Meski Penampilanmu Biasa, 7 Hal ini Tetap Bikin Pribadimu Disuka dan Tak Diremehkan

Jeans, sneaker dan kaus.

Advertisement

Tiga item tersebut menjadi hal wajib dalam setiap penampilanmu. Jika dibandingkan dengan anak muda kebanyakan, penampilanmu jelas jauh dari kata kekinian. Malahan bisa dibilang penampilanmu biasa aja dan nggak ada spesialnya. Penampilanmu yang biasa seperti ini kadang buatmu tak percaya diri. Rasa insecure gara-gara penampilan yang biasa juga kerap kali membebani dirimu. Kamu takut jika nantinya orang-orang malah meremehkan dan menjauhimu karena tidak suka dengan penampilanmu.

Sebenarnya, kamu tak perlu merasa insecure pada diri sendiri. Meskipun penampilanmu biasa aja, 7 hal dalam dirimu ini akan terus buat pribadimu disuka dan nggak diremehkan orang lain. Yuk kembali dipahami. Biar kamu tak lantas mengubah jati diri.

1. Meskipun kurang tertarik dengan pakaian model terkini, namun kamu selalu berusaha untuk tetap tampil bersih dan wangi

Senantiasa bersih dan wangi~ via www.unsplash.com

Waktu kuliah, hampir setiap hari kamu hanya pakai jeans, sneakers dan kaus. Mau rapi dikit, kausnya kamu ganti kemeja. Nggak pernah macem-macem atau mengikuti model biar dibilang kekinian. Template penampilanmu itu terbawa sampai saat sudah bekerja. Meski ada seragam kantor, kamu ya tampil biasa dan sederhana. Nggak seperti orang lain yang kadang menambahkan segala macam aksesoris biar seragam kantornya nggak membosankan.

Advertisement

Tapi biarpun penampilan apa adanya, kamu sendiri tak pernah lupa kebersihan diri. Bagimu, bersih dan wangi itu wajib. Lebih baik pakai jeans dan kaus, asal tubuhmu bersih dan wangi. Daripada pakai baju yang kekinian tapi bau badan kurang bisa dikompromi. Mengingat kebersihan dan wangi tubuhmu lah biasanya membuat orang nyaman berada di dekatmu.

2. Mengurangi sifat nggak enakan pada orang-orang. Salah satunya berani bilang ‘nggak’ pada permintaan mereka yang tak mampu kamu lakukan

Sorry, aku nggak bisa via www.unsplash.com

Kebiasaan mengiyakan mau orang memang tak dipengaruhi dari penampilan. Tapi jadi kabar baik kalau kamu sudah nggak neko-neko ternyata pun punya pendirian yang tegas untuk bilang ‘nggak’ atau ‘iya’. Salah satu contohnya adalah kamu berani mengatakan ‘nggak’ pada permintaan mereka yang tak mampu kamu lakukan. Bukannya tak mau membantu, namun kamu hanya ingin menegakkan pendirianmu.

Kamu yang memiliki pendirian sendiri ini, merupakan sosok yang akan tetap disukai. Orang-orang juga segan apabila ingin merendahkanmu.

Advertisement

3. Kata maaf nggak kamu umbar secara percuma. Maaf hanya kamu berikan saat benar-benar melakukan kesalahan

Berarti bukan salahku dong?! Kan sistemnya yang bermasalah via www.unsplash.com

Biar terkesan sopan, kebanyakan orang pasti akan mengucapkan kata maaf. Seringnya mengucap kata maaf walaupun tak melakukan kesalahan itu yang buat seseorang menjadi diremehkan. Apalagi kalau yang sering mengucap maaf itu ‘kurang’ dalam segi penampilan. Kamu yang penampilannya biasa saja pun tak lagi melakukan hal itu. Kamu nggak mau mengumbar kata maaf, apalagi untuk hal-hal yang bukan kesalahanmu.

Dari luar, kamu memang terkesan pelit kata maaf. Namun kamu juga akan dibentuk menjadi pribadi yang tegas dan nggak menye-menye. Pribadi yang tegas tanpa menye itulah yang pelan-pelan akan buat orang-orang di sekitarmu merasa kamu pantas untuk disegani.

4. Saat memuji seseorang, niatmu jauh dari sekadar ingin cari muka. Kamu memuji karena dia memang pantas mendapatkannya

Memuji bukan berarti cari muka via www.unsplash.com

Memuji seseorang itu dibedakan menjadi dua. Pertama, memuji karena ingin menjilat atau mengambil hati seseorang. Kedua, karena memang dia berprestasi atau melakukan hal-hal yang membuatnya pantas untuk dipuji. Kamu yang berpenampilan biasa pun bisa saja melakukan hal itu agar tak dijauhi. Namun kamu memilih nggak akan memuji hanya untuk menyenangkan seseorang. Kalau kamu memuji, hal itu murni karena dia memang pantas mendapatkannya. Ketulusanmu dalam memberikan pujian ini yang buar orang-orang nyaman denganmu.

5. Kamu bisa diandalkan dalam mengambil keputusan. Semua keputusanmu selalu disertai dengan alasan yang jelas

Keputusan yang dibuat selalu dengan alasan jelas via www.unsplash.com

Kebanyakan orang akan saling melempar jika diberi kepercayaan untuk mengambil sebuah keputusan. Apalagi jika keputusan itu menyangkut banyak orang. Hal itu tak berlaku buatmu. Saat diberi kepercayaan untuk mengambil sebuah keputusan, kamu akan mantap memutuskan. Setiap keputusan yang kamu ambil itu bukannya tanpa landasan. Sebelumnya kamu pasti sudah berpikir matang-matang tentang baik dan buruknya keputusan yang diambil itu.

Keberanianmu untuk mengambil keputusan itulah yang buat orang-orang terkesan. Pasalnya nggak semua orang berani melakukannya. Apalagi mereka yang berpenampilan kekinian tapi nggak berani bergerak mau ke depan.

6. Kamu orangnya asyik untuk diajak seru-seruan. Prinsipmu asalkan kamu nyaman dengan mereka, ayo aja dilakukan

Bisa diajak seru-seruan via www.unsplash.com

Minggu depan nge-camp di pantai yuk?

Kenapa nggak besok aja sih, hahaha. Ayoklah!

Meskipun kamu kalah secara penampilan, tapi kamu selalu bisa untuk diajak seru-seruan. Teman-temanmu pun nggak hanya berasal dari satu kalangan, melainkan dari lapisan atas sampai bawah. Mulai dari teman kuliah, teman magang, teman satu lab, sampai teman yang kamu kenal saat nunggu delay pesawat. Kamu memegang prinsip, boleh bergaul dengan siapa saja asalkan bersama mereka kamu merasa nyaman. Kamu yang asyik ini pasti juga akan dijadikan tempat curhat dan berbagi cerita mengenai kehidupan. Kalau kamu udah berada pada fase ini, diremehkan dan dikucilkan nggak akan kamu rasakan.

7. Di saat yang lain merendahkan diri hanya untuk diterima pergaulan, kamu justru sebaliknya. Kamu memilih jadi diri sendiri tanpa mempermalukan diri

Kalau kata Isyana: just keep being you via www.unsplash.com

Beberapa orang memilih untuk merendahkan diri mereka sendiri agar bisa diterima dalam pergaulan. Bahkan mereka sampai rela menukarkan harga diri mereka. Kamu yang berpenampilan biasa aja untungnya tak sampai melakukan hal itu. Meskipun masih ada rasa takut kalau nanti mereka menjauhi karena tak berlaku yang demikian. Kamu justru tetap menjadi diri sendiri. Kamu tak mau sampai merendahkan diri sendiri hanya untuk bisa diterima.

Untuk apa menjelek-jelekkan diri sendiri dan jadi orang lain hanya untuk eksistensi diri? Mereka yang benar-benar teman bukankah akan bertahan secara alami?

Menjadi pribadi yang biasa memang penuh tantangan. Salah satunya adalah tantangan akan rasa insecure yang tumbuh dari dalam diri. Meskipun kamu berpenampilan yang sederhana dan biasa aja, orang-orang tak akan meremehkanmu kalau hal-hal diatas senantiasa kamu lakukan. Sebab mereka udah nyaman bukan karena penampilan, tapi karena murni atas apa yang kamu lakukan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

CLOSE