7 Alasan Mengapa Kamu Harus Berhenti Memikirkan Apa Yang Orang Lain Pikirkan Tentangmu

Kita sepertinya begitu sering merasa terganggu dan terancam dengan apa yang orang pikirkan tentang kita. Ketakutan akan dimusuhi, ditinggalkan, dan dianggap remeh seringkali membuat kita terlalu dalam memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentang kita.

Advertisement

Celakanya, kita terjebak pada kesimpulan lawas bahwa apa yang orang lain pikirkan lebih baik dari pengalaman pribadi. Dan seolah-olah pikiran itulah yang ideal sebagai jalan untuk menjadi diri sendiri.  Sikap yang demikian akan sangat berisiko bagi kepribadian dan jati diri. Kita akan dengan sangat mudah menjadi orang lain dan mengabaikan apa yang didengungkan oleh suara hati. Hidup hanya akan menjadi perjalanan pemenuhan apa yang orang lain pikirkan tentang kita.

Sebelum terlambat, sebaiknya kamu mempertimbangkan matang-matang untuk mulai mengurangi memikirkan apa yang orang lain pikirkan. Menjadi diri sendiri adalah pergulatan dalam hati bukan mengikuti apa yang orang lain ingini. Sebab, sampai saat ini waktu di bumi hanya 24 jam dalam sehari, isilah baik-baik dengan aktivitas yang dapat menjadi penuntun langkah kaki.

1. Pemborosan pikiran sama gawatnya dengan pemborosan keuangan. Waktumu akan terbuang percuma jika sibuk menebak-nebak yang orang lain pikirkan.

Bekerjalah dengan efektif dan efisien sejak di pikiran

Bekerjalah dengan efektif dan efisien sejak di pikiran via www.howtobeast.com

Orang  berpikiran bahwa pemborosan hanyalah soal finansial. Namun, yang namanya waktu juga perlu dihemat. Ketika kamu susah payah memikirkan apa yang orang lain pikirkan, temanmu sudah merencanakan bisnis kaosnya yang akan melebarkan sayapnya ke negara tetangga.

Advertisement

Satu hal yang pasti adalah bahwa otak manusia menghabikan banyak tenaga dan gizi dalam tubuh untuk aktivitas berpikir. Ketika kamu memikirkan hal yang tak perlu, maka kamu hanya punya sisa sedikit energi untuk memikirkan apa yang sebenarnya berguna untuk masa depan. Jadi, sebaiknya pandai-pandailah memutuskan apa yang berharga dan tidak berharga untuk dipikirkan.

2. Bukankah jauh lebih baik memikirkan apa yang kamu impikan? Fokus pada tujuanmu sendiri akan lebih berfaedah untuk masa depan.

hadapilah yang lebih bermakna!

hadapilah yang lebih bermakna! via favim.com

Daripada menebak-nebak dan ambil pusing apa yang orang lain pikirkan tentang kita, alangkah baiknya jika kamu memikirkan masa depan. Ingatlah bahwa kamu masih memiliki impian yang harus diselesaikan. Biarlah orang memikirkan apapun yang ia coba ketahui tentang kamu. Dia bebas melakukan itu, dan kamu juga bebas untuk mengabaikannya. Lagipula, kehidupanmu adalah milikmu cobalah untuk berlatih mengelola sendiri sejak dipikiran.

3. Memikirkan apa yang orang pikirkan hanya akan memupuk prasangka. Dirimu selalu merasa was-was dan tidak tenang dalam menjalani hidup sehari-harinya.

Advertisement
Jangan terlalu percaya diri bahwa seluruh dunia sedang memikirkanmu!

Jangan terlalu percaya diri bahwa seluruh dunia sedang memikirkanmu! via tinybuddha.com

Dampak dari melakukan hal semacam ini adalah pikiran negatif. Semakin sering kamu memikirkan apa yang orang lain pikirkan, maka prasangka-prasangka buruk akan datang menghampiri. Kamu akan merasa bahwa orang lain membencimu dan tidak ingin kamu berkembang. Sebab apa yang dikatakannya selalu mengganggumu.

Kamu merasa tidak ingin melakukan apa yang dipikirkan orang lain, namun kamu akan merasa was-was jika tidak melakukannya. Hal ini akan menimbulkan kemarahan, karena kamu berada di antara perasaan tidak ingin dan stigma keharusan. Jadi, tinggalkanlah kebiasaan macam itu. Buatlah hidupmu tenang.

4. Fokus pada prasangka orang hanya akan membuatmu hidup dalam keraguan. Akibatnya, kamu menjadi tidak bijak dalam mengambil keputusan.

Minder tidak akan pernah berguna di bumi ini

Minder tidak akan pernah berguna di bumi ini via www.article-3.com

Selain tidak tenang, fokus pada prasangka hanya menimbulkan keraguan. Kamu akan merasa dihantui dan terus dikontrol oleh bayangan-bayangan pikiran orang lain. Akan banyak sekali ketakutan untuk melakukan satu hal.

“Kalau aku belajar gitar, nanti dia pikir aku kebanyakan gaya gak ya? ah gak jadi deh”

Itulah salah satu bentuk keragu-raguan yang akan berbuah sengsara dan kecewa di kemudian hari. Ingatlah bahwa kamu tidak dapat membahagiakan semua orang, percayalah pada apa yang kamu rasa penting dan baik bagi dirimu, sesekali bicarakan dengan orang tua. Jika kamu terus memberi pada kesempatan pada prasangka untuk ikut mempertimbangkan, maka kehidupanmu tak pernah memiliki keputusan yang tangguh.

5. Lakukan apa yang ingin kamu lakukan. Di usia muda, sah-sah saja membuat kesalahan atau kegagalan.

Dirimu telah didesign dengan sangat matang oleh Yang Maha Kuasa. Yakinlah!

Dirimu telah didesign dengan sangat matang oleh Yang Maha Kuasa. Yakinlah! via quotesberry.com

Sadarlah bahwa kamu masih muda. Kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa. Takut melakukan apa yang orang lain anggap “salah” adalah sebuah sikap yang dapat menjauhkanmu dari rasa percaya diri. Omongan orang tidak selalu valid, apalagi ketika kamu taruh itu di perasaan.

Kamulah yang seharusnya belajar dari pengalaman, karena kamu betul-betul merasakan. Dan ingat bahwa setiap orang tercipta dengan keunikannya masing-masing. Pendapat yang kerap membanding-bandingkan adalah sebuah karakter yang sama sekali tidak bijak. Mungkin pengalaman kita bisa sama, tapi pemaknaan adalah persoalan personal.

6. Fokus pada apa kata orang hanya akan menutup banyak kesempatan. Lebih baik jika kamu membuka pikiran dan sebanyak-banyaknya menabung bekal pengetahuan.

Kebebasan adalah anugerah terindah dalam hdup. Gunakanlah dengan bijak!

Kebebasan adalah anugerah terindah dalam hdup. Gunakanlah dengan bijak! via favim.com

Keraguan dan ketakutan yang terus kamu pupuk berkat omongan orang akan menutupmu dengan berbagai kesempatan. Kamu akan terus terhalangi untuk menjajal berbagai macam peluang hanya karena takut dengan pendapat orang. Misalkan saja, kamu memutuskan untuk tidak belajar gitar hanya karena takut dicap kebanyakan gaya. Padahal di depan sana, seorang wanita cantik sedang menunggu pria yang pandai memetik gitar.

Kita tidak pernah tahu apa yang ada di depan sana, Bro. Selain itu, sikap yang selalu memikirkan apa yang orang pikirkan adalah bentuk pengkhianatan paling fatal terhadap anugerah kebebasan dari Tuhan. Alangkah baiknya, jika kamu menggunakan kebebasan itu dengan bijak, supaya hidupmu penuh dan utuh.

7. Jangan sampai terjebak pada pendapat yang subyektif. Dengarkanlah saran kreatif yang dapat membuatmu jadi lebih produktif.

Olah dulu pendapat orang lain demi kebaikan bersama

Olah dulu pendapat orang lain demi kebaikan bersama via filminspiratif.tumblr.com

Namun tidak lalu kamu berpaling dari saran dari orang terdekatmu. Mendengarkan saran dan pendapat juga aktivitas yang sangat penting untuk perkembangan diri. Persoalannya adalah cara membedakan mana saran yang membangun dan mana yang memojokkan. Kamu harus bisa memilah itu dengan bijak. Jika yang kamu dengar hanyalah prasangka, maka tidak ada lagi alasan untuk mengabaikannya. Namun, jika memang kamu dapat memetik pelajaran berharga dari perkataannya, maka tidak ada alasan juga untuk meresapi dan memaknainya sebagai sebuah bekal evaluasi diri.

Memang kita memiliki tugas untuk peduli dan bersikap hormat pada tiap bentuk kepedulian. Namun, ada perbedaan yang tegas antara kepedulian dan ikut campur terlalu dalam. Kita harus dapat membedakannya agar tidak terjebak pada keputusan-keputusan yang justru akan menjauhkan jati diri kita yang sebenarnya.

Ingatlah bahwa manusia tidak akan pernah membahagiakan semua makhluk di dunia ini. Jika kamu berpikiran bahwa kamu akan membuat bahagia orang dengan memikirkan apa yang dipikirkannya, maka hidupmu hanya dipenuhi oleh keinginan orang lain. Yakinlah pada pengetahuan dan perasaanmu. Untuk itu kamu perlu banyak membaca dan merasakan agar keyakinanmu valid dengan sendirinya tanpa harus dicampuri prasangka.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE