Demi Menjaga Pertemanan, 6 Hal Ini Sebaiknya Tak Kamu Jadikan Bahan Bercandaan

Cara merawat pertemanan

Memiliki banyak teman tentu menyenangkan. Kamu bisa berbagi duka dan canda-tawa kepada temanmu. Teman, jadi salah satu hal yang bisa membuat manusia merasakan hidup yang mendekati kata utuh. Karena hidup tanpa teman adalah kehampaan. Kejemuan dan kesepian hiup akan kamu rasakan lalui sendirian.

Bertukar cerita dengan teman adalah salah satu momen yang membuat hidup terasa benar-benar hidup. Selain karena banyak hal baru yang kamu dapat, kamu juga kerap tertawa lepas bahkan sampai terpingkal-pingkal saat teman-temanmu menyelipkan lelucon atau gurauan khas mereka. Nah bicara soal gurauan atau bercandaan, aada beberapa hal yang perlu kamu hindari kepada temanmu. Demi kebaikan dan persahabatan kamu dan temanmu, 6 hal ini sebaiknya nggak kamu jadikan bahan bercandaan.

1. Kebiasaan mengejek kondisi fisik teman bukanlah sebuah kebijaksanaan, karena ini yang bisa membuat temanmu minder dengan dirinya sendiri, bahkan depresi

Jangan jadikan fisik sebagai bercandaan via www.pexels.com

Fisik jadi hal yang paling sensitif jika kamu pergunakan sebagai bahan bercandaan. Selain nggak bijaksana, menghina fisik punya dampak yang buruk bagi temanmu ini, lama-kelamaan dia bisa minder dengan dirinya sendiri. Meski beberapa orang ada yang mudah tersinggung lalu berujung dengan marah, meski mungkin konteksnya hanya bercanda.

Tapi, minder bukanlah hal sepele yang hanya terjadi seketika itu lalu menghilang begitu saja. Tidak, ketidakpercayaan diri berdiam lama dalam diri manusia. Butuh waktu dan momen untuk menyembuhkannya. Kalau kamu masih sayang temanmu dan peduli terhadap persahabatan berhenti menggunakan keterbatasan fisik sebagai bercandaan.

2. Bercandaan menyinggung urusan orangtua sudah nggak zaman. Karena orangtua pun pembahasan sakral yang mestinya nggak kamu jadikan bercandaan

Tanda bahwa kamu belum dewasa via unsplash.com

Hampir setiap orang termasuk kamu, sewaktu kecil pasti melewati fase dimana nama orangtua dijadikan sebagai olok-olokan. Semakin dewasa, kamu harusnya semakin mengerti, bahwa membawa orangtua sebagai bahan bercandaan bukanlah perbuatan terpuji, meski sekadar nama. Nah tapi pada kenyatannya masih jamak ditemui orang-orang yang masih menggunakan orangtua sebagai bahan bercandaan – terkadang lebih parah dari sekedar menyebut namanya saja.

Bagaimana pun orangtua mesti dihormati karena mereka mereka memiliki andil yang besar bagi kita. Mereka yang melahirkan dan merawat kita sampai seperti sekarang ini. Membawa-bawa nama orangtua sangat mungkin bisa membuat temanmu tersinggung.

3. Jangan juga menjadikan kondisi ketidakberuntungan seseorang sebagai bahan tertawa, sebab ini jelas membuat orang lain merasa malu karena kekurangannya

Jangan hina kondisi perekonomian via www.pexels.com

Menghina kondisi ekonomi teman yang kurang beruntung juga menjadi kesalahan pertemanan zaman sekarang. Meskipun konteksnya bercanda namun ketika itu dilakukan berulang-ulang, tentu saja pasti akan lama-kelamaan akan menyinggung perasaannya. Bagaimanapun juga kamu perlu mengurangi bercandaan jika berhubungan dengan kondisi ekonomi temanmu.

4. Menyiksa teman sebagai guyonan sudah nggak zaman. Karena bisa menyebabkan luka fisik, serta mental kepada dia yang ditertawakan

Bercandaan bahaya via supergracioso.com

Bercandaan yang berimbas langsung pada fisik adalah jenis bercandaan yang fatal dan sama sekali nggak bisa dibenarkan. Selain karena dapat mencelakakan teman, juga bisa menyebabkan mental terluka. Bercandaan fisik sangat mungkin memicu dendam di jiwa korbannya. Anehnya di zaman modern seperti sekarang, bercandaan fisik semacam ini semakin jamak dilakukan sebagai bahan lucu-lucuan, contohnya prank-prank sesat dapat dengan mudah kamu lihat di Youtube. Hmm meresahkan..

5. Masalah keyakinan agama juga nggak baik jika dijadikan bercandaan karena riskan memicu permusuhan

Bagiku agamaku, bagimu agamamu via www.pexels.com

Menghina keyakinan orang lain adalah suatu tindakan tercela. Siapapun yang melakukannya–pemuka agama sekalipun–pantas untuk diingatkan sebab keyakinan adalah wilayah privasi yang nggak sepatutnya untuk dicampuri – apalagi dijadikan bercandaan. Selain itu menggunakan pilihan keyakinan menjadi bahan candaan riskan memicu konflik yang bisa meresahkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Ya, tahu sendirilah bagaimana tabiat masyarakat sekarang, mudah tersulut.

6. Khusus pertemanan antara cowok dan cewek, memainkan perasaan teman jelas kurang sopan. Selain bikin sakit hati, juga bisa mereganggakan hubungan kalian

Jangan main perasaan via www.pexels.com

Saat ini, sedang musim orang memiliki perasaan dengan teman sendiri. Nah kalau kamu kebetulan menjadi seseorang yang ditaksir temanmu, jangan sekali-kali memainkan perasaannya. Perasaan bukanlah mainan. Ia bisa merasakan sakit karenanya. Dan apabila sudah sakit, bukan nggak mungkin menganggu pertemananmu juga. Maka jika ada teman yang menyukaimu katakan sejujurnya apa yang ada dalam perasaanmu supaya nggak ada dusta dalam hubunganmu dengannya.

Itulah tadi beberapa hal yang mesti kamu hindari ketika bercandaan dengan temanmu. Ingat teman nggak seperti musuh yang mudah dicari. Pertemanan terjadi susah dicari. Maka dari itu ketika sudah memiliki lingkar pertemanan yang baik, baiknya jangan dirusak dengan hal-hal sepele semacam bercandaan yang di luar batas.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Fiksionis senin-kamis. Pembaca di kamar mandi.