Tuhan, Izinkan Aku Menyayanginya

Semua hubungan itu memiliki prosesnya masing-masing. Ketika aku mencintaimu, dan kemudian kita bersama juga melalui proses yang panjang.

Hanya saja sampai sekarang, saat kebersamaan kita menjadi motivasi banyak pasangan. Kita masih saja selalu bertanya: apakah aku boleh menyayangimu?

Cinta memang selalu rumit untuk selalu menjadi bahan diskusi dalam berbagai forum inspirasi. Cinta menjadikan banyak hati hidup namun banyak juga yang mati karenanya. Cinta, hakikat rasa dia adalah penyedap paling ampuh. Hanya saja si pelakui cinta tidak jarang menuangkan takaran yang salah, kemudian hubungan yang dibumbui cinta menjadi tidak se sedap yang di inginkan. Itu berarti cinta yang indah bisa terjadi tergantung si pemilik cinta itu sendiri. Begitu juga denganku dan dia, manusia yang selalu membuat aku bertanya : apakah aku boleh menyayangimu?

 

 

 

 <>1. Perasaan ini terlalu sulit untuk aku jelaskan.

Sayang, rasa ini berbeda. Kita bersama dalam rasa yang kita pendam sendirian. Aku dengan cintaku kepadamu, dan kamu dengan cintamu kepadaku. Kita sebenarnya sama-sama mencintai, hanya saja waktu yang tidak mengizinkan kita untuk menjadikan cinta ini kenyataan. Kita selalu bersama, meski kini kamu ada di sana dan aku di sini. Kita menikmati hari seperti pasangan pada layaknya. Hanya saja satu perbedaan tempat yang belum mengizinkan kita untuk saling bertatap. Tetapi percayalah akan ada hari spesial yang Tuhan hadirkan untuk kita nanti. Dan Tuhan juga akan menjawab pertanyaanku, dan pertanyaanmu selama ini. Pertanyakan mengapa perasaan ini sangat sulit untuk dijelaskan, padahal sudah jelas bahkan sangat lebih dari jelas.

Mungkin Tuhan butuh waktu untuk menjawab pertanyaan kita. Karena semua itu hanyalah soal waktu, bukan ketidak jelasan rasa.

 

 

 

<>2. Kalau diizinkan, aku hanya ingin hidup bersamamu.

Kita selalu mendambakan ini sayang. Impian kita memang bersama. Menikmati hidup berdua, dengan cinta yang saat ini sedang kita jaga. Tetapi, apakah Tuhan mengizinkannya?

Aku selalu menanyakan itu padaNya, tetapi belum ada jawaban. Seperti katamu, kita harus tetap berusaha dalam keadaan apapun. Kita harus bisa menjaga cinta yang selalu kita pertahankan selama ini. Bertahan dalam ketidakjelaskan bahkan selalu bertanya apakah akan bertahan. Kamu, selalu menguatkan aku di sini. Kamu berjuang di sana untuk membuktikan pada Tuhan bahwa kamu berhak hidup denganku. Dan aku di sini juga sedang menata diri, menata hati untuk menerimamu berada di sampingku selamanya. Tinggal bagaimana Tuhan mengizinkan kita atau tidak.

Dalam jutaan pertanyaan rancu, aku selalu berharap untuk bisa hidup bersamamu.

 

 

 

<>3. Hati ini mati denganmu, bukan dengan yang lain.

Jika aku harus menerima kenyataan tidak hidup bersamamu. Maka aku butuh waktu puluhan tahuan bahkan ratusan tahun untuk menata kepiangan hatiku, agar aku bisa menerima oranglain. Karena hati ini mati denganmu, bukan dengan yang lain. Tidak ada pria yang menjadikan aku istimewa tujuh tahun terakhir ini selain kamu. Tidak ada pria yang merelakan hatinya terlukai karena sikap posesifnya selain kamu. Kamu sudah terlalu banyak berkorban dalam hubungan berbeda waktu ini, jadi bagaimanapun Tuhan meneruskan skenario hubungan ini, aku harus bersamamu bukan dengan tokoh yang lain.

Tidak ada manusia dengan sifat, sosok, wajah, bahkan kepribadian yang sama bahkan untuk seorang dengan kembar identik sekalipun.

Dan aku tetap memilih kamu, yang telah tertancap jauh di lubuk hatiku. Bila aku memang tidak di izinkan bersamamu. Biarkan aku hidup sendirian, tanpa kamu juga tanpa sosok lain. Karena kamu berharga, karena kamu lebih dari yang pernah aku kenal. Dan hati ini telah mati denganmu, bukan dengan yang lain.

 

 

 

<>4. Tuhan, izinkan aku menyayanginya.

Tuhan, jika memang aku tidak bisa bersamanya. Tidak bisa menjadikan tujuh tahun kebersamaan ini untuk selamanya. Izinkan aku menyayanginya. Izinkan hatiku mati untuknya, dan jangan hadirkan orang lain sebagai penggantinya dalam sosok yang berbeda. Yang lebih baik darinya memang banyak, tetapi yang mengerti posesifku selama tujuh tahun hanyalah dia bukan yang hadir untuk kemudian pergi.

Tuhan, izinkan aku membuktikan jikalau kita berhak dipertemukan untuk selamanya. Kita memiliki cinta yang sama, meski waktu dan tempat yang berbeda.

Tuhan, jadikan kuasaMu itu sebagai pemeluk hati kami. Pemersatu jiwa kami, kami sangat tahu Kau sangatlah adil. Itu mengapa aku selalu mempertanyakan apakah aku boleh menyayanginya? Jawablah Tuhan, karena aku selalu berharap Kau mengizinkan aku menyayanginya. Meski aku tidak diizinkan memilikinya.

 

 

 

<>5. Tuhan, kapan keputusan itu datang?

Jangan karena kami sabar, aku rela lalu Kau undur jawaban dari pertanyaanku Tuhan!

jawaban itu sangat aku butuhkan. Aku lelah menunggu kepastian hubunganku dengannya, dan aku akan berhenti bertanya jika segera Kau jawab, apakah aku boleh menyayanginya?

Perasaan ini terlalu dalam untuk melupakannya dan mengabaikan semua pertanyaan ini. Aku terlanjur menancapkan cinta itu, dan tidak mudah untukku cabut kembali. Jadi, kapan keputusanmu datang Tuhan?

 

 

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Aku adalah kata yang tak pernah kau baca.

CLOSE