6 Penjelasan Kenapa Mereka yang Jago Musik Akan Lebih Gampang Mengukir Masa Depan Cemerlang

Musik memang mampu masuk ke dalam otak dan mempengaruhi sistem kerja tubuh. Berbagai hal yang dimiliki musik mampu mengatur emosi dan suasana hati pendengarnya. Tentu saja, efek baik ini berlipat ganda pada kamu yang jago memainkan alat musik

Advertisement

Secara tidak langsung, bermusik juga membentuk kepribadianmu. Kenapa? Karena dengan bermain alat musik, kamu bisa “ketiban” keuntungan-keuntungan di bawah ini:

Dengan bermusik, otak jadi kreatif. Kamu bukan orang yang akan diam saja melihat sesuatu, dan ingin selalu menciptakan hal baru

Bermain musik

Bermain musik

Riset terbaru membuktikan bahwa politisi, pelaku bisnis, dan beberapa sosok sukses lainnya dilatih untuk bermain musik pada usia dini. Entah itu piano, klarinet, gitar, atau alat musik lainnya. Apa yang menjadi sorotan pada riset ini adalah bahwa orang-orang ini membuktikan bahwa dengan belajar musik maka kreativitas mereka akan meningkat. Seperti yang Paul Allen (co-founder dari Microsoft) katakan , musik akan memberimu pandangan baru mengenai apa yang telah ada dan akan membantumu untuk mengekspresikan diri dengan cara yang berbeda.

Misalnya kamu belajar untuk memainkan instrumen drum. Belajar untuk memainkan drum akan membuatmu untuk tertantang agar menciptakan irama yang baru dan berbeda serta akan membuatmu berpikir dari sisi yang lain, yang mana juga akan mempengaruhi kehidupan sehari-harimu.

Advertisement

Dengan bermusik, perkembangan otakmu bakal beda dari orang-orang lainnya. Kamu jadi lebih cepat dan tangkas menanggapi rangsangan

Bermain musik

Bermain musik via unlimitedhobbies.info

Seperti yang sudah dibahas dalam berbagai studi, bermain sebuah instrumen musik akan menghasilkan berbagai keuntungan untuk otak, dan rata-rata akan terlihat sejak dini ketika masih kecil. Menurut penelitian dari Skoe dan Kraus di tahun 2012, anak kecil yang mulai bermusik dari umur 9 hingga 11 tahun mampu merespon bunyi dan akan lebih cepat tanggap terhadap apa yang terjadi di sekitarnya daripada anak yang tidak belajar musik di tahap awal perkembangannya.

Dan itu bukan hanya tentang perbedaan aktivitas otak, namun juga perbedaan volume atau kapasitas otak. Misalnya, jika kita menganalisa otak dari seorang pemain keyboard, maka kita akan melihat area dari otak yang mengontrol pergerakan jari-jari akan membesar. Artinya, kamu akan menjadi lebih cepat tanggap terhadap rangsangan dari luar, terutama rangsangan yang langsung berkenaan dengan bagian tubuh yang kamu gunakan untuk memainkan alat musik.

Karena bermusik, menjalin hubungan dengan orang lain jadi lebih mudah. Mencari teman dan membangun koneksi tidak jadi masalah

Advertisement
Bermain musik

Bermain musik via twicsy.com

Dengan bermusik, berbagai budaya, ide, dan cara pandang hidup yang berbeda akan berkumpul menjadi satu. Kamu bisa merasa satu hati dengan orang lain, bahkan walaupun kamu baru saja berkenalan dengannya dan tidak berbicara bahasa yang sama.

“Wah, dia main musik yang sama sama aku! Pasti orangnya keren,” begitu pikirmu.

Masih nggak percaya? Pernahkah kamu penasaran kenapa orang-orang cepat sekali berbaur dengan orang asing di klub atau pesta dansa? Musiklah jawabannya. Musik dapat menjadi bahasa yang universal ketika kamu nggak tahu bagaimana harus memulai pembicaraan dengan seseorang.

Sementara khusus kamu yang memang pemusik, karena terbiasa mengikuti irama alunan musik yang dinamis, kamu juga selalu jadi lebih peka dengan keadaan sekitar. Sifat peka inilah yang pada akhirnya membuatmu lebih mudah berteman.

Kamu juga terbiasa untuk punya target. Gak gampang menyerah, rela mendedikasikan waktu demi meningkatkan skill-mu

Bermain musik

Bermain musik via www.youtube.com

Untuk menjadi ahli dalam bermain musik, kamu butuh pengorbanan waktu dan dedikasi yang tinggi. Itulah kenapa sebagian besar pianis, cellist, dan pemaijn musik profesional lainnya sudah mulai mengenal instrumen sejak mereka berusia begitu muda. Dan jika kamu mau berkorban untuk menjadi ahli dalam bermain instrumen, maka karakter ambisius dan tak mudah menyerah akan dengan mudah disematkan padamu.

Faktanya, bermain musik sejak dini membantumu punya IQ yang lebih tinggi.

Bermain musik

Bermain musik via www.youtube.com

Hal ini memang benar, jika anak-anak bermain musik pada usia dini, sekitar 6 tahun, mereka akan tumbuh dengan IQ yang lebih tinggi daripada anak seusianya yang tidak bermain musik. Memang tidak semua anak seperti ini, namun rata-rata anak dengan IQ dan kecerdasan tinggi biasanya belajar untuk bermain musik sejak dini.

Dan jangan kaget kalau para pemusik lihai bermain kata-kata. Terus mendengar lirik yang berbagai macam sudah meningkatkan prospekmu sebagai calon pujangga

Musisi dengan lirik puitis

Musisi dengan lirik puitis via 999.fm

Dengan bermusik, kamu jadi terbiasa lebih atentif dalam mendengarkan. Termasuk dalam mendengarkan lirik lagu-lagu yang mereka mainkan. Inilah yang kemudian membuat mereka terlatih dalam segi bahasa. Dengan mendengar musik tiap hari, mereka jadi lebih kaya dalam perbendaharaan kata dan fasih dalam berbicara.

Pasti kamu sering, ‘kan, menyitir kalimat dari lagu favoritmu untuk jadi bahan obrolan dengan teman-teman? Selain itu, jika ada kata-kata yang artinya belum kamu tahu, kamu pasti akan segera mencari arti kata itu karena ingin mengerti makna lagu favoritmu sepenuhnya. Wajar saja kalau dengan bermusik, kamu jadi terlatih jadi seorang calon pujangga. Hehe…

Sepakatkah kamu dengan uraian-uraian di atas? Apakah kamu yang bermain musik juga mengalami hal serupa? Bagi pengalamanmu di komentar bawah ya! 😉

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Ailurophilia.

CLOSE