9 Hal Inspiratif dari Lena-Leni. Srikandi Kembar Cabor Sepak Takraw yang Dulu Sempat Jadi Pemulung

Atlet kembar Lena-Leni yang jadi andalan sepak takraw Indonesia di Asian Games 2018

Perhelatan Asian Games 2018 sedang digelar. Berbagai cabang olahraga masih diperlombakan dan banyak atlet kebanggaan bangsa yang berpotensi meraih medali pasti sudah kamu tunggu sepak terjangnya. Sebut saja Anthony Sinisuka Ginting atau pasangan Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya di cabang badminton, Stefano Lilipaly di sepak bola, Lindswell Kwok di wushu dan lain sebagainya.

Bicara soal atlet yang berpotensi meraih emas, apakah kamu tahu bahwa di cabang sepak takraw, Indonesia memiliki atlet kembar berbakat Leni dan Lena? Keduanya yang jadi tumpuan emas di Asian Games kali ini setelah sebelumnya bolak-balik telah memberikan prestasi untuk Indonesia. Yang menjadi menarik lagi, ternyata keduanya punya kisah hidup yang penuh perjuangan sekaligus inspiratif sebelum menjadi andalan Indonesia seperti sekarang ini. Anak muda seperti kita ini rasanya perlu banget belajar dari mereka. Biar tak mudah menyerah dan putus asa.

1. Lahir di Indramayu pada 7 Juni 1989, sejak kecil kehidupan si kembar Leni dan Lena boleh dibilang tak seberuntung anak-anak kebanyakan. Kehidupan ekonomi keluarga Lena dan Leni sangat jauh dari berkecukupan

Masa kecil yang memprihatinkan via www.instagram.com

2. Ayah mereka bekerja sebagai buruh tani, sedangkan sang ibu hanya seorang ibu rumah tangga. Alhasil demi membantu perekonomian keluarga, sejak kecil Leni dan Lena harus rela menjadi buruh cuci dan pemulung

Pernah menjadi buruh cuci dan pemulung via www.instagram.com

3. Faktor ekonomi juga jadi motivasi mereka menerjuni sepak takraw pada 2006. Kala kesulitan melanjutkan ke SMA, mereka beruntung ada sekolah yang menggratiskan siswanya jika bersedia dibimbing menjadi atlet sepak takraw

Terjun ke sepak takraw dari SMA via bangka.tribunnews.com

4. Sejak saat itulah karir si kembar Lena dan Leni dimulai. Mereka belajar dan berlatih dengan giat berusaha untuk menjadi atlet sepak takraw yang sukses

Karir di mulai

via www.pikiran-rakyat.com

5. Meskipun sekolah gratis, tapi untuk memenuhi kebutuhan alat latihan masih kesulitan. Sampai-sampai mereka bersedia penampung pemberian sepatu layak pakai dari para tetangga untuk sekolah dan latihan

Pernah memakai sepatu bekas rongsokan untuk latihan via www.instagram.com

6. Semuanya dilakukan dengan tujuan untuk membalas jasa sekolah dan orang-orang terdekat yang sudah membantu saat masa-masa sulit

Demi membalas budi via www.instagram.com

7. Sekarang banyak prestasi yang telah dicapai Lena dan Leni. Meraih 3 emas PON 2016, menyumbang perak di SEA Games 2017 untuk Indonesia, dan juga emas King’s Cup (turnamen bergengsi di sepak takraw) 2016

Medali perak Sea Games 2017 via www.instagram.com

8. Dari kesuksesan yang telah diraih, mereka sudah berhasil memberangkatkan kedua orang tuanya pergi haji ke Tanah Suci

Mengantarkan orang tua ke tanah suci via www.instagram.com

9. Kini, Lena dan Leni pun siap mengharumkan nama bangsa Indonesia di Asian Games 2018, setelah pada sebelumnya mereka turut menyumbang dua perunggu pada Asian Games 2014

Jadi andalan di Asian Games 2018 via www.instagram.com

Mungkin nama Lena dan Leni kalah pamor dengan atlet-atlet lainnya yang sering dibicarakan di media, tapi dengan prestasi yang telah mereka berikan kepada Indonesia agaknya perjuangan mereka di Asian Games 2018 patut didukung juga. Berikan semangat agar mereka meraih target emas untuk bangsa.

Bertolak dari lika-liku kisah hidup mereka yang kelam sekaligus inspirati agaknya patut diresapi. Mereka telah membuktikan bahwa nggak ada yang nggak mungkin dalam hidup ini. Siapa kira dari yang tadinya pemulung sekarang dipuja karena mengharumkan nama bangsa. Mereka telah membuktikan bahwa kalau ada kemauan, selalu ada jalan. Kalau mereka bisa meraih mimpi, kita-kita ini yang telah berteman dengan gawai sejak kecil juga harusnya bisa.

Terima kasih telah menginspirasi kami, Lena-Leni!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Fiksionis senin-kamis. Pembaca di kamar mandi.