Hidupmu Nggak Cuma buat Urusan Kantor! Jangan Bangga Waktu Habis Karena Sibuk Kerja

Jam kerja kantoran rata-rata sama, yaitu 8 jam sehari, 5 hari seminggu. Tapi banyak juga yang masih bekerja sampai jam 9 malam meski jam kerjanya selesai jam 5 sore. Dan meski Sabtu-Minggu adalah weekend bersama, banyak juga yang Sabtu-Minggunya dihabiskan ke kantor untuk bekerja.

Advertisement

Seluruh waktunya didedikasikan untuk pekerjaan. Kadang sampai lupa makan karena terlalu asyik bekerja. Kerja yang tadinya salah satu aspek kehidupan, jadi kehidupan itu sendiri. Padahal hidupmu kan cuma satu kali. Masa iya seluruh waktumu harus kamu berikan untuk kantor dan pekerjaan saja?

1. Bila kamu beralasan terpaksa, karena pekerjaan yang belum purna, coba cek lagi sistem kerjamu. Mungkin selama 8 jam itu kamu terlalu banyak buang-buang waktu?

Pekerjaan belum selesai

Pekerjaan belum selesai via ordiate.com

Memenuhi kewajiban, tanggung jawab, dan pekerjaan yang belum kelar adalah alasan utama kenapa kamu suka kerja lembur. Belum cukup lembur sampai malam, kamu harus masuk juga hari Sabtu untuk menyelesaikannya. Masalah pekerjaan memang tidak akan pernah ada habisnya. Selesai satu, datang lagi yang baru. Kamu yang bisa tentukan batasnya. Bila batas sudah kamu tentukan, tapi masih tidak terkejar juga, mungkin cara kerjamu yang kurang efektif. Mungkin dalam 8 jam yang diminta kantor, kamu sering buang-buang waktu untuk hal yang kurang berguna?

2. Mesin saja bila bekerja terus-terusan tanpa jeda lama-lama akan rusak. Apalagi tubuh manusia yang memang ada batasnya?

Tubuh juga ada batasnya

Tubuh juga ada batasnya via musgravebenefits.tumblr.com

Nyawa lampu yang kamu pakai di kamar tergantung dengan pemakaian. Kalau kamu sering lupa mematikan saat kamu tidak di kamar, otomatis lampu itu akan cepat rusak. Begitu juga dengan laptop dan ponselmu. Kalau kamu pakai non-stop sepanjang hari, lama-lama akan rusak juga. Mesin ada batasnya. Apalagi tubuhmu sebagai manusia biasa? Kalau terus-terusan kamu forsir tenagamu, tanpa diimbangi istirahat yang cukup dan nutrisi yang layak, tinggal menunggu ambang batasnya tiba.

Advertisement

3. Bukan hanya pekerjaan yang berhak untuk mendapatkan waktumu, tapi keluargamu di rumah juga

Keluarga menunggumu di rumah

Keluarga menunggumu di rumah via archive.beaheart.com.s208524.gridserver.com

Karena rasa tanggung jawabmu yang besar, kamu benar-benar mencurahkan seluruh pikiran untuk pekerjaan. Ibaratnya kamu sudah diberi kepercayaan, karena itu harus dikerjakan sebaik-baiknya. Tapi kamu tidak lupa ‘kan, kalau kamu juga punya tanggung jawab kepada keluargamu di rumah? Bukan hanya pekerjaan dan kantor yang berhak atas perhatian atas seluruh waktumu, keluarga juga. Mereka juga ingin ngobrol denganmu, tidak hanya disuguhi wajah lelah dan ngantukmu saat pulang kerja terlalu malam. Jangan sia-siakan keluarga demi pekerjaan, yang kamu bahkan tidak tahu sampai kapan.

4. Hobimu di luar pekerjaan juga jangan dianak-tirikan. Toh, dari sana kamu akan semakin berkembang

Hobi

Berikan ruang agar hobimu bisa berkembang via it.tubgit.com

Karena waktumu habis untuk pekerjaan, jangankan untuk menekuni hobi, untuk makan saja seringnya kamu kelupaan. Skill-mu di pekerjaan mungkin tidak perlu ditanya lagi. Tapi untuk pengembangan dirimu sepenuhnya kamu tidak hanya butuh skill dalam bekerja. Banyak yang akhirnya meninggalkan hobi dan bakat karena tidak punya waktu lagi untuk bersenang-senang dengan keduanya. Padahal, justru dengan menekuni hobi di luar bidang pekerjaan, keahlianmu dan dirimu akan semakin berkembang.

5. Dunia ini terlalu luas untuk kamu habiskan dengan orang-orang yang kamu temui di kantor. Apa kamu tidak ingin bertemu orang lain di luar sana?

Sesekali ikut kegiatan baru biar ketemu orang baru

Sesekali ikut kegiatan baru biar ketemu orang baru via www.merdeka.com

Di dunia ini ada lebih dari 8 miliar orang. Tapi kamu hanya menghabiskan waktumu dengan orang yang itu-itu saja di situ-situ saja. Kantor, tentunya. Padahal teman-temanmu juga menunggu waktu untuk hangout bersama. Dan jodohmu, mungkin jodohmu menunggu di luar sana, tapi mulai bosan karena kamu terlalu asyik dengan pekerjaan. Di dunia yang luas dan penduduknya yang beragam ini, apa kamu tidak ingin keluar dan bertemu orang-orang baru serta menjalin relasi-relasi baru?

Advertisement

6. Bila memang perlu, lembur sekali waktu boleh saja. Tapi bila lembur setiap hari, saatnya kamu mempertanyakan kemampuanmu sendiri

lembur seperlunya

lembur seperlunya via www.gbi-bethel.org

Mungkin kamu mengira bahwa dengan sering-sering bekerja overtime akan membawa nama baik di mata atasan. Kamu dianggap loyal dan sangat berdedikasi tinggi untuk kantormu. Belum tentu begitu. Bisa jadi kamu malah dianggap tidak maksimal dalam bekerja karena kamu kurang bisa mengelola waktumu. Lebih gawat lagi, kamu dianggap kurang tangkas, sehingga pekerjaan yang harusnya bisa selesai dalam 8 jam waktumu, harus molor sampai jam-jam lembur begitu.

7. Kamu bekerja mati-matian untuk cari uang. Tapi apa gunanya kalau kamu malah tak bisa menikmati hidup karena waktumu habis di kantor saja?

buat apa kerja bila tidak bisa dinikmati?

buat apa kerja bila tidak bisa dinikmati? via weheartit.com

Orang bekerja untuk mencari uang. Uang dipakai untuk memenuhi kebutuhan: makan, pakaian, rumah, dan bersenang-senang. Untuk apa kamu bekerja keras demi banyak uang kalau kamu tidak bisa bersenang-senang di luar kantor? Untuk apa kamu mencari banyak untuk memenuhi kebutuhan, tapi kamu malah sering lupa makan karena terlalu sibuk bekerja?

8. Bekerja adalah salah satu aspek kehidupan. Tapi aspek lainnya masih banyak. Apa tidak lebih baik kamu lakukan semua sesuai porsinya?

lakukan semua sesuai porsinya

lakukan semua sesuai porsinya via kerrysheadybrew.blogspot.co.id

Ibaratnya kue, hidupmu terbagi-bagi menjadi beberapa bagian. Ada bagian untuk bekerja, ada bagian untuk keluarga, ada bagian untuk teman, dan ada bagian untuk dirimu sendiri. Karena hidupmu cuma satu kali, apakah tidak sayang kalau kamu memberikannya semua untuk pekerjaan dan tidak pernah merasakan aspek kehidupan yang lain? Lakukan semuanya sesuai porsi. Ada waktu untuk bekerja, ada waktu untuk keluarga, untuk teman, untuk bersenang-senang, untuk meditasi, untuk me-time, dan lain sebagainya. Dengan begitu hidupmu akan seimbang.

Ingat, kamu bekerja untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup. Jangan sampai tertukar! Ingatlah kamu itu ke kantor untuk hidup, bukan hidup untuk ke kantor. Hidup cuma satu kali kok. Rugi kalau kamu habiskan semuanya di kantor saja.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi

CLOSE