6 Hal Tak Terduga yang Kamu Alami di Usia 25 Ini Bukti, Bahwa Hidupmu Bertambah Dewasa

Bukti hidupmu mulai bertambah dewasa di usia 25

Tak banyak orang yang sadar bahwa diri dan hidupnya semakin bertambah dewasa. Tapi banyak orang yang merasa dirinya dewasa, sementara yang tua hanya hidupnya saja. Setiap orang memang punya jalannya sendiri dalam menemukan kedewasaan. Ada yang terlalu cepat, ada yang sesuai dengan usianya, ada pula yang terlambat. Tapi kamu tak harus resah dengan keharusan menjadi “dewasa”, sebab tak ada latihan khusus untuk menuju ke sana. Tak perlu juga mengikuti permintaan orang, yang semakin usiamu bertambah, semakin sering menerapkan standar dewasa menurut mereka.

Advertisement

Ada kalanya kedewasaan hidupmu terjadi begitu saja dari hal-hal tak terduga. Entah dari pola pikirmu tentang penampilan yang sesuai karakter diri. Atau dari  keresahan sederhana seperti, apa artinya pekerjaan impian kalau tak bisa mencukupi kebutuhan hidup yang semakin meninggi. Tapi yang paling sering, beberapa hal di bawah inilah yang terjadi tiba-tiba dan kadang tak kamu sadari, saat usiamu sudah di seperempat abad alias 25-an.

1. Semakin bertambah usia, kamu pun semakin tak peduli dengan apa kata orang yang menurutmu tak berfaedah

Terserah apa kata orang via unsplash.com

Dulu mungkin kamu selalu dibuat resah dengan apa kata orang. Dibilang gendutan dikit, sudah repot ikut program diet ini itu. Ditanya kok belum lulus juga padahal sudah semester delapan, langsung minder sendiri. Karena memang di usia belasan ke kepala dua, kamu masih layaknya ranting pohon yang selalu ikut ke mana arah angin berhembus. Tapi sekarang, sadar nggak sih kamu sering sekali berkomentar, “ah, terserah orang mau bilang apa, emang gue pikirin?”. Karena memang kamu sudah mulai lelah mengikuti standar orang akan proses kehidupan. Tapi yang terpenting, kamu sendiri sudah punya pilihan yang orang lain nggak bisa ganggu gugat lagi.

2. Kamu memilih tidur seharian di rumah, daripada keluar untuk nongkrong atau belanja dengan dalih bersenang-senang

Di rumah aja lah via unsplash.com

Masa muda memang identik dengan masa menggebu-gebu, apalagi saat masih SMA dan kuliah, inginnya kegiatan di luar rumah diikutin semua. Nongrong bareng teman pun jadi hal yang rutin kamu jalani, dengan dalih kalau nggak kumpul berarti nggak setia kawan. Soal belanja jangan ditanya, teman beli ini, kamu pun harus mempunyai.

Advertisement

Sementara sekarang saat sudah berkarir, kamu sering kali kepayahan di akhir pekan. Inginnya tidur seharian di rumah, apalagi kalau ada setumpuk film seru atau buku baru, keluar dari kamar saja enggan rasanya. Selain mulai memperbanyak me time, kamu pun mulai paham, bahwa waktu bersama keluarga cukup penting untuk dibangun. Nongkrong dan belanja hanya akan kamu lakukan sesekali dalam sebulan, bahkan kadang berbulan-bulan lamanya dirimu absen dari kegiatan itu.

3. Jadi lebih selektif memilih teman yang bisa diajak belajar berbenah dan terus maju ke masa depan

selektif dalam berteman via unsplash.com

Bukan pilih-pilih, tapi kamu mulai lebih berhati-hati dalam pergaulan. Kamu mulai menyaring teman mana saja yang bisa diajak berorientasi ke masa depan, mulai dari membicarakan soal karir dan renjana kalian, sampai soal berbenah pribadi masing-masing. Meski kamu pun tak langsung memutus hubungan dengan mereka yang maunya senang-senang saja. Kamu hanya memberi jarak, agar hubungan baik tetap terjalin.

4. Kalau dulu seringnya membantah orangtua, sekarang kamu mulai paham bahwa mereka orang pertama yang harus dihargai

Orangtua via unsplash.com

Semakin dewasa, harusnya memang semakin bijak dalam berpikir. Sekalipun kamu punya pandangan sendiri tentang sesuatu hal, tapi tak ada lagi dalam kamusmu membantah ucapan orangtua. Kamu mulai berusaha mengutarakan pendapat dengan cara yang baik, kalaupun orangtua tetap inginnya diikuti semua ucapannya. Kamu kadang memilih untuk diam, tapi berusaha membuktikan kalau pilihanmu ini layak untuk dipertimbangkan. Sebab di usia ini, kamu mulai paham, bahwa anak dan orangtua dalam hubungannya akan terus belajar saling mengerti serta memahami. Tak ada anak yang selalu salah, tak ada juga orangtua yang selalu benar. Begitu juga soal menghargai satu sama lain.

Advertisement

5. Mulai belajar mengatur kebutuhan hidup, dan mulai sadar juga dengan kesehatan yang terasa lebih mudah menurun

Belajar hemat dan sehat via unsplash.com

Punya tabungan tak lagi sebuah wacana, tapi sudah mulai kamu jalani. Pelan-pelan kamu mulai mengatur pengeluaran, membagi hal yang diperlukan setiap bulannya, dengan hal apa yang hanya dibutuhkan sesekali untuk sekadar jadi penghargaan dirimu sendiri.

Selainkebutuhan hidup, kesehatan pun mulai kamu perhatikan. Maklum semakin bertambah usia, kamu sendiri sudah mulai merasakan mudah encok kalau sering keluar malam, saat kurang tidur pun badan rasanya tak keruan. Bahkan salah atau telat makan maag bisa kambuh berhari-hari. Sesepele itu memang, tapi bukankah kalau diperhatikan sekarang, bisa membahayakan diri dikemudian hari?

6. Jadi semakin sering tak percaya, kalau usiamu sudah seperempat abad dan banyak kewajiban serta tanggung jawab yang menunggu dilaksanakan

Kok berasa tua ya via unsplash.com

Ya ampun udah tua aku ya, ternyata udah 8 tahun lulus SMA.

Delapan tahun jelas bukan waktu yang sebentar, jadi wajar kalau banyak perubahan yang terjadi dalam hidupmu. Wajar pula kalau perubahan itu membuatmu kadang sadar diri, bahwa ternyata kamu bukanlah remaja kemarin sore lagi. Mengingat sudah banyak juga tanggung jawabmu, mulai dari karir, rencana menikah, mengurus orangtua yang kini semakin sering sakit dan tak mungkin ditinggal sendirian.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tukang catat yang sering dilanda rindu dan ragu

CLOSE