Kalau Sudah Dihina Dengan  Kalimat-kalimat Ini, Tandanya Kamu Makin Dekat Dengan Kesuksesan

Nggak ada satu pun manusia di dunia ini yang ingin dihina dan disepelekan. Sesabar atau se-legowo apa pun seorang manusia, pasti akan terluka hati dan harga dirinya ketika dihina. Seketika amarah muncul dalam diri. Ucapan yang meski terdengar bagai sayup, namun adanya membunuh kepercayaan dirimu secara perlahan.

Namun, dibalik tajamnya sebuah hinaan, ada hikmah positif di dalamnya. Kamu mungkin belum menyadarinya,  bahwa terkadang  hinaan mendorongmu untuk keras berusaha meraih kesuksesan.  Berikut ini adalah 7 kalimat hinaan yang bisa menghantarkanmu menuju pintu keberhasilan.

1. Cupu loe, belajar mulu! Toh, pada akhirnya teori yang loe pelajari itu nggak akan ada gunanya juga!

Mereka hanya belum memahami cita-citamu saja.

Mereka hanya belum memahami cita-citamu saja. via www.pinterest.com

Jika ada yang nyinyirin kebiasaan belajarmu, telan saja pahitnya ucapan mereka. Mereka nggak jahat kok, melainkan cuma belum memahami saja apa yang kamu impikan. Mereka hanya belum paham bahwa tujuanmu belajar semata untuk memperjuangkan mimpimu sejak dulu. Menjadi peneliti atau pun akademisi. Biarlah bagi mereka teorimu tak berharga, yang penting rencanamu untuk melanjutkan pendidikan tetap terlaksana.

2. Ngapain sih, sok-sokan ngomong Inggris, jelas-jelas lambe-mu itu Indonesia!

Mereka hanya belum tahu kalau kamu bermimpi untuk melanjutkan studi ke luar negeri.

Mereka hanya belum tahu kalau kamu bermimpi untuk melanjutkan studi ke luar negeri. via www.brookes.ac.uk

Tenang, jangan mudah terpancing emosi lebih dulu kalau kamu dihina dengan kalimat ini. Kamu mungkin lupa, kamu saat ini tengah menetap di Indonesia. Hei, Indonesia adalah negeri yang unik. Di mana penduduknya punya hobi untuk nyinyirin kehidupan orang lain. Hehehehe, jangan keburu marah dulu. Itu bentuk perhatian mereka sama kamu kok.

Mereka mungkin belum paham tujuanmu rajin ngomong in English itu buat apa. Baiknya beri mereka penjelasan baik-baik dengan nada humoris, bahwa kamu punya cita-cita untuk kuliah atau kerja di luar negeri. Nah, kalau sudah begini mereka biasanya bakal berhenti nyinyirin kamu lagi. Kalau masih gimana? Hehehehe.. mungkin itu jadi sifat bawaan mereka.

3. Percuma aja loe lembur, toh gaji lo segitu-gitu aja!

Padahal kamu lembur tanpa beban dan atas nama cinta pada pekerjaan.

Padahal kamu lembur tanpa beban dan atas nama cinta pada pekerjaan. via www.dailymail.co.uk

Biasanya kalimat hinaan ini dilontarkan orang saat kamu udah mulai susah diajak maen bareng saat akhir pekan tiba. Jangan mudah terprovokasi ya saat kamu dihina dengan kalimat satu ini.  Dibalik ucapan tajam mereka, sebenarnya ada rindu yang tersirat. Mereka lagi kangen berat sama kamu.

Yakinkan diri kalau tujuanmu lembur bukan untuk tujuan materi. Tapi karena kamu nggak suka membiarkan pekerjaan yang belum selesai begitu saja. Wah, kalau benar ini alasanmu, selamat! Tandanya kamu sudah cinta dengan pekerjaanmu yang sekarang. Lagi, semangat kerja yang memuncah saat kamu tengah lembur (sekalipun) bakal membawamu menuju masa depan yang terang.

4. Loe boleh sih bermimpi, tapi jangan ketinggian juga!

Agnes Mo pun percaya sama mimpinya! Hehehe...

Agnes Mo pun percaya sama mimpinya! Hehehe… via www.kerygmateenz.com

‘’Bermimpilah setinggi langit,  yang sejatuh-jatuhnya masih di bintang juga.”

– anonim –

Bisa bekerja di lembaga negara yang jalur masuknya susah, masuk universitas negeri kenamaan, hingga meraih beasiswa ke luar negeri, adalah sederet mimpi yang masih dicap tinggi bagi sebagian orang Indonesia. Coba deh, kamu cek orang di sekitaran. Pasti ada diantara mereka yang menganggap bahwa bermimpi tinggi adalah hal yang tabu. Pun tidak, mereka sentimen dengan cita-cita yang kamu punya.

Damaikan hatimu, jangan mudah mundur hanya karena ucapan tajam mereka. Anggap saja ucapan pedas nan menohok mereka sebagai bahan bakar untukmu lebih keras berusaha meraih cita-cita. Semangat, Guys! Sebab sejatinya, setiap orang berhak untuk bermimpi tinggi.

5. Sorry ya, standar suami idaman gue itu minimal bermobil dan gelarnya S2!

Mana tahu kamu ke depannya bakal jadi sekeren ini.

Mana tahu kamu ke depannya bakal jadi sekeren ini. via www.instagram.com

Keep calm, Guys! Mungkin sebagian kamu pernah mengalami hal ini saat tengah PDKT dengan gebetan. Sakit hati itu tentu saja, tapi jangan sampai berlarut-larut ya. Anggap saja mereka bakal menyesal pernah menolakmu yang saat ini tengah berusaha merintis kesuksesan.

6. Mohon maaf, standar karyawan kami minimal lulusan kampus negeri ternama.

Dihina saat interview kerja, lantas jadi pengusaha.

Dihina saat interview kerja, lantas jadi pengusaha. via hedonisthk.blogspot.com

Sebagian kamu mungkin pernah disepelekan saat tengah interview kerja.  Dalam keadaan kamu belum bisa memenuhi standar mereka. Ucapan ini tentu saja melukai harga dirimu. Namun, jika kamu jeli melihat peluang. Sebenarnya kamu beruntung pernah dihina dengan kalimat ini. Sebab, tak sedikit orang yang pernah dihina seputar latar belakang pendidikannya, kemudian berakhir dengan menjadi pengusaha sukses. Yup, mereka memutuskan untuk punya usaha sendiri.

7. Kalau tante sih, pengennya punya mantu yang gantengnya 11-12 sama Fedi Nuril. Maaf ya…

Siapa tahu ke depannya kamu bakal ngalahin kerennya Fedi Nuril.

Siapa tahu ke depannya kamu bakal ngalahin kerennya Fedi Nuril. via ketemulagi.com

Tampang dihina sama ibunya gebetan, jelas saja menyakitkan. Seketika kamu merasa rendah diri dan minder. Hingga terlintas dalam benakmu, siapa ya ingin punya tampang pas-pasan? Hush, kamu nggak boleh rendah diri begitu saja. Kalau si ibunya gebetan memberi isyarat penolaka, baiknya kamu mundur saja. Toh, masih banyak yang lain. Lagi, tenang saja. Ketika kamu sudah mapan nanti, kamu bakal jadi rebutan.  Mereka yang pernah menolakmu bakal menyesal! Hehehehe…

Kamu bisa belajar dari Yoo Jae Suk yang pernah diremehkan oleh seniornya hingga menangis. Tapi kamu bisa melihat kesuksesannya sekarang…

Jae Suk pun pernah dihina oleh seniornya.

Jae Suk pun pernah dihina oleh seniornya. via asiangrup.com

“Saya bilang ke senior saya kalau saya sama sekali tak memiliki uang, saya tidak punya uang untuk dibagi. Saya hanya melirik ke semua dan senior saya bilang, ‘Kamu harus mencari uang disini. Apakah kamu pengemis?’ itu membuat saya sedih kemudian menangis,” kenangnya (Jae Suk).

via www.bintang.com

MC sekaligus komedian kenamaan Korea Selatan, Yoo Jae Suk ternyata pernah mendapat perlakuan yang nggak menyenangkan dari seniornya sesama komedian. Suatu ketika di tahun 1991, ia pergi ke restoran bersama rekan-rekan seniornya tersebut. Saat itu Jae Suk yang belum setenar sekarang, sedang tidak punya uang sehingga hanya memesan ramyun saja. Sang senior lantas menghujani Jae Suk dengan ucapan pedas nan menohok. Jae Suk yang kadung sedih pun lantas tak kuasa menahan tangis. Syedihhh T.T

Kamu yang ngefans berat sama variety show Running Man, pasti tahu banget kisah ini. Yup, Jae Suk pernah menceritakannya di salah satu episode Running Man tahun lalu. Namun, pernah dibully tak lantas membuat Jae Suk minder atau bahkan dendam. Justru itu memacunya untuk jadi pribadi yang lebih baik lagi. Hasilnya? Terbukti, saat ini Jae Suk masuk jajaran MC kelas satu di Korea Selatan.

Damaikan hatimu saat dihujani dengan hinaan. Jadikan  ucapan pahit nan menohok itu sebagai kalimat letupan untukmu tetap keras berusaha. Mereka nggak jahat kok (sedikit nyinyir iya), hanya belum paham saja apa yang kamu impikan selama ini.  Stay positive, Guys! 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Belum bisa move on dari Firasat-nya Dewi Dee.