Memasuki Usia 20, Selamat Datang Quarter Life Crisis! Ini yang Bisa Kamu Lakukan Biar Nggak Stress-stress Amat!

Katanya, quarter life crisis adalah fase-fase galau tentang sebuah kehidupan orang dewasa

Saat melewati usia 20 tahun lebih kita sedikit banyak akan tersadar, bahwa kita bukan seorang remaja lagi. Fase menuju pendewasaan diri dimana akan banyak hal yang perlu kita putuskan dan menimbang setiap risikonya, entah siap atau tidak siap fase ini akan kita hadapi.

Banyak penelitian yang menyatakan fase ini adalah dimana kita seperti meragukan kemampuan diri sendiri. Fase dimana kita seakan kehilangan arah dan mencari apa tujuan hidup kita. Ya, fase-fase galau tentang sebuah kehidupan orang dewasa. Lebih galau dari sekedar patah hati.

Mungkin di bawah ini ada beberapa hal yang mungkin bermanfaat, saat sedang mengalami masa masa quarter life crisis :

Advertisement

1. Belajar lebih bersabar

Sabar dengan setiap hal

Sabar dengan setiap hal via https://unsplash.com

Hal pertama adalah lebih bersabar karena di usia muda, ambisi kita dalam mencapai segala hal akan sangat menggebu-gebu. Kita memiliki target dan rencana yang sudah matang, namun terkadang itu semua tidak sesuai yang kita harapkan. 

 

Advertisement

Mungkin banyak membuat keputusan yang terkesan tergesa-tega. Nah, mulai saat ini kita coba lebih bersabar lagi dalam membuat sebuah keputusan sehingga akan mendapatkan hasil yang mungkin lebih maksimal.

 

Advertisement

Kita juga harus sadar tidak semua rencana akan berjalan dengan mudah. Disinilah proses belajar sesungguhnya yang tercipta tanpa kita sadari. Jangan pernah berhenti karena satu atau dua hal hambatan. Karena dalam kesabaran ada hal yang akan kita terima, yaitu kesabaran menunggu hasil.

 

Mungkin juga banyak hal yang telah kita korban untuk rencana tersebut agar berjalan dengan baik namun tetap saja tidak memiliki progres. It’s okay itu merupakan hal yang wajar, jangan berkecil hati dan mengkerdilkan diri sendiri. 

 

Proses setiap orang berbeda, mungkin saat ini kita masih di titik ini. Butuh sebuah kesabaran yang harus kita genggam dalam hidup kita. Karena setiap orang punya zona waktu nya sendiri.

2. Menikmati proses

Tidak ada yang instan semua butuh proses

Tidak ada yang instan semua butuh proses via https://unsplash.com

Yang harus kita ingat, semua tidak ada yang instan, butuh sebuah proses dalam segala hal, terlebih kesuksesan. Jangan pernah lelah ataupun terus mengeluh dalam proses, karena proses itulah yang lebih berharga dari tujuan itu sendiri. Karena proseslah yang membentuk diri kalian kedepannya.

Setiap kita mengeluh dalam proses semua akan terasa berat dan sangat sulit, tapi itu semua akan berbeda saat kita mencoba ikhlas dalam menjalankan proses itu. Proses merupakan suatu perjalanan yang menyenangkan, yang nanti akan kita kenang saat keberhasilan itu tiba. Dan yang lebih penting pelajaran yang kita dapat dari proses itu bisa kita bagikan kepada orang lain dan dapat menginspirasi mereka.

3. Kenali diri kita lebih dalam

Apakah diriku sudah bahagia?

Apakah diriku sudah bahagia? via http://Unsplash.com

Dalam masa quarter life crisis penting bagi kita buat mengenal diri sendiri lebih jauh. Kita mungkin bisa memberikan saran terbaik buat orang lain, tapi terkadang kita sendiri sering salah langkah dan bingung dalam mengambil sebuah keputusan.

Terkadang Kita juga memikirkan bagaimana orang lain bahagia tapi kita lupa bahwa diri kita juga butuh bahagia. Saat ini kenali diri kita sendiri. Tanya diri kita, apa saya menyukai hal yang saya lakukan? Kenapa saya memilih dan melakukan hal itu?

Penting kah ini dalam hidup saya? Dan pertanyaan lainnya yang harus kita tanyakan pada diri sendiri, ingat kita juga butuh quality time buat diri kita sendiri.

4. Instropeksi Diri

Bercermin pada diri sendiri

Bercermin pada diri sendiri via http://Unsplash.com

Setelah kita meluangkan waktu buat diri sendiri, secara tidak langsung kita akan berkaca pada diri sendiri. Instropeksi diri itu penting buat menghilangkan sifat sifat yang harusnya tidak kita miliki saat menuju fase dewasa. Selain quality time kita juga bisa sharing dengan keluarga atau temen dekat untuk memberikan masukan positif ataupun kritik yang dapat membangun diri kita.

Jika kita tidak pernah instropeksi diri maka sifat yang tidak baik itu akan membentuk karakter yang tidak baik saat dewasa nanti. Serta dapat memberikan contoh yang tidak baik bagi lingkungan sekitar dan mungkin juga dapat menghambat tujuan kita.

5. Memahami batas diri

Pahami apa yang mampu dan tidak mampu

Pahami apa yang mampu dan tidak mampu via http://Unsplash.com

Penting bagi kita untuk memahami batas diri. Mungkin ambisi kita berkata saya mampu dan saya bisa, itu tentu motivasi yang sangat sangat baik. Akan tetapi kita juga harus paham dan tahu kapasitas diri kita, buat tujuan yang relevan terlebih dahulu sehingga mencapainya akan terasa lebih mudah. 

Memaksakan kehendak diluar kemampuan kita  akan menyakiti diri kita sendiri atas kekecewaan dari ekspetasi tinggi yang kita buat. 

Sebenarnya, kita bisa membreakdown tujuan kita yang mungkin dapat kita raih dalam jangka dekat, menengah serta jauh, cara itu akan memudahkan kita dalam menemukan jalan tujuan hidup kita.

6. Konsisten

Apapun yang terjadi harus jalanin

Apapun yang terjadi harus jalanin via http://Unsplash.com

Ini adalah salah satu hal tersulit dan hal yang paling menentukan untuk mencapai tujuan kita. Konsistensi diri dari suatu hal adalah wujud bahwa kita percaya akan sebuah proses. Percaya sebuah kerja keras dan percaya bahwa tujuan dan mimpi kita akan terwujud.

Menjaga konsistensi memang sulit. Akan tetapi jika kita mulai dari hal-hal kecil yang mudah kita lakukan secara terus menerus dan menjaga fokus pada tujuan, itu akan menjadikan suatu kebisaan baik.

Ada pepatah yang mengatakan jika kita tidak membiasakan kebiasaan baik maka kebiasaan buruklah yang menjadi kebiasaan kita.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

nurichfanioktoria.blogspot.com

CLOSE