6 Hal yang Patut Disyukuri di Usia 23, Meski Kamu Bukan Putri Tanjung yang Jadi Staf Presiden Termuda

Putri Tanjung

Pemilihan staf khusus Presiden Jokowi cukup mengejutkan. Terutama karena ada tujuh anak milenial yang dilibatkan. Salah satunya adalah Putri Indahsari Tanjung, putri dari pengusaha Chairul Tanjung, yang usianya baru 23 tahun. Nggak heran ketika hal ini kemudian ramai di media sosial, karena netizen ramai-ramai berpikir: “Umur 23 tahun Putri Tanjung sudah menjadi staf Presiden, aku udah ngapain aja ya?”

“Duh, umur 23 itu gue baru lulus kuliah dan ikut jobfair sana-sini, galau karena nggak dapat-dapat kerja.”

Mungkin Putri Tanjung bukan satu-satunya anak muda yang berprestasi di usia yang begitu belia. Tapi banyak juga yang merasa belum punya apa-apa yang bisa dibanggakan ketika seusia dengan Putri Tanjung. Namun, jalan hidup setiap orang memang berbeda-beda. Meski usia 23 kamu nggak wow seperti Putri Tanjung atau orang lainnya, beberapa hal ini layak disyukuri bila sudah kamu dapatkan di usia 23.

1. Sudah bisa jajan dengan uang sendiri tanpa merepotkan orangtua lagi, meski belum punya bujet untuk liburan ke luar negeri

sudah bisa jajan dengan uang sendiri (Mentatdgt/Pexels) via www.pexels.com

Dua puluh tiga tahun, adalah usia-usia baru saja menyelesaikan pendidikan sarjana. Bisa juga, kamu sudah lulus setahun sebelumnya, dan tengah menapaki karier meski dari posisi yang paling bawah. Gajimu belum seberapa, mungkin baru setara dengan nilai UMR masing-masing kota. Tapi setidaknya, kamu bisa mencukupi kebutuhanmu sehari-hari dan nggak merepotkan orangtua lagi. Bukankah hal ini patut disyukuri, meski kamu belum punya tabungan milyaran ataupun mendirikan perusahaanmu sendiri?

2. Masih punya waktu untuk keluarga, olahraga, dan bersenang-senang di tengah padatnya pekerjaan

masih bisa hidup seimbang dan berolahraga (Jeshoot.com/Pexels) via www.pexels.com

Hidup ini bukan semata soal uang. Bukan juga sekadar pekerjaan dan jabatan tinggi. Hidup juga soal keluarga, waktu untuk hidup sehat, dan bersenang-senang sewajarnya. Bila di usia 23 kamu masih punya quality-time yang layak bersama keluarga, masih bisa senang-senang tipis di akhir pekan meski sederhana, dan sudah menyadari pentingnya olahraga serta bisa rutin melakukannya sesuai anjuran kesehatan, syukuri itu semua. Sebab tak banyak orang yang mengingat itu, ataupun punya kesempatan untuk hidup seimbang.

3. Sudah menemukan sahabat-sahabat terbaik yang bisa menjadi pendorong sekaligus sandaran saat kesusahan

sahabat terbaik (Priscilla Du Preez/Unsplash) via unsplash.com

Selama ini, mungkin kamu fokus pada bentuk relasi lain yang dianggap lebih manis dan prestisius, yaitu pasangan hidup. Karenanya, kamu mulai resah dan gelisah saat usiamu sudah 23 tapi kamu belum menemukan belahan jiwa.

Padahal, menemukan sahabat baik yang cocok dalam keberbedaannya serta bisa diandalkan juga nggak gampang. Sama seperti pasangan yang nggak tepat, mungkin kamu juga akan bertemu dengan teman yang baik di depan tapi nusuk di belakang. Jadi, kalau kamu sudah menemukan sahabat yang bisa menjadi pengkritik paling pedas sekaligus pendorong paling keras bagimu, syukuri itu. Karena kamu termasuk orang yang beruntung.

4. Sudah tahu apa yang ingin dilakukan di masa depan, meski masih berjuang untuk mencari peluang mewujudkan

sudah tahu tujuan (Glen Carrie/Unsplash) via unsplash.com

Menemukan sesuatu yang ingin dilakukan di masa depan bukan perkara gampang. Faktanya, banyak orang yang bahkan nggak tahu arah hidupnya. Sehari-hari dijalani dengan mengikuti aliran air semata. Bila kamu belum menyadarinya, memiliki tujuan hidup membuatmu selangkah di depan. Setidaknya, kamu sudah tahu apa yang kamu inginkan. Dengan begitu, kamu bisa mulai mencari tahu cara untuk mendapatkannya, meskipun seringkali usahamu mengalami kegagalan. Semuanya hanya perkara waktu, sebab kamu sudah tepat di jalurmu.

5. Sudah tahu potensi diri sendiri dan sudah punya rencana untuk 10 tahun ke depan

tahu potensi diri (Markus Spiske/Unsplash) via unsplash.com

Mengetahui tujuan hidup adalah satu soal, mengetahui potensi dalam diri adalah hal yang lainnya. Ada banyak orang yang terlalu sibuk mengejar sesuatu, sampai mengabaikan bahwa ia punya potensi lain yang juga besar. Padahal kalau dikembangkan, bisa jadi potensi itu akan sangat menguntungkan. Karena itu, mengetahui potensi diri dan memiliki rencana hidup yang jelas setidaknya 10 tahun ke depan di usia 23, adalah keuntungan yang patut disyukuri. Karena kamu nggak menyia-nyiakan “sesuatu” dalam dirimu.

6. Sudah bisa mengabaikan omongan orang, dan berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain

berhenti mebandingkan diri dengan orang lain (Mikail Duran/Unsplash) via unsplash.com

Setuju nggak jika mengabaikan omongan orang dan berhenti membandingkan diri dengan orang lain adalah hal yang sulit dilakukan? Dua hal ini memerlukan skill, dan ilmu ini kemungkinan besar nggak kamu dapatkan di bangku sekolah manapun.

Sedangkan kamu tahu bahwa dua hal tersebut akan menghambat hidupmu dan nggak akan membawamu ke mana-mana. Beruntunglah kamu yang sudah punya cara untuk mengatasi dua hal ini selagi masih begitu muda. Dengan begitu, kamu punya ruang yang luas untuk mengembangkan diri dan menjadi apa yang kamu mau tanpa harus toleh kanan dan kiri.

Memang nggak semua orang berkesempatan menjadi staf khusus presiden di usia 23 tahun. Pun nggak semua orang punya peluang untuk berprestasi gilang gemilang di usia yang masih belum seperempat abad. Namun, apa yang kamu miliki, seberapa kecil pun itu menurutmu, patut disyukuri. Sebab, mendapatkan hal-hal yang sudah dibahas di atas, juga bukan perkara yang mudah. Semangat!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pecinta harapan palsu, yang berharap bisa ketemu kamu.

Editor

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi