5 Alasan Kamu Harus Berhenti Main Sindir di Media Sosial. Main Cantik Nggak Gitu Caranya

Media Sosial

Semakin hari, pengguna media sosial makin banyak. Mulai dari anak SD sampai kakak-nenek memakai media sosial untuk berbagai kebutuhan. Memang media sosial banyak sekali manfaatnya. Kamu bisa dapat teman baru, pengetahuan baru, sampai musuh baru. Yap, kamu bisa banget dapet musuh baru di media sosial, melalui postingan-postingan yang kamu bagikan. Melalui postingan sindiran no mention yang bisa saja malah salah sasaran.

Akui saja, sekali atau berkali-kali, kamu pernah menjadikan media sosial sebagai tempat untuk mengungkapkan kesedihan, kekecewaan, dan kemarahan. Kadang kamu menyindir seseorang di dunia nyata di sana. Asal kamu tahu, hal ini sebaiknya jangan dilakukan lagi demi kebaikanmu sendiri. Karena bagi kamu yang hobi menyindir di media sosial, beberapa hal buruk ini bisa saja kejadian.

1. Bukannya terlihat berani, justru menyindir seseorang di media sosial menampakkan aibmu sendiri

buka aib sendiri

buka aib sendiri via en.freejpg.com.ar

Menyindir seseorang di sosial media kadang dianggap berani oleh sebagian orang, karena buat mereka, status yang sudah di tulis akan langsung di baca oleh dia yang kita tuju. Dan, kalau kamu adalah salah satu yang berpikiran seperti itu, kamu adalah salah satu orang yang berpikiran sempit. Dengan menyindir, justru kamu dianggap penakut dan kekanakan, lho. Sebab orang yang benar-benar dewasa dan berani, tentunya akan memilih menyelesaikan persoalan peribadi secara langsung dan baik-baik. Bukannya malah membukanya lewat media sosial dan menjadi konsumsi banyak orang.

2. Tak jarang sindiranmu salah sasaran di media sosial, musuhmu kian banyak adanya

nambah musuh via www.pexels.com

Kamu nyindir aku di facebook, kan? Masalah kamu apa?

Lho, siapa yang nyindir kamu? Aku nyindir si B kok.

Well, pertengkaran seperti inilah yang mungkin akan kamu dapatkan kalau kamu masih suka menyindir seseorang di media sosial. Niatnya mau nyindir si A, eh malah B yang kerasa. B yang marah sama kamu, dan A tenang-tenang saja karena memang masa bodoh dengan status-status kamu. Yang awalnya kamu tidak punya masalah dengan B, kamu jadi marahan deh, musuhmu sekarang bukan A saja, tapi juga ada B dan mungkin ada banyak orang lainnya yang memiliki perasaan halus dan merasa tersindir dengan statusmu.

3. Saling sindir akan berbuntut panjang, status demi statusmu jelas mengganggu teman-teman di media sosialmu

merusak citra sendiri via unsplash.com

Biasanya sih, orang yang sedang sebal dan berniat menyindir orang lewat media sosial nggak cukup dengan satu atau dua status saja, alhasil, dia membuat rentetan status untuk menyindir orang tersebut. Kalau kamu termasuk orang yang senang menulis banyak status hanya untuk menyindir orang lain, mending stop deh dari sekarang. Karena tanpa kamu sadari, hal itu tak hanya mengganggu orang yang kamu sindiri saja, lho. Tapi juga orang lain yang menjadi teman di media sosialmu.

Wah, apalagi kamu menggunakan bahasa yang kasar. Orang yang membaca status-statusmu bukannya jadi benci pada dia yang kamu sindir, tapi jadi membenci kamu yang memenuhi beranda mereka, dengan kata-kata kasar pula. Tak mustahil kalau mereka memilih membatalkan pertemanan atau malah kemudian mem-blockirmu dari pertemanan mereka karena kontenmu yang mengganggu.

4. Sekalipun bukan kamu yang memulai, tak lantas kamu bisa balas menyindir. Karena kamu hanya perlu diam

nggak perlu balas menyindir via www.pexels.com

Siapa sih yang hatinya tidak jengkel, kalau tiba-tiba kita disindir oleh seseorang di media sosial yang tentu dibaca oleh banyak orang, kamu pun pasti sebal bukan main rasanya. Kemudian ada rasa ingin membalas sindirian tersebut, melalui media yang sama. Eits, tapi kamu tidak boleh gegabah ambil keputusan. Pikirkan dulu dampak baik dan buruknya.

Ketika kamu merasa terganggu dengan status seseorang, dan merasa status itu menyentil perasaanmu, lebih baik abaikan saja. Anggaplah saja sindiran tersebut bukan tentangmu. Masa bodoh itu terkadang perlu, agar kamu nggak terjebak dalam drama. Kalau kamu membalas sindir atau kemudian ngomel tidak jelas dengan dia yang membuat kamu jengkel, secara tidak langsung kamu membenarkan apa yang dituliskan orang tersebut. Malu sekali pasti rasanya saat kamu mengakui aibmu sendiri.

5. Media sosial bertujuan untuk membangun kedekatan, bukan untuk menghancurkan pertemananmu sendiri, bukan?

merusak persahabatan via pixabay.com

Media sosial itu bertujuan mendekatkan yang jauh, bukan malah menjauhkan yang dekat apalagi menjauhkan yang sudah jauh. Dengan drama sindir-sindiran di facebook, twitter atau media sosial lainnya akan membuat berantakan pertemananmu sendiri, memperbanyak musuhmu dan yang jelas sih memperkeruh suasana di dunia nyata.

Sayang sekali pastinya, kalau pertemananmu rusak hanya karena salah paham akibat sindir-menyindir. Kamu pun sudah dewasa, pasti tahu cara menyelesaikan masalah dengan baik. Dan caranya adalah dengan berbicara langsung dengan baik-baik dan kepala dingin, bukan dengan status nyelekit di Facebook.

Sebelum kamu menyesali semuanya akibat drama yang kamu mainkan di media sosial, lebih baik berhenti dari sekarang. Banyak hal yang bisa kamu lakukan di media sosial, seperti stalking akun mantan, membaca laman Hipwee sampai berbagi ilmu dan pendapat. Karena dengan sindirian, bukan masalah yang terpecahkan, melainkan semakin banyak musuh yang kamu dapatkan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Girl-just-wanna-have-fun

Editor

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi