Trashbag Community, Gerakan Generasi Millennials Peduli Gunung Bebas Dari Sampah

Membuang sampah sembarangan dan merusak alam itu nggak asik.

Permasalahan sampah memang menjadi momok dan mungkin agak sulit untuk menekan tingkat populasinya, terlebih sampah yang tak bisa didaur ulang. Tidak hanya di perkotaan, bahkan sampahpun banyak ditemui di alam bebas yang mana tempat tersebut tak lazim dan jauh dari pemukiman manusia.

Seperti di laut, di hutan dan di gunung, tak sedikit beredar foto atau video di sosial media mengenai sampah yang membahayakan beberapa hewan-hewan di habitat mereka. Ternyata permasalahan sampah tidak hanya berdampak buruk bagi manusia, tetapi juga bagi lingkungan dan alam serta ekosistemnya.

Populasi sampah setiap tahunnya semakin meningkat dan menjadi ancaman bagi keberlangsungan lingkungan sekitar. Hal ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Namun, sebagai manusia yang termasuk mahluk konsumtif, kita juga perlu memiliki kesadaran terhadap kepedulian lingkungan. Terutama para millennials sebagai generasi penerus bangsa, diharapkan dapat menjadi panutan bagi lingkungan sekitar.

Mengingat hari lingkungan sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni kemarin, saya ingin sedikit mengulas mengenai kepedulian lingkungan, terutama tindak kepedulian untuk mengurangi masalah sampah di alam bebas. Ada lho beberapa teman-teman kita, khususnya anak-anak muda yang melakukan gerakan sebagai wujud kepedulian mereka terhadap lingkungan dan alam. Salah satunya Trashbag Community, penasaran? yuk, kita kepoin.

1. Kenalan dulu, yuk! dengan Trashbag Community.

Trashbag community

Trashbag community via https://www.instagram.com

Advertisement

Trashbag Community adalah komunitas peduli sampah gunung dengan slogan ‘Gunung Bukan Tempat Sampah’ yang merupakan sebuah gerakan moral, kampanye idealis berbentuk komunitas (nonprofit) yang anggotanya berasal dari berbagai organisasi, kalangan bebas ataupun independent di seluruh Indonesia.

Komunitas ini adalah sekelompok pendaki multi disiplin ilmu yang berdedikasi menjaga kelestarian dan keasrian alam, dengan cara mengurangi masalah sampah di gunung serta menjunjung tinggi penerapan konservasi alam.

Trashbag Community terbentuk atas kepedulian teman-teman pencinta alam, karena tak sedikit dari para traveler atau pendaki yang meninggalkan sampah mereka di Gunung seusai mendaki. Trashbag Community terbentuk pada tanggal 11 November 2011 di TNGGP – Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat.

Advertisement

2. Apa saja sih yang dilakukan oleh teman-teman Trashbag Community?

Kegiatan utama dari teman-teman Trashbag Community ini adalah ‘Opsih’ singkatan dari operasi bersih. Ada beberapa program juga yang disokong oleh Trashbag Community yaitu; Sapu Jagad dan Srikandi Pejuang Konsevasi. Teman-teman komunitas yang melakukan kegiatan Opsih mendaki gunung dengan membawa trashbag (kantong sampah), untuk mengumpulkan sampah-sampah yang mereka temui selama mereka tracking dalam pendakian.

Tidak hanya itu, Trashbag Community juga sering mengadakan beberapa workshop edukasi mengenai kepedulian terhadap sampah gunung, serta kopdar oleh anggota komunitas. Beberapa program ini juga sudah diselenggarakan oleh setiap komunitas regional di daerah masing-masing.

3. Sapu Jagad – sebagai wujud bakti terhadap gunung dan alam.

Advertisement

Program bersih sampah gunung atau ‘Sapu Jagad’ merupakan kegiatan tahunan Trashbag Community yang dibuat secara serentak di beberapa gunung di Indonesia, sebagai momentum kepada anggota dan penggiat alam bebas serta sebagai pengingat dalam skala yang lebih besar. Program bersih sampah gunung atau Sapu Jagad ini dilakukan diberbagai gunung di Indonesia baik yang bersamaan maupun reguler.

Maksud dan tujuan dari kegiatan tersebut untuk meningkatkan kepedulian serta toleransi manusia dengan alam secara berkelanjutan, menyadarkan terhadap pentingnya kelestarian alam dan konservasi lingkungan sehingga dapat memberikan masa depan Hutan Gunung di Indonesia.

4. Srikandi Pejuang Konservasi – mengajak para perempuan tangguh untuk menjadi pahlawan lingkungan.

Srikandi pejuang konservasi

Srikandi pejuang konservasi via https://www.instagram.com

Program kedua dari Trashbang Community ini adalah ‘Srikandi Pejuang Konservasi’ yang merupakan kegiatan tahunan juga, dan fokus peserta dari kegiatan ini adalah para perempuan. Pada tanggal 21 – 22 April 2018 lalu bertepatan dengan hari Kartini dan hari Bumi, program Srikandi baru saja dilaksanakan serentak oleh komunitas pusat dan regional.

Kegiatan Srikandi Peduli Sampah dengan tema ‘Wanita – Lingkungan – Sampah’ ini juga mendukung program pemerintah yang mencanangkan ‘Indonesia Bebas Sampah 2020’. Kegiatan ini didukung juga oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Trashbag Community yang melakukan edukasi variatif dan aksi bersih gunung, berharap para relawan terutama pada momen kegiatan ini mengingatkan dan memberi semangat kepada wanita-wanita luar biasa di luar sana, agar mengimplementasikan gaya hidup bebas sampah yang dilakukan di gunung untuk dapat menjadi gaya hidup bebas sampah di lingkungannya masing–masing.

5. Maksud dan tujuan dibentuk serta program Trashbag Community.

Gunung bukan tempat sampah

Gunung bukan tempat sampah via https://www.instagram.com

Tak sedikit orang-orang bertanya dengan herannya “emangnya ada ya sampah di gunung?” atau banyak juga dari mereka beropini “gunung emang bukan tempat sampah kali!”, tercetus karena slogan ‘Gunung Bukan Tempat Sampah’. Namun pada kenyataannya anggota serta relawan komunitas yang melakukan Opsih, mereka turun gunung dengan membawa sampah yang beratnya sampai berpuluh kilo bahkan sampai ratusan.

Banyaknya yang ditemukan adalah sampah plastik, kaleng, kain dan lainnya yang tidak bisa terurai. Dominan sampah-sampah itu adalah kemasan makanan atau sisa logistik yang ditinggalkan oleh para pendaki atau traveler.

Kegiatan Opsih oleh teman-teman Trashbag Community ini, bukanlah mereka kurang kerjaan mengumpulkan sampah-sampah berserakan selama jalur pendakian. Tujuan mereka mengedukasi melalui tindakan kepada teman-teman pencinta alam khususnya yang hobi mendaki, mengingat bahwa traveling dan hiking saat ini menjadi tren dikalangan anak muda. Hobi sih sah-sah saja, namun, setidaknya melakukan hal simple untuk membawa pulang sampah pribadi seusai mendaki. Terutama para pendaki pemula yang masih belum menyadari hal tersebut.


Sampahmu adalah tanggung jawabmu.


Yuk, teman-teman yang ngaku pecinta alam mari sama-sama jaga lingkungan. Sebagai generasi penerus bangsa, jika kita tidak bisa mengharumkan nama bangsa setidaknya lakukan hal kecil untuk keberlangsungan alam di Negeri sendiri. Teman-teman bisa ikut berpartisipasi juga lho bersama Trashbag Community.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

I'm Confident Being Myself

CLOSE