#BeginwithA Reminders: Kamu Istimewa, Kamu Layak Jadi Stand Out dan Berbeda!

Artikel Hipwee kali ini dipersembahkan oleh Samsung GALAXY Avenew Fair Event seru tempatmu bisa menunjukkan uniknya pribadimu.

Jadi seseorang yang memilih untuk tidak seragam dengan teman-teman lain memang bukan hal yang gampang. Waktu kamu memilih untuk jadi berbeda banyak anggapan yang bisa datang. Dianggap kurang nyambung, sampai dikira mau sok anti mainstream.

Akhirnya walau hati berkata lain kita sering memaksakan diri untuk bisa fit in.

Because you just don’t want to be the odd one, the freak one.

Padahal apa sih enaknya jadi seragam? Apa yang bikin kamu bangga dari jadi sama dengan orang lain? Kalau sampai hari ini kamu masih termasuk golongan yang ogah jadi pribadi yang stand out dan berbeda — Hipwee dan Samsung GALAXY Avenew Fair akan memberikan alasan kenapa mulai sekarang kamu harus berani mencoba.

Orang Boleh Mengomentarimu Karena Punya Gaya yang Berbeda. Tapi Kamu Terus Melenggang, Sebab Siapa Dirimu Tidak Dinilai Dari Cara Berpakaian

Gaya berpakaian tidak menentukan kepribadian | Coutsey to ootdindo

Gaya berpakaian tidak menentukan kepribadian | Coutsey to ootdindo via instagr.in

Tanggal 21 Maret lalu kamu datang ke Samsung GALAXY Avenew Fair bersama teman-teman. And you were indeed a misfit. Sementara mereka kompak pakai OOTD bertema ruffle karena sedang keranjingan nostalgia selepas nonton film Cinderella; kamu justru asyik saja pakai kemeja flanel, shorts, dan sneakers andalan.

Perbedaan itu semakin kelihatan mencolok setelah masuk ke arena seru Samsung GALAXY Avenew Fair yang penuh dengan food stand dan permainan seru. Di fun area mereka ingin main game twister; sementara kamu ingin main UNO Stacko yang terlihat lebih seru.

“Ah, gak asyik banget sih lu! Udah lah. Ayo ikut aja…bareng-bareng sama kita.”, rayu teman-temanmu agar kamu ikut serta.

Sembari bercanda, kamu menjawab:

“Haha. Kalau cuma mau bareng ‘kan kita udah barengan terus. Gue coba ke fashion district-nya dulu ya. Cari stok flanel nih, udah pada buluk. Ketemu lagi aja ya nanti.”

Omongan orang soal berbedanya gaya tidak pernah lama memenuhi kepala. Bagimu, gaya adalah soal pilihan. Cara berpakaian dan apa yang kamu kenakan tidak mempengaruhi kepribadian.

Nyamannya Musik-musik indie di Telinga Membuatmu Tetap Setia. Tak Ada Rasa Ingin Berubah, Walau Playlist Teman-teman Tak Sejalan

Payung Teduh lebih pas di telingamu dibanding musik top 40's | Courtsey: i_rusmana

Payung Teduh lebih pas di telingamu dibanding musik top 40’s | Courtsey: i_rusmana via instagram.com

Dianggap berbeda karena punya pilihan dan pendirian sendiri sudah akrab kamu hadapi. Selama ini kamu memang merasa sering mengambil jalan berseberangan dari jalur yang dipilih oleh kebanyakan orang. Soal keteguhan dan prinsip, kamu tidak bisa diajak main-main.

Hobi dan selera musikmu jadi hal yang rutin dikomentari selanjutnya. Bagi mereka pilihan lagu dan gaya berpakaianmu terlalu nyentrik.

Kamu memang orang yang lebih suka menghargai band indie yang memperjuangkan karirnya sendiri dengan membeli CD dan semua merchandise mereka. Cafe hopping untuk membeli kopi overpriced yang rasanya biasa saja juga tidak kamu lakukan sesering teman-teman sebaya.

Saat kebanyakan anak seusiamu hobi pergi ke mall atau nonton bioskop, kamu justru lebih memilih ke city festival macam Samsung GALAXY Avenew Fair di akhir pekan. Melihat keriaan, beli barang-barang keren di pop up market, sampai jajan penganan enak di food truck yang tersebar.

Kenapa tidak mengikuti arus kebanyakan saja? Karena hey — kamu dan mereka memang bukan pribadi yang sama! Kalian dibesarkan dengan nilai yang berbeda, membaca buku yang tidak serupa, dicekoki dengan musik kesukaan masing-masing di gendang telinga. Kalau sudah begini, apa yang bisa membuat mereka menuntutmu untuk jadi sama?

Punya Pendirian dan Keras Kepala Adalah Dua Hal Berbeda. Kamu Selalu Percaya, Apapun Jalan yang Dilakoni — Akan Tetap Membuatmu  Jadi Manusia yang Sama

Hidup tidak jauh berbeda dari memandang  segalanya dari balik layar digital | Courtsey: Keenan Pearce

Hidup tidak jauh berbeda dari memandang segalanya dari balik layar digital | Courtsey: Keenan Pearce via instagram.com

Orang boleh berkata apa saja. Mereka bilang kamu keras kepala karena selalu ingin mengambil jalan yang berbeda. Tak jarang ada juga suara yang bilang bahwa kamu hanya ingin terlihat unik. Ini semua kamu lakukan karena ingin mencari nama, supaya mudah diingat bahkan oleh mereka yang mengenalmu sekilas sajas.

Kamu hanya tersenyum, sembari mengeluarkan Samsung Galaxy A kesayanganmu dari saku. Di dalamnya tersimpan foto welfie dari Samsung GALAXY Avenew Fair yang kau datangi bersama sahabat-sahabatmu. Jelas, di foto itu kalian tampak berbeda. Wajahmu dan teman-teman tampak lebih cantik karena fitur Beauty face, proporsi badan pun kelihatan lebuh sempurna sebab diambil dari angle yang pas.

Bukankah hidup tak jauh berbeda dari itu? Dari layar yang lain kamu boleh kelihatan tak sama. Tapi hanya dirimu, dan orang-orang yang berada di sisimu yang paling mengerti apa yang sesungguhnya dihadapi.

Kamu tak lantas berubah jadi anak begajulan hanya karena suka mendengar musik indie beraliran keras. Sifat lembut hatimu tak akan hilang, setelah kamu rutin memakai kemeja dan boots andalan.

Sampai kapanpun, jejak nasihat orangtua yang membentukmu jadi manusia akan tetap tertinggal di sana. Buku-buku yang membesarkanmu sebagai manusia akan terus mengendap dalam kepala. Pilihan musik, cara bergaul, sampai cara berdandan tidak mengubah apapun dari dirimu. Tidak ada yang perlu kamu cemaskan dari itu.

Pilih Saja: Jadi Orang Unik nan Terhormat.  Atau Diterima di Mana-mana Tapi Jadi Pecundang. Pada Akhirnya, Kamu Tidak Hidup Untuk Menyenangkan Semua Orang.

Kamu tidak hidup untuk menyenangkan semua orang | Courtsey: Ayaliaraa

Kamu tidak hidup untuk menyenangkan semua orang | Courtsey: Ayaliaraa via instagram.com

“It is better to be hated for what you are; than to be loved for what you are not.”

Kurt Cobain

Kamu memang terkenal punya pilihan dan pendirian yang unik pun sekeras karang. Bahkan soal pilihan jurusan dan pekerjaan.

Sampai hari ini seluruh keluarga besar masih melihatmu aneh setiap kamu mengeluarkan smartphone atau berkutat di depan laptop lama-lama. Mereka tidak paham kenapa anak yang dulu diterima di Jurusan Pendidikan Dokter universitas bergengsi justru memilih jadi social media manager di agency ternama Indonesia.

“Coba kalau dulu kamu jadi dokter, pasti hidupmu lebih nyaman…gak perlu kerja dari pagi sampai malam”, kata mereka setiap kamu pamit pergi meeting dengan klien yang namanya terdengar asing.”

Kadang kamu bertanya,

“Haruskah aku mengikuti gaya mereka agar bisa diterima? Apakah di sini memang kita harus jadi sama supaya keserasian itu ada?”

Setiap rasa ini datang, kamu perlu ingat bahwa kamu tidak hidup untuk menyenangkan semua orang. Mengabaikan kepribadianmu sendiri hanya agar bisa diterima justru membuatmu jadi pecundang.

Saat Kamu Berusaha Keras Blend In Agar Diterima, Sebenarnya Ada Bakat dan Keunikan yang Jadi Sia-sia

Saat sedang ingin menyenangkan semua orang ada bakat yang disia-siakan| Courtsey: Yoga Boytama

Saat sedang ingin menyenangkan semua orang ada bakat yang disia-siakan| Courtsey: Yoga Boytama via instagram.com

Berusaha jadi sama dengan orang lain biar bisa diterima di tengah-tengah mereka sebenarnya sama dengan memasang make-up tebal di atas mukamu yang sudah cantik. Why you should pretend for something you already have?

Kamu bisa saja mengikuti arus yang ada. Mendadak jadi suka pakai rok chiffon dibanding jeans andalan, mendengarkan lagu-lagu top 40’s dan hijrah dari jamaah band indie. Hanya agar tidak banyak ditanya, supaya kamu tidak lagi dianggap terlalu berbeda.

Pertanyaannya, memang kamu nyaman ya kalau begini terus? Kenapa harus menyembunyikan keunikan dan kesukaanmu sendiri? Di luar sana banyak orang yang jngin bisa dipandang sebagai orang yang berbeda, tapi kenapa kamu justru berusaha keras untuk jadi sama?

Apa Lagi yang Kamu Tunggu? Toh Ini Hidupmu. Kamu Berhak Melakukan Apapun yang Kamu Mau!

Ini hidupmu. Kamu berhak melakukan apapun yang kamu mau | Courtsey: Leonard Flekas

Ini hidupmu. Kamu berhak melakukan apapun yang kamu mau | Courtsey: Leonard Flekas via instagram.com

Semua kendali sebenarnya ada di tanganmu. Kamu berhak menentukan apa yang kamu mau dengan kehidupanmu. Ingin mengejar impian macam apa, ingin membawa hidup ke arah mana. Kamulah kapten yang harusnya punya kuasa.

Seperti yang sudah kamu lakukan di Samsung Galaxy Avenew Fair tanggal 21 Maret lalu. Di sana kamu bebas melakukan apapun yang kamu suka. Lihat pertunjukan Payung Teduh yang jadi band indie favoritmu, sampai mencoba makanan-makan enak yang paling sesuai dengan lidahmu. Dan bukankah saat kamu jadi dirimu yang sebenarnya, kamu merasa nyaman dan bisa diterima?

Di A-Market nanti, sebagai lanjutan dari Samsung GALAXY Avenew Fair kamu juga bisa mendapatkan barang – barang lifestyle dengan mekanisme yang berbeda dari biasanya. Di sini kamu bisa memilih barang yang sedang hits di pasaran, mengerjakan tantangan-tantangan via media sosial, kemudian mendapatkan barang tersebut secara GRATIS. Cek saja langsung di web Samsung GALAX A  atau socmed @Samsung_ID for more updates!

Melakukan hal yang bertentangan dengan kata hati memang terlihat lebih ringan saat ini.

Tapi di akhir hari, bahkan orang-orang yang paling kamu sayang pun bisa pergi. Tidak ada lagi yang bisa diandalkan selain dirimu sendiri.

Setiap Rasa Kurang Percaya Diri Atau Lelah Dikomentari Menyapa, Ingat Saja: “Kamu Cukup Istimewa Untuk Jadi Berbeda.”

Kamu tidak harus jadi sama untuk merasa diterima. Justru mereka yang bisa menerimamu apa adanya adalah mereka yang layak dipertahankan dalam hidupmu selamanya. Sementara mereka yang menganggap pilihan-pilihanmu sebagai hal yang asing dan mencemoohnya perlu dipertanyakan loyalitasnya sebagai kawan dan sahabat.

Kamu cukup layak untuk jadi berbeda | Courtsey: Idekuhomemade

Kamu cukup layak untuk jadi berbeda | Courtsey: Idekuhomemade via instagram.com

Setiap rasa kurang percaya diri dan lelah dikomentari itu datang, berdirilah di depan kaca lama-lama.

Lihat orang unik yang berdiri tepat di depan matamu. Dia memang suka melakukan kebiasaan-kebiasaan yang tak sama dengan orang kebanyakan.

Pilihan film dan musiknya pun jauh dari kata “normal”, karena dipenuhi oleh jejeran karya menang festival. Dia lebih memilih tempat yang tenang, daripada berdesakan di mall dan bioskop setiap akhir pekan.

Tapi justru orang yang sering dianggap berbeda ini istimewa. Dia punya keberanian mengikuti kata hatinya. Dia layak terus berjuang untuk jadi dirinya sendiri, yang berbeda dengan orang kebanyakan di luar sana.

Katakan pada bayangan di kaca itu,

“Be yourself. Everybody else is already taken.”

Dia memang tidak harus berusaha jadi sama agat bisa diterima. Dia berhak merayakan keunikannya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini