu kita sebagai pembicara kehilangan pemikiran atau blank, juga menjadi waktu terbaik bagi audiens untuk bisa mencatat poin penting dari materi tersebut

5. Hindari berbicara terlalu cepat

Advertisement
Sumber : Jason Langston – Insperity

Sumber : Jason Langston – Insperity via https://www.insperity.com

Berbicara dengan cepat dapat mempengaruhi pola pernafasan kita yang menyebabkan kita sulit untuk bernafas. Ketika kita merasakan sesak nafas, justru akan membuat kita terserang rasa panik dan berakhir dengan pikiran yang kacau (blank). Lakukan pengontrolan pada tempo berbicara sebelum tampil, agar lebih santai dan nyaman.

Itu dia tips yang bisa membantumu dalam menghilangkan rasa grogi saat berbicara di depan umum (public speaking). Jangan lupa untuk berdoa dan terus berlatih sebelum memulai. Lawan rasa cemas dan tunjukkan bahwa kamu bisa melewatinya, ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE