Walaupun Termasuk Sumber Daya Alam yang Bisa Diperbaharui, Menghemat Air Tetap Wajib Kita Lakukan Agar Bumi Tetap Lestari

Ancaman krisis air bersih nyatanya sudah digaungkan sejak bertahun-tahun yang lalu.

Air merupakan salah satu kebutuhan yang paling vital bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi ini. Seluruh aktivitas manusia seperti mandi, memasak, mencuci dan minum tentu memerlukan air. Manusia bisa saja tahan tidak makan selama berhari-hari. Tapi tanpa air, manusia bisa dipastikan akan mengalami gangguan kesehatan yang fatal.

Tidak hanya manusia. Hewan dan tumbuhan juga memerlukan air sebagai pasokan terpenting untuk bertahan hidup. Selain untuk penghilang rasa haus, air juga berfungsi untuk menjaga asupan cairan bagi tubuh agar tidak dehidrasi. Apa lagi, sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air.

Ancaman krisis air bersih nyatanya sudah digaungkan sejak bertahun-tahun yang lalu. Hal tersebut dipicu oleh beberapa faktor seperti perubahan iklim dunia, pembangunan infrastruktur besar-besaran yang tidak memerhatikan dampak lingkungan, penebangan hutan yang tidak disertai dengan reboisasi, dan lain-lain.

Oleh karena itu, isu tentang kelangkaan air bersih seharusnya sudah menjadi perhatian kita dan inisiatif untuk menghemat air bersih harus segera dilaksanakan. Kesadaran menghemat air bersih bisa kita lakukan dari hal yang paling kecil, paling sederhana dan mudah untuk dilakukan. Langkah kecil tersebut bisa kita lakukan dari rumah.

Advertisement

1. Biasakan tidak membuang air bekas cucian beras

Photo by Kompas.com from kontan.co.id

Photo by Kompas.com from kontan.co.id via https://kesehatan.kontan.co.id

Air bekas cucian beras ternyata bermanfaat bagi kesuburan tanaman dan dapat digunakan sebagai pupuk organik cair. Untuk menggunakannya, bisa disiramkan ke tanaman secara langsung. Tanaman yang disiram dengan air bekas cucian beras ini dipercaya bisa membuat daun tanaman lebih rimbun dan akarnya menjadi lebih kuat. Selain air bekas cucian beras, air bekas mencuci sayur dan buah-buahan juga bisa digunakan untuk menyiram tanaman.

2. Menampung air bekas wudhu bagi teman-teman yang beragama Islam.

Foto oleh Vitória Santos dari Pexels

Foto oleh Vitória Santos dari Pexels via https://www.pexels.com

Jika teman-teman sedang berwudhu, biasakan untuk menaruh wadah di bawah keran air wudhunya. Untuk apa menampung air bekas wudhu? Air bekas wudhu tersebut bisa digunakan untuk menyiram WC atau kloset setelah buang hajat. Dari pada menggunakan air yang bersih untuk menyiram kotoran tersebut, lebih hemat gunakan air bekas wudhu.

Advertisement

3. Menggunakan tandon atau toren air otomatis.

Photo by producnation.co from Liputan6.com

Photo by producnation.co from Liputan6.com via https://hot.liputan6.com

Untuk rumah yang menggunakan tendon atau toren untuk menampung air bersih, usahakan agar menggunakan tandon air otomatis berbasis mikrokontroler. Hal ini bermanfaat agar ketika volume air sudah penuh mengisi tandon, mesin air akan mati secara otomatis. Jadi tidak akan ada air bersih yang terbuang sia-sia.

4. Mempersingkat waktu mandi.

Foto oleh Jonathan Andrew dari Pexels

Foto oleh Jonathan Andrew dari Pexels via https://www.pexels.com

Siapa yang hobi mandi sampai berjam-jam? Sudah saatnya untuk meninggalkan kebiasaan tersebut, ya! Semakin lama kamu berada di kamar mandi, semakin banyak juga air yang akan terbuang percuma. Mulai sekarang persingkat waktumu di kamar mandi, ya!

5. Jangan biarkan air keran meluberi kolam atau bak penampunganmu.

Advertisement
photo by 99.

photo by 99. via https://www.99.co

Sebelum air mencapai bibir kolam atau bak penampungan, ada baiknya segera matikan keran agar tidak ada air yang tumpah sia-sia. Sedikit air yang tumpah tersebut bisa jadi sangat berarti bagi saudara-saudara kita yang sedang kekurangan air bersih. Sekecil apa pun langkah yang kita lakukan akan sangat berarti.

Semoga langkah kecil kita tersebut bisa menjadi kontribusi dalam mengurangi dampak negatif bagi lingkungan. Lestarikan bumi kita dengan menghemat air.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Masih berusaha untuk menulis ditengah kesibukan mengurus anak

CLOSE