Tradisi yang Dilakukan Enam Suku Ini Terdengar Cukup Aneh Bagi Sebagian Orang

Setiap suku di dunia ini memilki keunikan yang terkadang membuat orang terkejut

Diberbagai belahan dunia, tradisi-tradisi unik dan aneh masih banyak sekali dilakukan. Tradisi itu pun masih banyak yang dipertahankan oleh suku mereka sendiri. Walaupun banyak yang mengatakan itu semua aneh, tapi bagi mereka tradisi-tradisi itu semua memiliki makna tersendiri. Ada yang terkait ritual dan ada juga hanya karena kecantikan.

Walau begitu, tradisi yang dilakukan dibelahan dunia terdengar cukup aneh bagi sebagian orang. Namun, ada beberapa tradisi unik di dunia yang masih dilakukan sampai saat ini dan harus kamu ketahui. Inilah beberapa tradisi yang unik dan bisa dibilang aneh dari mancanegara.

 

1. Bibir piring, tradisi suku Mursi (Sudan, Ethiopia)

Ada yang tahu film Black Panther? Pada salah satu adegannya digambarkan tokoh tetua di River Tribe Wakanda yang diperankan oleh Isaach De Bankole menyita perhatian penonton. Pasalnya, ia mengenakan pinggiran bundar yang tersemat dibibirnya.

Piringan bundar yang ada dibibirnya inilah yang kemudian menjadi bahasan banyak orang di dunia nyata ataupun maya. Meskipun Wakanda hanya wilayah hasil rekaan belaka, namun penampilan eksentrik Isaach De Bankole terinspirasi dari penampilan nyata suku Mursi yang ada di Ethiopia.

Dalam kehidupan nyata, tidak semua suku Mursi boleh memakai piringan di dalam bibirnya. Secara tradisional, hanya wanita saja yang diperbolehkan untuk memakai piringan tersebut ke dalam bibirnya. Mereka memakainya saat berusia 15 tahun dan terbuat dari tanah liat. Katanya semakin lebar piring yang disematkan ke dalam bibir, maka semakin tinggi status sosialnya.

2. Penyumbat hidung Suku Apatani (India)

apatani people

apatani people via http://pinterest.com

Mereka adalah suku Apatani yang tinggal di lembah Ziro, India utara. Penyumbatan hidung dilakukan sebagai tindakan pencegahan karena pada zaman dulu para wanita suku Apatani yang cantik ditangkap oleh suku tetangga. Oleh karena itu, para tetuah desa mengusulkan agar memasukkan penyumbat hidung dan menato wajah mereka agar terlihat “jelek”.

Saat ini sudah jarang kita lihat suku Apatani yang menggunakan penyumbat hidung lagi, karena pemerintah telah melarangnya pada tahun 1970. Sekarang, hanya wanita generasi terakhir dari suku Apatani yang memakai penyumbat hidung.

3. Para penganut voodoo (Haiti)

 Photo by Steve Winter, National Geographic stock

Photo by Steve Winter, National Geographic stock via https://www.wilderutopia.com

Jika suatu saat anda pergi ke Haiti pada pertengahan tahun lebih tepatnya dibulan Juli, siap-siap anda akan banyak melihat penampakan aneh. Akan ada ritual dari suku penganut voodoo di daerah Saut d’Eau yang akan melakukan ritual di air terjun disekitar sana. Mereka pergi berbondong-bondong ke air terjun Saut d’Eau untuk memuja dewi cinta mereka.

Selain melihat pemujaan terhadap dewi cinta, anda juga akan dapat melihat para penganut voodoo tersebut setengah telanjang selama melakukan ritual tersebut. Mereka mengobrol dan tertawa-tawa di area sekitar air terjun tersebut yang mana masih terdapat sisa-sisa darah dari hewan yang mereka korbankan untuk dewi cinta. Meskipun begitu, mereka dengan santai melakukannya tanpa merasa jijik sekalipun.

4. Memahat wajah disuku Dinka (Sudan)

kaskus.co.id

kaskus.co.id via https://www.kaskus.co.id

Mereka adalah suku Dinka yang memiliki sebuah ritual yang sangat aneh yaitu “memahat wajah”. Diperuntukkan bagi anak laki-laki dan perempuan mereka yang telah beranjak dewasa. Ritual akan dimulai dengan sang dukun yang akan membawa sebilah pisau yang telah dipanaskan, lalu dikumpulkannya anak yang telah beranjak dewasa tersebut dan sang dukun akan memahat wajah anak terebut.

Anak dilarang untuk menangis saat proses memahat sedang dilakukan karena apabila ia menangis ia akan dipermalukan di depan penduduk suku Dinka. Ritual dari suku yang tinggal di Sudan ini akan meninggalkan bekas seperti pakuan pada bagian wajah mereka terutama pada bagian dahi.

Bahkan ada juga dukun lain yang melengkapi ritual ini dengan memahat bagian wajah lainnya. Ritual ini juga menjadi penanda bahwa mereka siap menerima tanggung jawab yang besar setelah ini.

5. Memanjangkan leher untuk wanita suku Kayan (Thailand)

kayan people

kayan people via http://pinterest.com

Para wanita Suku Kayan di Thailand akan terlihat lebih cantik dengan leher yang panjang. Mereka memanjangkan leher mereka dengan menggunakan kumparan atau gelang kuningan yang dipasangkan dileher mereka sejak umur lima tahun.

Setiap kumparan atau gelang kuningan ini akan diganti dengan yang lebih panjang secara berkala. Leher bisa menjadi panjang karena, berat kumparan atau kuningan tersebut mendorong tulang selangaka turun dan menekan tulang rusuk sehingga membuat leher menjadi lebih panjang. Kumparan atau kuningan ini tidak akan pernah dilepas, kecuali saat ingin menggantinya dengan yang lebih panjang.

Wanita-wanita dari suku Kayan ini rela melakukan itu semua demi kecantikan mereka, namun baru baru ini para antropologi atau para ahli budaya memunculkan sebuah teori baru tentang tujuan tradisi ini, yakni selain agar terlihat cantik akan melambangkan naga yaitu figure penting dari cerita rakyat Kayan dan juga untuk mencegah harimau menerkam mereka.

6. Tradisi meminjamkan istri (Nepal)

Daerah Himalaya, Nepal mempunyai suku yang bertradisi seks bisa dikatakan cukup aneh. Para istri di suku ini diperbolehkan oleh suaminya sendiri untuk dibagi-bagi kepada kerabat atau saudaranya. Tujuan dari suku ini adalah untuk kelangsungan hidup mereka karena lahan bertani di Himalaya sangat minim. Solusi yang mereka lakukan dengan cara memiliki anak sehingga bisa saling berbagi lahan nantinya. Caranya, memiliki anak dari satu istri atau dengan kata lain berbagi istri yang bisa melahirkan anak sedarah.

Tradisi ini telah berlangsung selama ratusan tahun, disebabkan wilayah yang terpencil di daerah pegunungan Himalaya dan minimnya teknologi modern yang masuk ke wilayah itu.

Ditambah lagi para suami di sana tidak mengenal istilah cemburu ketika istrinya dibagi-bagi. Apa yang terjadi jika tradisi ini terjadi di Indonesia? Kalau tradisi ini ada di Indonesia, pastinya para suami dari sang wanita akan cemburu dan menimbulkan kegaduhan.

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini